Proyek Patung Penyu Mampet
Digadang-gadang jadi ikon, proyek ‘patung penyu’ di Penimbangan masih setengah jadi. Kesulitan dana jadi masalah.
SINGARAJA, NusaBali
Proyek pembangunan patung Penyu di pintu masuk Pantai Penimbangan, wilayah Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, hingga kini masih mangkrak. Pembangunan patung penyu yang diinisiasi oleh Save Penyu dan Pokmaswas Pantai Penimbangan yang dimulai tahun 2016, tersendat lantaran kekurangan dana.
Sejak pertama kali dirancang secara swadaya oleh masyarakat, sejumlah perusahaan yang ada di seputaran turut menyumbang. Termasuk donasi-donasi dari masyarakat yang terkumpul saat rilis penyu yang dilakukan Pokmaswas Penimbangan. Angan untuk merampungkan bangunan yang ditargetkan menjadi ikon wisata Pantai Penimbangan pun sulit dicapai. Pemerintah yang menjadi harapan terakhir Pokmaswas dan Komunitas Save Penyu pantai juga tak kunjung memberikan angin segar.
Koordinator Save Penyu Penimbangan, Putu Dedy Yastika, Rabu (17/4) kemarin menjelaskan terhentinya pembangunan patung penyu itu karena kekurangan dana. Pembangunan yang dikelola secara swadaya awalnya memang meleset dari perkiraan. Dedy Yastika yang akrab disapa Melor itu, yang membuat dananya membengkak pada pembangunan empat tiang pancang yang tertanam langsung ke laut. “Kami memang kekurangan dana RAB awalnya sekitar Rp 136 juta, itu donasi swadaya masyarakat dan dibantu pengusaha juga, masih belum bisa rampung karena anggarannya sudah habis,” kata Melor.
Padahal untuk merampungkan patung penyu itu hanya tinggal 35 persen yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 100 juta hingga upacara pamelaspas. Melor pun sudah berulangkali mencoba mencari celah dengan mengajukan proposal ke pemerintah daerah maupun bansos dari anggota DPR. Namun hingga saat ini usahanya belum juga berbuah manis.
“Sudah pernah ke pak Bupati juga kami kirim proposal mungkin karena tidak masuk prioritas jadi belum ada tanggapan. Banyak juga politisi yang sempat datang menjanjikan akan membantu tapi nyatanya sampai saat ini belum ada apa-apa,” imbuh dia yang juga seorang musisi.
Hingga kini Pokmaswas maupun Save Penyu masih konsisten mengumpulkan donasi melalui penangkaran penyu di Pantai Penimbangan. Ia pun masih berharap yang pernah berjanji datang menepati janjinya, sehingga ikon wisata Pantai Penimbangan dapat diselesaikan. *k23
Sejak pertama kali dirancang secara swadaya oleh masyarakat, sejumlah perusahaan yang ada di seputaran turut menyumbang. Termasuk donasi-donasi dari masyarakat yang terkumpul saat rilis penyu yang dilakukan Pokmaswas Penimbangan. Angan untuk merampungkan bangunan yang ditargetkan menjadi ikon wisata Pantai Penimbangan pun sulit dicapai. Pemerintah yang menjadi harapan terakhir Pokmaswas dan Komunitas Save Penyu pantai juga tak kunjung memberikan angin segar.
Koordinator Save Penyu Penimbangan, Putu Dedy Yastika, Rabu (17/4) kemarin menjelaskan terhentinya pembangunan patung penyu itu karena kekurangan dana. Pembangunan yang dikelola secara swadaya awalnya memang meleset dari perkiraan. Dedy Yastika yang akrab disapa Melor itu, yang membuat dananya membengkak pada pembangunan empat tiang pancang yang tertanam langsung ke laut. “Kami memang kekurangan dana RAB awalnya sekitar Rp 136 juta, itu donasi swadaya masyarakat dan dibantu pengusaha juga, masih belum bisa rampung karena anggarannya sudah habis,” kata Melor.
Padahal untuk merampungkan patung penyu itu hanya tinggal 35 persen yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 100 juta hingga upacara pamelaspas. Melor pun sudah berulangkali mencoba mencari celah dengan mengajukan proposal ke pemerintah daerah maupun bansos dari anggota DPR. Namun hingga saat ini usahanya belum juga berbuah manis.
“Sudah pernah ke pak Bupati juga kami kirim proposal mungkin karena tidak masuk prioritas jadi belum ada tanggapan. Banyak juga politisi yang sempat datang menjanjikan akan membantu tapi nyatanya sampai saat ini belum ada apa-apa,” imbuh dia yang juga seorang musisi.
Hingga kini Pokmaswas maupun Save Penyu masih konsisten mengumpulkan donasi melalui penangkaran penyu di Pantai Penimbangan. Ia pun masih berharap yang pernah berjanji datang menepati janjinya, sehingga ikon wisata Pantai Penimbangan dapat diselesaikan. *k23
1
Komentar