Bentrok di TPS, 5 Orang Diamankan
Berebut menjadi saksi pileg, satu orang terluka kena tembak
SAMPANG, NusaBali
Polisi menangkap lima orang yang diduga terlibat bentrok di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Dusun Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Bentrok tersebut menyebabkan satu orang tertembak.
Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Luki Hermawan menjelaskan lima pelaku berasal dari massa Dusun Banyuates dan dari kelompok massa Muara.
"Alhamdulillah berkat kepedulian warga setempat pelaku berhasil kami amankan," kata Luki di Mapolda Jatim, Rabu (17/4).
Luki mengatakan keributan tersebut disebabkan karena permasalahan perebutan mandat saksi pileg di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Kericuhan itu diduga terkait saksi Pileg Kabupaten Sampang dari caleg Hanura dapil IV atas nama Farfar.
"Sekelompok warga masyarakat mengambil mandat saksi caleg kemudian terjadi keributan terhadap dua kelompok sampai jatuh korban ditembak kena tangan kiri dan kaki. Ini permasalahan perebutan massa caleg," katanya seperti dilansir cnnindonesia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menceritakan kejadian ini berlangsung sekitar pukul 09.45 WIB di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Banyuates, Sampang.
Awalnya, ada kelompok yang dipimpin seseorang bernama Muara, berencana mengambil mandat saksi dari Caleg Hanura Dapil IV yang bernama Farfar.
Hal ini lantas memicu aksi protes dan perlawanan dari pihak Widjan. Widjan adalah Kades Ketapang Daya yang sebelumnya diserahi mandat untk menjadi saksi Farfar. Sontak, aksi ini mengakibatkan bentrok antara massa dari Widjan yang membawa senjata tajam (sajam) dengan massa dari kelompok Muara yang membawa sajam dan senpi.
Tak hanya itu, bentrokan ini juga mengakibatkan jatuhnya korban. Salah satunya Mansur. Diketahui, Mansur merupakan massa dari pihak Widjan.
Saat bentrok, Mansur tertembak di bagian tangan sebelah kiri. Petugas pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit Ketapang untuk mendapatkan perawatan.
Hasil pemeriksaan awal, tembakan itu diduga berasal dari kelompok Muara, warga Banyuates. Karena kalah jumlah, kelompok Muara melarikan diri ke arah barat. Aparat Kepolisian dan TNI turun lalu melakukan penyekatan dan penghalauan. Muara melakukan penembakkan beberapa kali ke massa Widjan.
Sementara untuk barang bukti, polisi menemukan selongsong peluru 6 buah dan 4 proyektil peluru. Barang bukti ini diamankan di Polres Sampang.
Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menyatakan, meski sempat terganggu kasus penembakan itu, pelaksanaan pemungutan suara di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Rabu, tetap berlanjut.
"Laporan dari pihak PPK Banyuates berlanjut," kata Syamsul yang saat dihubungi Antara sedang berada dalam sebuah pertemuan membahas kasus itu bersama aparat keamanan. Dia juga mengatakan, pengamanan oleh aparat kepolisian dan TNI di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuantes diperketat untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Luki yang datang usai berpatroli di wilayah Madura menambahkan pihaknya telah menyita senjata api dari pelaku. Ada satu dari dua unit senpi yang diamankan. Saat ini, kelima pelaku telah diamankan di Polres Sampang.
Luki juga menyebut situasi di wilayah Madura lainnya seperti Pamekasan, Sumenep hingga Bangkalan masih terpantau kondusif. "Alhamdulillah untuk Pamekasan, Sumenep, Bangkalan masih kondusif," pungkasnya. *
Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Luki Hermawan menjelaskan lima pelaku berasal dari massa Dusun Banyuates dan dari kelompok massa Muara.
"Alhamdulillah berkat kepedulian warga setempat pelaku berhasil kami amankan," kata Luki di Mapolda Jatim, Rabu (17/4).
Luki mengatakan keributan tersebut disebabkan karena permasalahan perebutan mandat saksi pileg di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Kericuhan itu diduga terkait saksi Pileg Kabupaten Sampang dari caleg Hanura dapil IV atas nama Farfar.
"Sekelompok warga masyarakat mengambil mandat saksi caleg kemudian terjadi keributan terhadap dua kelompok sampai jatuh korban ditembak kena tangan kiri dan kaki. Ini permasalahan perebutan massa caleg," katanya seperti dilansir cnnindonesia.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menceritakan kejadian ini berlangsung sekitar pukul 09.45 WIB di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Banyuates, Sampang.
Awalnya, ada kelompok yang dipimpin seseorang bernama Muara, berencana mengambil mandat saksi dari Caleg Hanura Dapil IV yang bernama Farfar.
Hal ini lantas memicu aksi protes dan perlawanan dari pihak Widjan. Widjan adalah Kades Ketapang Daya yang sebelumnya diserahi mandat untk menjadi saksi Farfar. Sontak, aksi ini mengakibatkan bentrok antara massa dari Widjan yang membawa senjata tajam (sajam) dengan massa dari kelompok Muara yang membawa sajam dan senpi.
Tak hanya itu, bentrokan ini juga mengakibatkan jatuhnya korban. Salah satunya Mansur. Diketahui, Mansur merupakan massa dari pihak Widjan.
Saat bentrok, Mansur tertembak di bagian tangan sebelah kiri. Petugas pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit Ketapang untuk mendapatkan perawatan.
Hasil pemeriksaan awal, tembakan itu diduga berasal dari kelompok Muara, warga Banyuates. Karena kalah jumlah, kelompok Muara melarikan diri ke arah barat. Aparat Kepolisian dan TNI turun lalu melakukan penyekatan dan penghalauan. Muara melakukan penembakkan beberapa kali ke massa Widjan.
Sementara untuk barang bukti, polisi menemukan selongsong peluru 6 buah dan 4 proyektil peluru. Barang bukti ini diamankan di Polres Sampang.
Ketua KPU Sampang Syamsul Muarif menyatakan, meski sempat terganggu kasus penembakan itu, pelaksanaan pemungutan suara di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Rabu, tetap berlanjut.
"Laporan dari pihak PPK Banyuates berlanjut," kata Syamsul yang saat dihubungi Antara sedang berada dalam sebuah pertemuan membahas kasus itu bersama aparat keamanan. Dia juga mengatakan, pengamanan oleh aparat kepolisian dan TNI di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuantes diperketat untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Luki yang datang usai berpatroli di wilayah Madura menambahkan pihaknya telah menyita senjata api dari pelaku. Ada satu dari dua unit senpi yang diamankan. Saat ini, kelima pelaku telah diamankan di Polres Sampang.
Luki juga menyebut situasi di wilayah Madura lainnya seperti Pamekasan, Sumenep hingga Bangkalan masih terpantau kondusif. "Alhamdulillah untuk Pamekasan, Sumenep, Bangkalan masih kondusif," pungkasnya. *
Komentar