Geber Vaksinasi Massal Rabies, Badung Turunkan 100 Personel
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung menggeber vaksinasi massal terhadap hewan penular rabies (HPR) anjing, kucing, maupun monyet.
MANGUPURA, NusaBali
Pada program vaksinasi ini, Dinas Pertanian dan Pangan menargetkan 92 ribu ekor HPR se-Kabupaten Badung. Program vaksinasi massal yang dimulai pada Maret 2019, sudah memvaksin sedikitnya 26 ribu eko HPR. Artinya dari total target 92 ribu ekor HPR, sudah 28,3 persen program berjalan.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Gede Asrama, mengatakan program vaksinasi massal yang digeber tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bedanya program vaksinasi massal baru berjalan di tiga kecamatan yakni Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara. Sedangkan, tiga kecamatan yakni Mengwi, Abiansemal, dan Petang, menyusul belakangan.
“Sampai saa ini vaksinasi baru dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara. Nanti setelah pemilu akan dilanjutkan lagi,” ungkapnya, Rabu (17/4).
Guna menyukseskan program ini, Dinas Pertanian dan Pangan Badung menerjunkan sebanyak 100 orang petugas ke lapangan. Para petugas ini terbagi menjadi 20 tim dan masing-masing tim terdiri dari 5 orang petugas. “Tugas mereka menyisir rumah-rumah warga. Petugas juga sekaligus mendata populasi HPR di Badung,” imbuh Asrama.
“Tidak ada kendala sejauh ini. Program vaksinasi berjalan lancar. Semoga nanti setelah pemilu di tiga kecamatan yang tersisa juga berjalan lancar,” harapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Badung Putu Oka Swadiana, menegaskan akan terus memprogramkan vaksinasi massal untuk mengantisipasi munculnya kasus rabies di Badung. Pihaknya tidak ingin kasus rabies merusak citra pariwisata khususnya di Gumi Keris. “Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya mengandalkan sektor pariwisata. Jadi pencegahan terhadap kasus rabies harus dilakukan secara berkesinambungan,” tegasnya.
Swadiana memastikan setelah pemilu akan melanjutkan vaksinasi HPR, sehingga bisa cepat tuntas. “Kami berharap masyarakat mendukung program ini, dan menghubungi petugas untuk memvaksin hewan peliharaannya,” imbau birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, itu.
Swadiana mengungkapkan anggaran untuk program vaksinasi massal ini senilai Rp 2,2 miliar yang digunakan untuk pengadaan 45.000 dosis vaksin, eleminator, obat-obatan, dan lain sebagainya. *asa
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Gede Asrama, mengatakan program vaksinasi massal yang digeber tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Bedanya program vaksinasi massal baru berjalan di tiga kecamatan yakni Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara. Sedangkan, tiga kecamatan yakni Mengwi, Abiansemal, dan Petang, menyusul belakangan.
“Sampai saa ini vaksinasi baru dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara. Nanti setelah pemilu akan dilanjutkan lagi,” ungkapnya, Rabu (17/4).
Guna menyukseskan program ini, Dinas Pertanian dan Pangan Badung menerjunkan sebanyak 100 orang petugas ke lapangan. Para petugas ini terbagi menjadi 20 tim dan masing-masing tim terdiri dari 5 orang petugas. “Tugas mereka menyisir rumah-rumah warga. Petugas juga sekaligus mendata populasi HPR di Badung,” imbuh Asrama.
“Tidak ada kendala sejauh ini. Program vaksinasi berjalan lancar. Semoga nanti setelah pemilu di tiga kecamatan yang tersisa juga berjalan lancar,” harapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Badung Putu Oka Swadiana, menegaskan akan terus memprogramkan vaksinasi massal untuk mengantisipasi munculnya kasus rabies di Badung. Pihaknya tidak ingin kasus rabies merusak citra pariwisata khususnya di Gumi Keris. “Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya mengandalkan sektor pariwisata. Jadi pencegahan terhadap kasus rabies harus dilakukan secara berkesinambungan,” tegasnya.
Swadiana memastikan setelah pemilu akan melanjutkan vaksinasi HPR, sehingga bisa cepat tuntas. “Kami berharap masyarakat mendukung program ini, dan menghubungi petugas untuk memvaksin hewan peliharaannya,” imbau birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, itu.
Swadiana mengungkapkan anggaran untuk program vaksinasi massal ini senilai Rp 2,2 miliar yang digunakan untuk pengadaan 45.000 dosis vaksin, eleminator, obat-obatan, dan lain sebagainya. *asa
1
Komentar