Ngamuk di Pesawat, Aussie Diamankan
Penumpang AirAsia rute Sydney–Denpasar berkata-kata kasar dengan suara keras saat pesawat mengudara. Penumpang bersangkutan diamankan dan kasusnya tengah didalami.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang penumpang pesawat AirAsia Xtra XT-823 yang terbang dari Sydney ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Jumat (27/5) siang terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian. Pasalnya penumpang berkewarganegaraan Australia bernama Dolden Aaron Gerrad, 25, ini mendadak mengamuk saat pesawat sedang mengudara.
Bahkan, pria bernomor paspor N3424521 ini tidak mengindahkan dan melawan perintah pramugari. Peristiwa itu langsung dilaporkan ke pihak bandara dan kepolisian untuk mengamankan pemuda tersebut sesaat setelah mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Informasi yang berhasil dihimpun, bahwa penumpang yang duduk di kursi 56C di lorong kabin bagian belakang itu mengamuk dan berbicara dengan keras yang mengganggu kenyamanan penumpang lainnya. Sehingga, seorang bertugas Flight Attendant AirAsia Xtra XT-823 rute Sydney ke Denpasar bernama Edna Patricia memberitahu pelaku agar segera diam dan duduk di kursinya. Namun, penumpang tersebut justru tidak terkendalikan dan tetap ‘mengamuk’ di dalam pesawat yang tengah mengudara. Selanjutnya, Edna Patricia melaporkan sang penumpang ke PIC (Pilot In Command) Capt Ari Wibowo.
“Ulah penumpang ini berkali-kali. Beberapa pramugari berusaha untuk menenangkannya. Tapi, dia justru semakin menjadi-jadi. Saat itu, pesawat masih mengudara,” tutur sumber di Bandara Ngurah Rai, Jumat sore.
Bahkan, pada saat pesawat hendak mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, penumpang tersebut tetap mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan bersuara keras. Sehingga, kejadian penumpang mengamuk itu pun direspons oleh Capt Ari Wibowo dan menyiapkan report on unruly passenger form (laporan penumpang yang mengganggu penerbangan) yang selanjutnya melaporkannya ke Operation AirAsia di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, untuk dilakukan pengamanan oleh security AirAsia Airlines.
“Pukul 15.40 Wita, pesawat AirAsia Xtra XT-823 rute dari Sydney ke Denpasar itu mendarat dan selanjutnya security AirAsia Airlines mengamankan penumpang tersebut,” imbuh sumber.
Sesaat setelah mendarat sekitar pukul 15.50 Wita, penumpang ngamuk itu langsung diamankan oleh dua petugas security AirAsia Airlines yakni Suradi Haryanto dan Achmad Balam, untuk dilakukan pemeriksaan penumpang yang duduk di seat number 56C di penerbangan AirAsia Xtra Airlines XT-823 rute dari Sydney ke Denpasar tersebut. Hingga pukul 20.30 Wita masih dilakukan pemeriksaan oleh petugas.
Sekitar pukul 20.45 Wita pihak Security AirAsia melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai. “Memang sebelumnya dilakukan oleh pihak internal terlebih dahulu. Makanya masih diinterogas petugas dari AirAsia. Setelah itu diserahkan ke polisi,” tutur sumber NusaBali.
Penumpang kelahiran Paddington, Australia, 22 Februari 1991 inipun masih didalami oleh kepolisian dan petugas dari Otoritas Bandara. Pasalnya, penumpang tersebut melakukan tindakan yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Bandara Ngurah Rai Kompol Krisna membenarkan adanya penumpang mengamuk tersebut. Kata dia, sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan. “Iya benar. Kami masih dalami, pihak Otoritas Bandara juga akan mendalaminya,” ucapnya.
“Kami masih periksa dengan melibatkan dokter RSUP Sanglah dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan),” kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara Yusfandri Gona, Jumat.
Pihaknya mengagendakan pemeriksaan kejiwaan terhadap Dolden Aaron Gerrad, 25, yang kedapatan berulah saat di dalam kabin pesawat dalam rute internasional tersebut.
Perwakilan Konsulat Jenderal Australia di Denpasar juga telah dihubungi untuk mengakomodir pemeriksaan terhadap warga negara asing itu.
Yusfandri menjelaskan bahwa tindakan Dolden selama dalam penerbangan AirAsia Xtra dengan nomor XT-823 itu diketahui berbicara kasar dengan suara keras.
‘Unrully passenger’ atau penumpang berulah dan tidak bisa dikendalikan selama dalam penerbangan seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi dalam penerbangan menuju Bali.
Sebelumnya pada Jumat (25/4/2014), Matt Christoper Lockley, 28, juga ditangkap aparat lantaran menggedor-gedor pintu kokpit saat dalam penerbangan dari Brisbane menuju Denpasar.
Pria yang naik pesawat Virgin Blue terbang dari Brisbane, Australia Jumat pagi pukul 10.00 waktu setempat menujuh Bandara Ngurah Ngurah Rai. Seharusnya, pesawat dari Australia ini mendarat di Bandara Ngurah Rai siang sekitar pukul 14.48 Wita.
Dalam perjalanan dari Brisbane menuju Bandara Ngurah Rai, mendadak terjadi kegaduhan. Sekitar pukul 13.48 Wita, saat pesawat terbang di atas udara Kupang, NTT, seorang penumpang yang kemudian diketahui sebagai Matt Christopher menggedor-gedor pintu kokpit.
Pesawat Virgin Blue pun memancarkan sinyal dibajak ke Air Traffic Controller (ATC) Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 14.05 Wita. Selain mengirimkan sinyal pembajakan, pilot di kokpit juga menyatakan ‘hijacked’. Sinyal pembajakan ini dikirim ke ATC Bandara Ngurah Rai, karena Pilot Neil Thomas Coper dan Copilot Rian Ricard Stokel merasa terancam.
Kru pesawat berhasil menghentikan aksi Matt dan memborgolnya. Setelah itu, pria mabuk asal Australia ini ditempatkan di kursi belakang kabin. Kemudian, pesawat Virgin Blue berhasil mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Gara-gara insiden pembajakan ini, petugas kepolisian dan TNI AU bersenjata lengkap terjun ke Bandara Ngurah Rai. Pengamanan dilakukan dari berbagai sisi, baik yang berbatasan langsung dengan perairan di sekitar Pantai Kuta, permukiman warga, maupun jalan raya. Petugas TNI AD juga sempat siagakan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) 81 Kopassus untuk mengatasi dugaan pembajakan pesawat Virgin Blue.
Begitu peswat mendarat, Matt Christopher si pembuat onar langsung diamankan petugas TNI AU.
Sebelumnya pada Senin (23/5/2016) seorang penumpang dari Hong Kong, Liem Nang Sang, 39, juga diperiksa Otoritas Bandara karena kedapatan merokok di dalam pesawat Citilink saat tengah dalam perjalanan udara dari Surabaya menuju Denpasar. 7 da, ant
Komentar