Kembali Beroperasi, 5 Maskapai Masih Gunakan Jalur Alternatif
Pasca Kebakaran di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali
Penyebab kebakaran di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Jumat (19/4) malam lalu berhasil diungkap oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Denpasar. Hasil pemeriksaan sejumlah barang bukti dan olah TKP, diketahui api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik (korsleting) pada bagian panel MCB atau pemutus sirkuit. Hal tersebut yang menyebabkan bunga api listrik dan menyebabkan kabel panas dan meleleh. Sementara, aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai tetap berlangsung normal, namun sejumlah penerbangan masih menggunakan jalur alternatif.
Communication and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, menerangkan terkait proses penyelidikan penyebab kebakaran di ATM Center Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai sepenuhnya masih menunggu hasil resmi dari pihak Laboratorium Forensik. Pasca kebakaran pada Jumat malam, pihak kepolisian bersama Angkasa Pura (AP) I dan stakeholder lainnya melakukan berbagai upaya untuk menjaga lokasi kejadian agar tetap ‘steril’. Sehingga pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 09.00 Wita, petugas Labfor langsung ke lokasi untuk olah tempat kejadian serta mengambil sejumlah barang bukti berupa sampel debu untuk diperiksa terkait penyebab pasti kebakaran itu. “Kemarin memang sudah dilakukan penyisiran oleh tim Labfor. Nah untuk mengetahui penyebab pastinya (kebakaran), kami masih menunggu hasil pemeriksaan sejumlah barang bukti yang diambil di lokasi. Sepenuhnya proses pengungkapan penyebab kebakaran itu berada di pihak kepolisian dan labfor,” kata Arie, Minggu (21/4) siang.
Di sisi lain, dalam penanganan pasca kebakaran, AP I fokus melakukan pemulihan di lokasi, dimana sejak Jumat malam hingga Sabtu (20/4) dini hari pihak AP I melakukan upaya pembersihan sisa-sisa kebakaran serta menyedot asap bekas kebakaran yang masih tersisa di dalam area terminal. Selain itu, pihaknya melakukan pemagaran atau penutupan di titik-titik yang habis dilalap api. Hal itu dilakukan dengan harapan para calon penumpang yang melewati jalur tersebut tetap merasa aman. Setelah dilakukan berbagai tindakan itu, aktivitas di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai kembali dioperasikan pada Sabtu pukul 04.00 Wita.
“Memang kondisi Terminal Keberangkatan Domestik itu sempat ditutup pada Jumat, tapi Sabtu pagi sudah normal lagi. Penerbangan pertama itu dijadwalkan pada Sabtu pukul 07.00 Wita, secara otomatis bandara harus dibuka pukul 04.00 Wita atau tiga jam sebelum keberangkatan. Jadi semuanya sudah normal kembali, hanya ada beberapa penyesuaian saja,” imbuh Arie.
Terkait beberapa penyesuaian pasca kebakaran, AP I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, memaksimalkan ruangan yang ada di dalam bandara untuk digunakan oleh beberapa maskapai saat melakukan check in. Yang menggunakan jalur alternatif itu ada lima maskapai, yakni, Air Asia, Batik Air, Wings Air, Lion Air, dan Travira Air. Nah, kelima maskapai tersebut akan melayani proses check in melalui Island E di Terminal Keberangkatan Internasional. Untuk mengantisipasi kesemrawutan, pihak AP I menyediakan petugas yang akan mengarahkan calon penumpang dengan melewati jalur penghubung Hotel Novotel Bali menuju boarding lounge Terminal Domestik. “Sementara untuk operasional bagi penumpang penerbangan domestik yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM Air bisa menggunakan konter check in nomor 1 hingga 22 di sisi timur Terminal Domestik yang tidak terdampak kebakaran. Kalau untuk di sisi barat, itu memang sudah kami tutup, karena itu yang memgalami kebakaran,” tutur Arie.
Secara terpisah, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan menerangkan setelah dilakukan penanganan api di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai, pihaknya bekerja keras untuk mengungkap penyebab pastinya. Tim Inafis bersama Labfor melakukan pemeriksaan mendalam di lokasi, hasil sementara bahwa penyebab kebakaran itu adalah hubungan arus pendek di bagian panel MCB atau pemutus sirkuit. Terungkap pula bahwa percikan api pertama kali muncul pada ruang panel 102 atau tepatnya di panel PPG 1.2. Munculnya percikan api, menurut Kapolresta Ruddi, bahwa saat itu ada kegagalan pada bagian pemutus sirkuit, sehingga terjadi panas pada kawat terminal. Akibatnya, kawat meleleh dan terjadi hubungan singkat listrik. “Kalau penyebab kebakaran hasil olah TKP tim kami menemukan indikasi percikan bunga api listrik pertama kali terjadi di panel PPG itu, kemudian membakar MCB dan kabel instalasi, lalu api merambat di atas panel room,” ujarnya, Minggu (21/4) .
Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran terjadi di Lantai I Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (19/4) sore sekitar pukul 16.50 Wita. Saat terjadi kebakaran itu, pihak AP I selaku pengelola bandara langsung menutup operasional di terminal keberangkatan domestik. Akibatnya, 19 penerbangan domestik dibatalkan yang mengakibatkan sekitar 800-an penumpang sempat telantar di bandara. *dar
Communication and Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, menerangkan terkait proses penyelidikan penyebab kebakaran di ATM Center Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai sepenuhnya masih menunggu hasil resmi dari pihak Laboratorium Forensik. Pasca kebakaran pada Jumat malam, pihak kepolisian bersama Angkasa Pura (AP) I dan stakeholder lainnya melakukan berbagai upaya untuk menjaga lokasi kejadian agar tetap ‘steril’. Sehingga pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 09.00 Wita, petugas Labfor langsung ke lokasi untuk olah tempat kejadian serta mengambil sejumlah barang bukti berupa sampel debu untuk diperiksa terkait penyebab pasti kebakaran itu. “Kemarin memang sudah dilakukan penyisiran oleh tim Labfor. Nah untuk mengetahui penyebab pastinya (kebakaran), kami masih menunggu hasil pemeriksaan sejumlah barang bukti yang diambil di lokasi. Sepenuhnya proses pengungkapan penyebab kebakaran itu berada di pihak kepolisian dan labfor,” kata Arie, Minggu (21/4) siang.
Di sisi lain, dalam penanganan pasca kebakaran, AP I fokus melakukan pemulihan di lokasi, dimana sejak Jumat malam hingga Sabtu (20/4) dini hari pihak AP I melakukan upaya pembersihan sisa-sisa kebakaran serta menyedot asap bekas kebakaran yang masih tersisa di dalam area terminal. Selain itu, pihaknya melakukan pemagaran atau penutupan di titik-titik yang habis dilalap api. Hal itu dilakukan dengan harapan para calon penumpang yang melewati jalur tersebut tetap merasa aman. Setelah dilakukan berbagai tindakan itu, aktivitas di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai kembali dioperasikan pada Sabtu pukul 04.00 Wita.
“Memang kondisi Terminal Keberangkatan Domestik itu sempat ditutup pada Jumat, tapi Sabtu pagi sudah normal lagi. Penerbangan pertama itu dijadwalkan pada Sabtu pukul 07.00 Wita, secara otomatis bandara harus dibuka pukul 04.00 Wita atau tiga jam sebelum keberangkatan. Jadi semuanya sudah normal kembali, hanya ada beberapa penyesuaian saja,” imbuh Arie.
Terkait beberapa penyesuaian pasca kebakaran, AP I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, memaksimalkan ruangan yang ada di dalam bandara untuk digunakan oleh beberapa maskapai saat melakukan check in. Yang menggunakan jalur alternatif itu ada lima maskapai, yakni, Air Asia, Batik Air, Wings Air, Lion Air, dan Travira Air. Nah, kelima maskapai tersebut akan melayani proses check in melalui Island E di Terminal Keberangkatan Internasional. Untuk mengantisipasi kesemrawutan, pihak AP I menyediakan petugas yang akan mengarahkan calon penumpang dengan melewati jalur penghubung Hotel Novotel Bali menuju boarding lounge Terminal Domestik. “Sementara untuk operasional bagi penumpang penerbangan domestik yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM Air bisa menggunakan konter check in nomor 1 hingga 22 di sisi timur Terminal Domestik yang tidak terdampak kebakaran. Kalau untuk di sisi barat, itu memang sudah kami tutup, karena itu yang memgalami kebakaran,” tutur Arie.
Secara terpisah, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan menerangkan setelah dilakukan penanganan api di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai, pihaknya bekerja keras untuk mengungkap penyebab pastinya. Tim Inafis bersama Labfor melakukan pemeriksaan mendalam di lokasi, hasil sementara bahwa penyebab kebakaran itu adalah hubungan arus pendek di bagian panel MCB atau pemutus sirkuit. Terungkap pula bahwa percikan api pertama kali muncul pada ruang panel 102 atau tepatnya di panel PPG 1.2. Munculnya percikan api, menurut Kapolresta Ruddi, bahwa saat itu ada kegagalan pada bagian pemutus sirkuit, sehingga terjadi panas pada kawat terminal. Akibatnya, kawat meleleh dan terjadi hubungan singkat listrik. “Kalau penyebab kebakaran hasil olah TKP tim kami menemukan indikasi percikan bunga api listrik pertama kali terjadi di panel PPG itu, kemudian membakar MCB dan kabel instalasi, lalu api merambat di atas panel room,” ujarnya, Minggu (21/4) .
Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran terjadi di Lantai I Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (19/4) sore sekitar pukul 16.50 Wita. Saat terjadi kebakaran itu, pihak AP I selaku pengelola bandara langsung menutup operasional di terminal keberangkatan domestik. Akibatnya, 19 penerbangan domestik dibatalkan yang mengakibatkan sekitar 800-an penumpang sempat telantar di bandara. *dar
1
Komentar