Tim Setpres Verifikasi Kampung KB Tegal Badeng Barat
Kampung Keluarga Berencana (KB) Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana masuk nominasi penerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun 2019.
NEGARA, NusaBali
Bertalian dengan nominasi tersebut, Kampung KB yang telah diresmikan sejak 2016 itu diverifikasi tim dari Sekretariat Kepresidenan (Setpres) RI, Rabu (24/4).
Tim dari Setpres RI dipimpin Letkol Sandy didampingi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali Catur Sentana, diterima Bupati Jembrana I Putu Artha, di ruang pertemuan kantor bupati. Setelah diterima Bupati Artha, tim yang juga didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Jembrana Ni Made Ari Sugianthi, langsung melakukan verifikasi dan validasi ke Kampung KB Tegal Badeng Barat.
Kepala Perwakilan BKKBN Bali Catur Sentana, mengatakan sesuai dengan UU 23 Tahun 2014, Pemkab Jembrana telah menunjukkan komitmen dalam menjalankan program pembangunan, khususnya program KKBPK. Hal itu terbukti melalui dokumen maupun realita di Kampung KB Desa Tegal Badeng Barat, yang telah dapat meningkatkan kesejahteraan warga melalui berbagai industri kreatif rumah tangga. “Kampung KB di Desa Tegal Badeng Barat ini juga kerap menjadi objek studi banding dari kampung-kampung KB yang ada di Bali,” ujarnya.
Letkol Sandy mengemukakan, verifikasi dan validasi ini bertujuan untuk mengkroscek realita di lapangan. Berdasar dokumen yang telah dipelajari timnya, ternyata Kampung KB Tegal Badeng Barat patut diverifikasi. “Saat kami lakukan kroscek, kecil kemungkinan antara dokumen dan realita di lapangan ada ketimpangan. Namun justru jauh lebih baik dari yang tertera di dokumen itu sendiri,” tegasnya.
Sementara Bupati Artha di hadapan Tim Verifikasi, mengatakan, Pemkab Jembrana selama ini mensinergikan program KKBPK dengan melibatkan sejumlah OPD terkait. Dia juga berkomitmen mendorong program tersebut, karena menilai sangat penting dan strategis bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan rakyat di masa depan. “Selain untuk menurunkan kemiskinan, sudah tentu dapat meningkatkan derajat kesehatan, mencegah stunting, pernikahan dini dan kesehatan reproduksi pada para remaja atau calon pengantin,” ujarnya. *ode
Tim dari Setpres RI dipimpin Letkol Sandy didampingi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali Catur Sentana, diterima Bupati Jembrana I Putu Artha, di ruang pertemuan kantor bupati. Setelah diterima Bupati Artha, tim yang juga didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Jembrana Ni Made Ari Sugianthi, langsung melakukan verifikasi dan validasi ke Kampung KB Tegal Badeng Barat.
Kepala Perwakilan BKKBN Bali Catur Sentana, mengatakan sesuai dengan UU 23 Tahun 2014, Pemkab Jembrana telah menunjukkan komitmen dalam menjalankan program pembangunan, khususnya program KKBPK. Hal itu terbukti melalui dokumen maupun realita di Kampung KB Desa Tegal Badeng Barat, yang telah dapat meningkatkan kesejahteraan warga melalui berbagai industri kreatif rumah tangga. “Kampung KB di Desa Tegal Badeng Barat ini juga kerap menjadi objek studi banding dari kampung-kampung KB yang ada di Bali,” ujarnya.
Letkol Sandy mengemukakan, verifikasi dan validasi ini bertujuan untuk mengkroscek realita di lapangan. Berdasar dokumen yang telah dipelajari timnya, ternyata Kampung KB Tegal Badeng Barat patut diverifikasi. “Saat kami lakukan kroscek, kecil kemungkinan antara dokumen dan realita di lapangan ada ketimpangan. Namun justru jauh lebih baik dari yang tertera di dokumen itu sendiri,” tegasnya.
Sementara Bupati Artha di hadapan Tim Verifikasi, mengatakan, Pemkab Jembrana selama ini mensinergikan program KKBPK dengan melibatkan sejumlah OPD terkait. Dia juga berkomitmen mendorong program tersebut, karena menilai sangat penting dan strategis bagi pembangunan manusia dan kesejahteraan rakyat di masa depan. “Selain untuk menurunkan kemiskinan, sudah tentu dapat meningkatkan derajat kesehatan, mencegah stunting, pernikahan dini dan kesehatan reproduksi pada para remaja atau calon pengantin,” ujarnya. *ode
1
Komentar