40 RS dan Puskesmas Belajar Akreditasi di RSUP Sanglah
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar didaulat menjadi tempat belajar bagi para peserta dari 40 fasilitas
DENPASAR, NusaBali
pelayanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur, baik rumah sakit maupun puskesmas, tentang implementasi akreditasi rumah sakit. Lokakarya implementasi akreditasi RS ini diselenggarakan di Aula Werkudara RSUP Sanglah selama dua hari, 24-25 April.
Kegiatan lokakarya tersebut bertujuan untuk memberikan informasi mengenai akreditasi rumah sakit. RSUP Sanglah telah mengikuti beberapa kali akreditasi tingkat nasional dan juga dua kali mengikuti Join Commission International (JCI). Dengan harapan usai lokakarya ini, para peserta dari faskes di wilayah Indonesia Timur bisa meningkatkan kualitas pelayanan di daerah masing-masing.
Dalam kegiatan implementasi akreditasi RS, berbagai kegiatan dilakukan diantaranya berupa telusur dokumen dan lapangan yang didampingi oleh para surveior internal RSUP Sanglah. Lokakarya dikemas dalam sistem ‘Pit Stop’ yang terdiri dari beberapa booth masing-masing standar akreditasi.
Jadi masing-masing standar dalam akreditasi dibagi dalam beberapa booth yang menyediakan dokumen dan dua surveior yang siap menjawab setiap pertanyaan dari para peserta. Setiap peserta keliling dari satu booth ke booth mendapat penjelasan implementasi akreditasi. Tiap booth mereka diberikan waktu hanya 30 menit.
Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS mengatakan, apa yang disampaikan para fasilitator diharapkan bisa diterapkan di tempat masing-masing para peserta mengabdi. “Saya berharap peserta menyerap dengan baik, selanjutnya diimplementasikan di tempat kerjanya masing masing. Semoga bisa meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kemenkes, drg Farichah Hanum MKes yang hadir membuka kegiatan tersebut menilai, RSUP Sanglah cukup memiliki pengalaman dalam akreditasi, sehingga besar harapannya peserta dapat belajar banyak dari lokakarya ini. “RSUP Sanglah juga menjadi rumah sakit kedua yang terakreditasi JCI di Indonesia. Karena itu saya berharap para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” tandasnya. *ind
Kegiatan lokakarya tersebut bertujuan untuk memberikan informasi mengenai akreditasi rumah sakit. RSUP Sanglah telah mengikuti beberapa kali akreditasi tingkat nasional dan juga dua kali mengikuti Join Commission International (JCI). Dengan harapan usai lokakarya ini, para peserta dari faskes di wilayah Indonesia Timur bisa meningkatkan kualitas pelayanan di daerah masing-masing.
Dalam kegiatan implementasi akreditasi RS, berbagai kegiatan dilakukan diantaranya berupa telusur dokumen dan lapangan yang didampingi oleh para surveior internal RSUP Sanglah. Lokakarya dikemas dalam sistem ‘Pit Stop’ yang terdiri dari beberapa booth masing-masing standar akreditasi.
Jadi masing-masing standar dalam akreditasi dibagi dalam beberapa booth yang menyediakan dokumen dan dua surveior yang siap menjawab setiap pertanyaan dari para peserta. Setiap peserta keliling dari satu booth ke booth mendapat penjelasan implementasi akreditasi. Tiap booth mereka diberikan waktu hanya 30 menit.
Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS mengatakan, apa yang disampaikan para fasilitator diharapkan bisa diterapkan di tempat masing-masing para peserta mengabdi. “Saya berharap peserta menyerap dengan baik, selanjutnya diimplementasikan di tempat kerjanya masing masing. Semoga bisa meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kemenkes, drg Farichah Hanum MKes yang hadir membuka kegiatan tersebut menilai, RSUP Sanglah cukup memiliki pengalaman dalam akreditasi, sehingga besar harapannya peserta dapat belajar banyak dari lokakarya ini. “RSUP Sanglah juga menjadi rumah sakit kedua yang terakreditasi JCI di Indonesia. Karena itu saya berharap para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” tandasnya. *ind
Komentar