Napi Multikasus Kabur dari Rutan Gianyar
Seorang narapidana, Muhamad Fausi, 26, asal Jember, Jawa Timur, berhasil kabur dengan membobol plafon dan atap gudang dapur Rumah Tahanan (Rutan) Gianyar, Sabtu (31/10) sekitar pukul 02.36 Wita dini hari.
Diduga Terlibat Kasus Perkosaan di Tabanan
GIANYAR, NusaBali
Kaburnya napi curanmor ini diketahui dari hasil rekaman CCTV di rutan setempat. Rencananya napi ini mendapat tugas memasak pada Sabtu dini hari kemarin.
Informasi di lokasi, saat kejadian napi Fausi mendapat tugas untuk memasak. Dari hasil rekaman CCTV, dia masuk gudang sekitar pukul 02.36 Wita, dan tak keluar-keluar. Setelah diperiksa petugas, plafon dan atap genteng di atas gudang dibobol. Posisi titik bobol ada di sisi tenggara Rutan Gianyar. Ia dipastikan kabur lewat lubang atap tersebut.
Sabtu pagi, setelah mengetahui Fausi kabur, petugas langsung berkoordinasi menghubungi sesama petugas rutan di Gianyar hingga lain kabupaten. Petugas juga mengantisipasi kaburnya napi ini melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana dan Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Petugas juga melaporkan kasus ini ke Mapolres Gianyar. Pencarian napi ini juga dilakukan ke Terminal Batubulan dan Terminal Ubung, Denpasar.
Pencarian juga dilakukan di Ubud karena Fausi pernah bekerja sebagai buruh di Ubud.
Kepala Rutan Gianyar Putu Astawa mengatakan, Fausi masuk Rutan Gianyar sejak 8 Januari 2015 dengan hukuman 2 tahun 6 bulan. Buruh bangunan ini juga sudah mendapat remisi 17 Agustus 2015 lalu potongan 75 hari, dan Fausi bakal bebas pada 13 Mei 2017.
Fausi sempat kerja sebagai buruh bangunan di Badung dan Tabanan. Dia juga melakukan pencurian dan penggelapan sepeda motor di wilayah hukum Polres Badung dan Tabanan.
Penyidik dari Polres Tabanan sempat ke Gianyar menangani kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang diduga dilakukan Fausi di salah satu pantai di Tabanan. Usai memperkosa, dia meninggalkan korban di jalan. Korban kemudian ditemukan masyarakat dan dilaporkan kepada polisi. Hingga akhirnya semua kasus yang dilakukan M Fausi terungkap.
Putu Astawa mengakui napi ini kabur dengan memanfaatkan situasi sedang sangat sepi karena dini hari. Ditambahkannya, Rutan Kelas II Gianyar ini kini sedang overloaded hingga 150 persen. Rutan di sebelah gedung DPRD Gianyar itu kini dihuni 104 orang, dari kapasitas 37 orang. Karena overloaded, pihaknya beberapa hari telah menitipkan seorang napi di LP Klungkung. “Mudah-mudahan napi kabur ini segera bisa kami temukan bersama petugas kepolisian,” jelasnya.
Komentar