Bupati Rencana Tingkatkan Honor GTT
Bupati Bangli, I Made Gianyar, berencana berikan honor kepada guru pengabdi dan meningkatkan honor para guru tidak tetap (GTT).
BANGLI, NusaBali
Para pengabdi mendapat honor Rp 1 juta dan GTT minimal Rp 2 juta per bulan. Anggota DPRD Bangli mendukung kepedulian bupati untuk berikan honor kepada guru pengabdi dan meningkatkan kembali honor GTT. Rencana ini harus dipersiapkan mulai sekarang.
Anggota DPRD Bangli, I Nengah Darsana, mengatakan para pengabdi menerima nafkah tidak seberapa. “Sekolah juga memiliki keterbatasan. Para pengabdi ini juga tidak kalah berperan dalam proses pendidikan. Pemkab harus memberikan perhatian bagi para pengabdi,” ungkap Nengah Darsana, Selasa (23/4). Jika Bupati serius dengan rencana itu agar memulai memikirkan anggarannya. Sebab APBD Bangli terbatas dan masih banyak untuk kegiatan fisik. Apalagi anggaran belanja pegawai juga tinggi.
Darsana meminta agar pegawai tidak tetap (PTT) dimaksimalkan. Ia menilai GTT/PTT sudah bekerja dengan baik, begitu juga para pengabdi. Hanya saja yang menjadi sorotan adalah PTT yang ada di masing-masing OPD. Ia mengungkapkan masih banyak yang tidak paham tugas dan tanggung jawabnya. “Masih banyak tidak berkerja dengan baik. Masuk pagi, setelah absen tinggal di kantor sebentar langsung pulang. Siangnya balik lagi ke kantor untuk absen pulang. Apa ini namanya tidak makan gaji buta,” sebutnya. Menurutnya harus ada managemen yang pasti di masing-masing OPD. Sehingga tidak ada pegawai yang hanya berdiam diri saja.
Darsana menambahkan, pegawai yang berlebih bisa diperbantukan di desa. Melihat kondisi keuangan desa yang saat ini nilai besar tentu membutuhkan tenaga tambahan. “Dengan sistem keuangan desa saat ini sudah jelas pekerjaan tidak sedikit maka dari itu perlu SDM tambahan,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, I Nyoman Sedana, mengatakan berdasarkan data jumlah PTT di lingkungan Dinas Pendidikan sebanyak 571 dan GTT 670. Sedangkan untuk pengabdi belum ada data riil, data pengabdi sebatas di tingkat sekolah masing-masing. *esa
Anggota DPRD Bangli, I Nengah Darsana, mengatakan para pengabdi menerima nafkah tidak seberapa. “Sekolah juga memiliki keterbatasan. Para pengabdi ini juga tidak kalah berperan dalam proses pendidikan. Pemkab harus memberikan perhatian bagi para pengabdi,” ungkap Nengah Darsana, Selasa (23/4). Jika Bupati serius dengan rencana itu agar memulai memikirkan anggarannya. Sebab APBD Bangli terbatas dan masih banyak untuk kegiatan fisik. Apalagi anggaran belanja pegawai juga tinggi.
Darsana meminta agar pegawai tidak tetap (PTT) dimaksimalkan. Ia menilai GTT/PTT sudah bekerja dengan baik, begitu juga para pengabdi. Hanya saja yang menjadi sorotan adalah PTT yang ada di masing-masing OPD. Ia mengungkapkan masih banyak yang tidak paham tugas dan tanggung jawabnya. “Masih banyak tidak berkerja dengan baik. Masuk pagi, setelah absen tinggal di kantor sebentar langsung pulang. Siangnya balik lagi ke kantor untuk absen pulang. Apa ini namanya tidak makan gaji buta,” sebutnya. Menurutnya harus ada managemen yang pasti di masing-masing OPD. Sehingga tidak ada pegawai yang hanya berdiam diri saja.
Darsana menambahkan, pegawai yang berlebih bisa diperbantukan di desa. Melihat kondisi keuangan desa yang saat ini nilai besar tentu membutuhkan tenaga tambahan. “Dengan sistem keuangan desa saat ini sudah jelas pekerjaan tidak sedikit maka dari itu perlu SDM tambahan,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, I Nyoman Sedana, mengatakan berdasarkan data jumlah PTT di lingkungan Dinas Pendidikan sebanyak 571 dan GTT 670. Sedangkan untuk pengabdi belum ada data riil, data pengabdi sebatas di tingkat sekolah masing-masing. *esa
Komentar