Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Diduga Korban Politik
Ruas jalan di Banjar Apuan Kaja, Desa Apuan menuju Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, sejak lama rusak.
BANGLI, NusaBali
Hingga kini, jalan sepanjang 2 kilometer ini belum diperbaiki. Jalan rusak ini disebut sebagai korban politik karena partai penguasa kalah di Desa Apuan. Warga berharap jalan penghubung dua desa ini segera diperbaiki.
Menurut warga sekitar, petugas sudah sering turun melakukan pengukuran kerusakan. Pengukuran kerusakan jalan dimulai sejak tahun 2016. Warga pun meyakini jalan Desa Apuan-Desa Abuan ini segera diperbaiki karena sudah disurvey dan diukur petugas. “Hanya diukur saja, entah kapan diperbaiki,” keluh warga setempat, Minggu (21/4). Dikatakan, kerusakan paling parah mulai dari depan Pura Dadia Manikan, Banjar Apuan Kaja hingga perbatasan Desa Abuan. Jalan ini ramai dilalui masyarakat yang kendak ke Desa Abuan. “Memang ada jalan lain, tapi jaraknya lebih jauh,” imbuhnya.
Ia menduga, perbaikan jalan tidak bisa dipisahkan dengan kepentingan politik. Apalagi partai penguasa kalah di Desa Apuan. “Mungkin ada muatan politik sehingga jalan dibiarkan rusak seperti ini,” tukasnya. Terpisah, Perbekel Desa Apuan, I Made Cerita, membenarkan jika jalan penghubung Banjar Apuan Kaja dengan Desa Abuan rusak sejak lama. Jalan tersebut merupakan jalan terdekat menghubungkan Banjar Banguan Lemah, Apuan Kelod, dan Apuan Kaja menuju Desa Abuan. “Rusak sejak lima tahun lalu. Status jalan kabupaten,” ungkapnya.
Made Cerita mengaku sudah mengusulkan perbaikan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). Ia meyakinkan perbaikan jalan akan dilaksanakan tahun ini. “Sudah masuk dalam cek list ruas jalan yang akan diperbaiki lewat program hotmik,” jelasnya. Sementara Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Suandi, mengatakan untuk perbaikan jalan Abuan-Apuan akan dilaksanakan tahun ini. Proses masih dalam tahap melengkapi dokumen. Perbaikan jalan ini dengan anggaran Rp 1 miliar. *esa
Hingga kini, jalan sepanjang 2 kilometer ini belum diperbaiki. Jalan rusak ini disebut sebagai korban politik karena partai penguasa kalah di Desa Apuan. Warga berharap jalan penghubung dua desa ini segera diperbaiki.
Menurut warga sekitar, petugas sudah sering turun melakukan pengukuran kerusakan. Pengukuran kerusakan jalan dimulai sejak tahun 2016. Warga pun meyakini jalan Desa Apuan-Desa Abuan ini segera diperbaiki karena sudah disurvey dan diukur petugas. “Hanya diukur saja, entah kapan diperbaiki,” keluh warga setempat, Minggu (21/4). Dikatakan, kerusakan paling parah mulai dari depan Pura Dadia Manikan, Banjar Apuan Kaja hingga perbatasan Desa Abuan. Jalan ini ramai dilalui masyarakat yang kendak ke Desa Abuan. “Memang ada jalan lain, tapi jaraknya lebih jauh,” imbuhnya.
Ia menduga, perbaikan jalan tidak bisa dipisahkan dengan kepentingan politik. Apalagi partai penguasa kalah di Desa Apuan. “Mungkin ada muatan politik sehingga jalan dibiarkan rusak seperti ini,” tukasnya. Terpisah, Perbekel Desa Apuan, I Made Cerita, membenarkan jika jalan penghubung Banjar Apuan Kaja dengan Desa Abuan rusak sejak lama. Jalan tersebut merupakan jalan terdekat menghubungkan Banjar Banguan Lemah, Apuan Kelod, dan Apuan Kaja menuju Desa Abuan. “Rusak sejak lima tahun lalu. Status jalan kabupaten,” ungkapnya.
Made Cerita mengaku sudah mengusulkan perbaikan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam). Ia meyakinkan perbaikan jalan akan dilaksanakan tahun ini. “Sudah masuk dalam cek list ruas jalan yang akan diperbaiki lewat program hotmik,” jelasnya. Sementara Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Suandi, mengatakan untuk perbaikan jalan Abuan-Apuan akan dilaksanakan tahun ini. Proses masih dalam tahap melengkapi dokumen. Perbaikan jalan ini dengan anggaran Rp 1 miliar. *esa
1
Komentar