KPA Badung Beri Pelatihan Mahasiswa Peduli AIDS
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung memberikan pelatihan kepada mahasiswa peduli AIDS, Rabu (24/4).
MANGUPURA, NusaBali
Peserta pelatihan yang berjumlah 45 orang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Kabupaten Badung. Pelatihan yang dipusatkan di aula pertemuan STP Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, ini dibuka oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa selaku Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung. “Keberadaan mahasiswa peduli AIDS harus terus didukung oleh semua pihak. Program ini hendaknya terus ditingkatkan baik secara kualitas dan kuantitasnya,” ujarnya.
“Setelah mendapatkan pelatihan, kami berharap para mahasiswa menjadi kader-kader untuk diajak bersama-sama mensosialisasikan bahaya HIV-AIDS di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana mengantisipasi, menanggulangi, dan menangani bahaya HIV-AIDS dan juga bahaya dari pemakaian narkoba yang tidak bisa dipisahkan,” kata Wabup Suiasa.
Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir kasus HIV dan AIDS di Badung masih tinggi. Jumlah kasus hingga Desember 2018 sebanyak 2.199 kasus. Terdiri dari HIV 1.518 kasus, AIDS 681 kasus. Sedangkan kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun sebanyak 90,5 persen dari total kasus. “Ini berarti jika sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun,” ungkapnya.
Sementara, untuk jalur penularannya terbesar pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. “Kaum muda yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS baru 21,3 persen. Maka perlu ditingkatkan dan dikembangkan jumlah generasi muda yang memahami dan mengerti secara komprehensif bahaya HIV-AIDS itu sendiri,” harapnya. *asa
“Setelah mendapatkan pelatihan, kami berharap para mahasiswa menjadi kader-kader untuk diajak bersama-sama mensosialisasikan bahaya HIV-AIDS di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana mengantisipasi, menanggulangi, dan menangani bahaya HIV-AIDS dan juga bahaya dari pemakaian narkoba yang tidak bisa dipisahkan,” kata Wabup Suiasa.
Dikatakannya, dalam beberapa tahun terakhir kasus HIV dan AIDS di Badung masih tinggi. Jumlah kasus hingga Desember 2018 sebanyak 2.199 kasus. Terdiri dari HIV 1.518 kasus, AIDS 681 kasus. Sedangkan kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun sebanyak 90,5 persen dari total kasus. “Ini berarti jika sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun,” ungkapnya.
Sementara, untuk jalur penularannya terbesar pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. “Kaum muda yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS baru 21,3 persen. Maka perlu ditingkatkan dan dikembangkan jumlah generasi muda yang memahami dan mengerti secara komprehensif bahaya HIV-AIDS itu sendiri,” harapnya. *asa
1
Komentar