Operator Eskavator Tewas di TKP
Tanpa disangka, tiba-tiba tebing 6 meter itu roboh menimbun alat berat dan tubuh operator tergencet.
Tertimbun Tanah Longsor di Kubu
AMLAPURA, NusaBali
Salah seorang operator alat berat jenis eskavator, Umar Wero, 55, tewas tertimbun tanah longsor, Jumat (26/4) pukul 12.30 Wita. Korban saat itu bekerja menggali batu tabas di Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem
Korban asal Dusun/Desa Kutayu, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Alamat sementaranya di Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu. Korban diperkirakan tewas di tempat karena tergencet material longsor. Karena saat material jatuh dari tebing, dia terkurung di antara dinding besi alat berat.
Saksi I Wayan Weta,29, dari Banjar Kayuaya, Desa Sukadana, kecamatan Kubu, Karangasem dan anak korban Puput Andiawan, 21, telah memberikan keterangan kepada petugas terkait kasus itu. Kata saksi, korban bekerja menggali batu tabas menggunakan alat berat mulai pukul 08.00 Wita. Sempat istirahat makan siang pukul 12.00 Wita, selanjutnya korban memulai bekerja pukul 12.30 Wita, menghadap ke timur. Sedangkan di kiri korban ada tebing setinggi 6 meter atau di sebelah utara. Tanpa disangka, tiba-tiba tebing 6 meter itu roboh menimbun alat berat dan tubuh operator tergencet, di alat berat itu.
Akibatnya korban terlepas dari pegangan setir. Kepalanya kena benturan material longsoran. Bagian pintu eskavator lepas, korban yang mengenakan kaos hitam celana training loreng duduk telungkup dengan kepala bengkok. Kedua kakinya tertimbun tanah. Dinding kaca alat berat pecah sehingga tanah longsoran bisa masuk menghantam bagian kepala. Akibatnya, korban tewas dan kondisi eskavator itu benar-benar ringsek.
Saksi I Wayan Weta kemudian meminta bantuan kepada pemilik eskavator di galian terdekat untuk mengevakuasi korban. Evakuasi terlebih dahulu dengan menyingkirkan material longsoran yang menimbun alat berat yang dioperasikan korban.
Lanjut alat berat digunakan menyingkirkan material longsor, selanjutnya warga masyarakat membantu mengevakuasi korban.
Hadir di lokasi, Perbekel Ban I Wayan Potag, anggota Babinsa Desa Ban Sersan Dua Adolpino, dan segenap warga masyarakat. Korban kemudian diantar ke Puskesmas Kubu II Desa Tianyar Timur.
Lahan galian itu sebenarnya milik I Made Kastawa dari Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Sedangkan usaha galian itu milik I Gede Yasa, sebagai penanggungjawab lapangan I Nengah Tunas dari Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu.
Perbekel Ban I Wayan Potag dan Kapolsek Kubu AKP I Nengah Marianta menolak memberikan keterangan terkait musibah itu. Berkali-kali Perbekel Ban I Wayan Potag dihubungi ada nada sambung hanya saja tidak memberikan respons. Begitu juga Kapolsek AKP I Nengah Marianta sulit dihubungi.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, hanya mengecek korban di Puskesmas Kubu II. "Kami hanya sebatas datang mengecek korban di Puskesmas Kubu II, tidak sempat ke lokasi kejadian," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa. Ditanya izin galian C tersebut untuk menambang batu tabas, dia mengaku belum tahu. ‘’Nantilah kami cek ke instansi yang berwenang," jelasnya.*k16
Komentar