300 Pesilat Bali Ikuti Turnamen Perisai Diri
Sebanyak 300 pesilat dari kabupaten/kota dan empat unit Perguruan Tinggi mengikuti Kejuaraan Daerah “Laga Antar Bintang” Keluarga Silat Nasional (Kelatnas).
DENPASAR, Nusa Bali
Kejuaraan dilaksanakan sebagai rangkaian HUT ke-55 Perisai Diri Provinsi Bali dan berlangsung di GOR Lila Bhuwana, Denpasar, Jumat (26/4).
Kejurda antarbintang mempertandingkan 50 kelas terdiri dari kategori laga dan keterampilan teknik dengan memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Bali. Juga piala tetap terbaik putra-putri tingkat dewasa dan remaja.
Anggota perisai diri dihimbau paham dengan motto “Pandai Bersilat Tanpa Cedera” yang dikenal dengan “satu detik dua gerakan, yang mengandung pembelaan diri, seni dan sportivitas,”kata Gubernur Bali dalam sambutan, yang dibacakan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati.
“Menjadi olahraga warisan leluhur, Perisai Diri diharapkan mampu bersaing secara sehat dengan ilmu beladiri asing lainnya dari Jepang, Korea maupun China yang juga berkembang pesat di Indonesia,”kata Gubernur Bali yang dibacakan Tjok Oka Artha.
Menurutnya, Kejurda ini sangat bagus untuk meningkatkan prestasi, baik tingkat nasional maupun internasional. Di mana atlet pencak silat Bali telah mampu menunjukan prestasi yang gemilang.
Sementara ketua panitia Ni Wayan Warsi mengatakan, terselenggaranya kejuaraan ini para atlet Perisai Diri dapat menunjukkan kualitas dan menjadi atlet yang tangguh di masa depan. Sehingga mampu bersaing setidaknya mempertahankan prestasi sebelumnya pada PON 2020 di Papua.*
Kejurda antarbintang mempertandingkan 50 kelas terdiri dari kategori laga dan keterampilan teknik dengan memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Bali. Juga piala tetap terbaik putra-putri tingkat dewasa dan remaja.
Anggota perisai diri dihimbau paham dengan motto “Pandai Bersilat Tanpa Cedera” yang dikenal dengan “satu detik dua gerakan, yang mengandung pembelaan diri, seni dan sportivitas,”kata Gubernur Bali dalam sambutan, yang dibacakan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati.
“Menjadi olahraga warisan leluhur, Perisai Diri diharapkan mampu bersaing secara sehat dengan ilmu beladiri asing lainnya dari Jepang, Korea maupun China yang juga berkembang pesat di Indonesia,”kata Gubernur Bali yang dibacakan Tjok Oka Artha.
Menurutnya, Kejurda ini sangat bagus untuk meningkatkan prestasi, baik tingkat nasional maupun internasional. Di mana atlet pencak silat Bali telah mampu menunjukan prestasi yang gemilang.
Sementara ketua panitia Ni Wayan Warsi mengatakan, terselenggaranya kejuaraan ini para atlet Perisai Diri dapat menunjukkan kualitas dan menjadi atlet yang tangguh di masa depan. Sehingga mampu bersaing setidaknya mempertahankan prestasi sebelumnya pada PON 2020 di Papua.*
Komentar