Wayan Diar Calon Ketua DPRD Bangli
Jeda 5 Tahun, Gung Anom Berpeluang Pimpin Lagi DPRD Klungkung
BANGLI, NusaBali
Setelah mendominasi 16 kursi dari total 30 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019, PDIP dipastikan kembali dapat jatah jabatan Ketua Dewan. Jabatan strategis tersebut kemungkinan akan dirbut I Wayan Diar, politisi asal Desa Belantih, Kecamatan Kintamani yang kini menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli. Sementara, Anak Agung Gde Anom berpeluang naik lagi sebagai Ketua DPRD Klungkung, setelah sempat jeda 5 tahun.
Berdasarkan penghitungan sementara hasil Pileg 2019 hingga Senin (29/4), PDIP sukses sapu 16 kursi DPRD Bangli 2019-2024. Ini naik dibanding Pileg 2014, ketika PDIP juara di Bangli dengan raihan 14 kursi. Sedangkan Golkar berada di peringkat kedua dengan 6 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019, disusul Demokrat (3 kursi), NasDem (2 kursi), Gerindra (1 kursi), Hanura (1 kursi), dan PKPI (1 kursi).
Sebagai jawara, PDIP pun berhak atas kursi Ketua DPRD Bangli 2019-2024, selain merebut sejumlah jabatan Alat Kelengkapan Dewan. Nah, Wayan Diar, caleg DPRD Bangli dari PDIP Dapil Kintamani Barat, digadang-gadang punya peluang terbesar terpilih jadi Ketua Dewan. Pasalnya, Wayan Diar---caleg incumbent yang lolos lagi ke kursi legislatif dengan perolehan kisaran 4.000 suara---menduduki jabatan strutural partai tertinggi yang lolos ke kursi legislatif, yakni sebagai Sekretaris DPC PDIP Bangli. Sedangkan Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, tidak nyaleg lantaran menjabat sebagai Wakil Bupati Bangli.
“Kalau mengacu kriteria struktur kepengurusan partai, Wayan Diar kandidat terkuat Ketua DPRD Bangli 2019-2024, karena posisinya sebagai Sekretaris DPC PDIP Bangli,” ungkap sumber NusaBali di internal PDIP Bangli, Minggu (28/4).
Selain Wayan Diar, kader PDIP yang juga berpeluang menjadi Ketua DPRD Bangli 2019-2024 adalah I Wayan Wirya, caleg incumbent sesama asal Dapil Kintamani Barat. Wayan Wirya punya potensi terpilih, karena politisi PDIP asal Desa Serai, Kecamatan Kintamani ini lolos ke legislatif dengan predikat peraih suara terbanyak di Pileg 2019, yakni sekitar 5.300 suara. Wayan Wirya adalah mantan Perbekel Serai yang baru satu periode duduk di DPRD Bangli.
“Kalau melihat dari sosoknya, Wayan Wirya cukup bisa diterima di masyarakat,” tandas sumber tadi. Politisi PDIP ini berharap pengisian jabatan untuk Ketua DPRD Bangli nanti dilakukan secara terbuka, karena ini menyangkut masa depan partai. “Jangan ada lagi penilain suka-tidak suka, mengingat tangtangan partai ke depan lebih berat. Termasuk, ada pemilihan Bupati,” harapnya.
Sekadar dicatat, dalam dua periode terakhir, jabatan Ketua DPRD Bangli diduduki dua figur berbeda yang sama-sama kader PDIP. Awalnya, IB Raka Mudarma jadi Ketua DPRD Bangli 2009-2014. Raka Mudarma adalah mantan Sekretaris DPC PDIP Bangli 2005-2010. Kemudian, Ngakan Kutha Parwata---yang sempat duduk di DPRD Bali 2010-2014---tampil sebagai Ketua DPRD Bangli 2014-2019. Namun, politisi asal Tembuku yang mantan Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015 ini tidak maju tarung ke Pileg 2019.
Sementara, Wayan Diar enggan berkomentar saat dikonfirmasi NusaBali terkait peluangnya menjadi Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Menurut Wayan Diar, penentuan calon Ketua Dewan akan dilakukan melalui proses rapat DPC PDIP, kemudian dibuatkan SK Calon Ktua Dewan. SK tersebut selanjutnya diajukan ke DPP PDIP, untuk dipilih dan ditetapkan siapa yang dinilai paling pantas menduduki posisi Ketua DPRD Bangli.
“Meski sudah ada SK DPC PDIP, namun jika DPP PDIP tidak setuju, sudah barang tentu kandidatnya akan dicoret. DPP PDIP memiliki penilaian terhadap para calon Ketua Dewan. Kita ikuti setiap prosesnya,” terang Wayan Diar.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta juga belum berkomentar banyak terkait perebutan kursi Kedtua Dewan. Menurut Sedana Arta, posisi Ketua Dewan adalah keputusan DPP PDIP. “Untuk jabatan Ketua DPRD Bangli, nanti pasti ada keputusan dari DPP PDIP,” tegas politisi asal Susut, Bangli yang mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli 2009-2010---sebelum undur didi karena maju ke Pilkada Bangli 2010---ini.
Sementara itu, PDIP kembali jadi penguasa DPRD Klungkung 2019-2024, setelah mendominasi dalam Pileg 2019. Berdasarkan penghitungan sementara hingga Senin kemarin, PDIP berhasil mendominasi 9 kursi dari total 30 kursi DPRD Klungkung. Sedangkan sang juara bertahan Gerindra hartus puas melorot ke posisi runner-up dengan torehan 8 kursi DPRD Klungkung, disusul Golkar (raih 3 kursi), NasDem (3 kursi), Hanura (3 kursi), Demokrat (2 kursi), PKPI (1 kursi), dan Perindo (1) kursi.
PDIP sendiri sebelumnya sempat terjengkang dalam Pileg 2014, hingga kekuasan mereka di DPRD Klungkung 2014-2019 diambil-alih oleh Gerindra. Kala itu, Gerindra kebagian 8 kursi legislatif, sementara PDIP hanya 7 kursi, disusul Hanura (5 kursi), Golkar (4 kursi), Demokrat (3 kursi), PKPI (2 kursi), dan NasDem (1 kursi). Jabatan Ketua DPRD Klungkung pun disambar kader Gerindra, I Wayan Baru.
Setelahg jeda selama 5 tahun, PDIP kini bangkit menjuarai Pileg 2019 hingga berhak atas kursi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Bahkan, PDIP sempat diprediksi akan kuasai 10 kursi. Namun, 1 kursi akhirnya lepas ke tangan PKPI, yakni di Dapil Banjarangkan. Hanya Sang Nyoman Putrayasa yang lolos ke DPRD Klungkung dari PDIP Dapil Banjarangkan, sementara caleg PDIP lainnya yakni IB Ketut Arimbawa kalah saing dengan jago PKPI, Nyoman Sukirta.
Ada pun 9 caleg PDIP yang lolos ke DPRD Klungkung hasil Pileg 2019, masing-masing AA Gde Anom (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Ni Ketut Sukarni (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Komang Sutama (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Nengah Ariyanta (Dapil Kecamatan Dawan), I Nengah Ari Pryadnya (Dapil Kecamatan Dawan), Sang Nyoman Putrayasa (Dapil Banjarangkan), I Made Satria (Dapil Nusa Penida), Wayan Misna (Dapil Nusa Penida), dan Ni Ketut Suwerni (Dapil Nusa Penida).
Dari 9 caleg PDIP ini, AA Gde Anom yang punya kans terbesar menjadi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Pasalnya, politisi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini kini menjabat Ketua DPC PDIP Klungkung 2015-2020. Calon pesaing Gung Anom adalah Sang Nyoman Putrayasa (kini Sekretaris DPC PDIP Klungkung) dan Wayan Misna (Bendahara DPC PDIP Klungkung).
Jika terpilih kembali menjadi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024, maka Gung Anom praktis meraih kembali kursi empuk yang pernah didudukinya periode 2009-2014. Artinya, Gung Anom naik lagi sebagai Ketua Dewan setelah jeda selama 5 tahun.
Gung Anom sendiri kehilangan kursi Ketua DPRD Klungkung 2014-2019, karena jatah jabatan tersebut direbut Gerindra selaku jawara Pileg 2014. Lagipula, kala itu Gung Anom tidak maju ke Pileg 2014, setelah setahun sebelumnya kalah tarung sebagai Calon Bupati Klungkung yang diusung PDIP dalam Pilkada Klungkung 2013---berpaket dengan I Wayan Regeg.
Saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Minggu siang, Gung Anom tidak mau sesumbar soal peluang merebut jatah Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Menurut Gung Anom, kewenangan menentukan jabatan Ketua Dewan adalah DPP PDIP. “Nanti Ketua Umum DPP PDIP yang menentukan jabatan tersebut,” terang politisi bertubung jangkung ini. *esa,wan,nar
Berdasarkan penghitungan sementara hasil Pileg 2019 hingga Senin (29/4), PDIP sukses sapu 16 kursi DPRD Bangli 2019-2024. Ini naik dibanding Pileg 2014, ketika PDIP juara di Bangli dengan raihan 14 kursi. Sedangkan Golkar berada di peringkat kedua dengan 6 kursi DPRD Bangli hasil Pileg 2019, disusul Demokrat (3 kursi), NasDem (2 kursi), Gerindra (1 kursi), Hanura (1 kursi), dan PKPI (1 kursi).
Sebagai jawara, PDIP pun berhak atas kursi Ketua DPRD Bangli 2019-2024, selain merebut sejumlah jabatan Alat Kelengkapan Dewan. Nah, Wayan Diar, caleg DPRD Bangli dari PDIP Dapil Kintamani Barat, digadang-gadang punya peluang terbesar terpilih jadi Ketua Dewan. Pasalnya, Wayan Diar---caleg incumbent yang lolos lagi ke kursi legislatif dengan perolehan kisaran 4.000 suara---menduduki jabatan strutural partai tertinggi yang lolos ke kursi legislatif, yakni sebagai Sekretaris DPC PDIP Bangli. Sedangkan Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, tidak nyaleg lantaran menjabat sebagai Wakil Bupati Bangli.
“Kalau mengacu kriteria struktur kepengurusan partai, Wayan Diar kandidat terkuat Ketua DPRD Bangli 2019-2024, karena posisinya sebagai Sekretaris DPC PDIP Bangli,” ungkap sumber NusaBali di internal PDIP Bangli, Minggu (28/4).
Selain Wayan Diar, kader PDIP yang juga berpeluang menjadi Ketua DPRD Bangli 2019-2024 adalah I Wayan Wirya, caleg incumbent sesama asal Dapil Kintamani Barat. Wayan Wirya punya potensi terpilih, karena politisi PDIP asal Desa Serai, Kecamatan Kintamani ini lolos ke legislatif dengan predikat peraih suara terbanyak di Pileg 2019, yakni sekitar 5.300 suara. Wayan Wirya adalah mantan Perbekel Serai yang baru satu periode duduk di DPRD Bangli.
“Kalau melihat dari sosoknya, Wayan Wirya cukup bisa diterima di masyarakat,” tandas sumber tadi. Politisi PDIP ini berharap pengisian jabatan untuk Ketua DPRD Bangli nanti dilakukan secara terbuka, karena ini menyangkut masa depan partai. “Jangan ada lagi penilain suka-tidak suka, mengingat tangtangan partai ke depan lebih berat. Termasuk, ada pemilihan Bupati,” harapnya.
Sekadar dicatat, dalam dua periode terakhir, jabatan Ketua DPRD Bangli diduduki dua figur berbeda yang sama-sama kader PDIP. Awalnya, IB Raka Mudarma jadi Ketua DPRD Bangli 2009-2014. Raka Mudarma adalah mantan Sekretaris DPC PDIP Bangli 2005-2010. Kemudian, Ngakan Kutha Parwata---yang sempat duduk di DPRD Bali 2010-2014---tampil sebagai Ketua DPRD Bangli 2014-2019. Namun, politisi asal Tembuku yang mantan Ketua DPC PDIP Bangli 2010-2015 ini tidak maju tarung ke Pileg 2019.
Sementara, Wayan Diar enggan berkomentar saat dikonfirmasi NusaBali terkait peluangnya menjadi Ketua DPRD Bangli 2019-2024. Menurut Wayan Diar, penentuan calon Ketua Dewan akan dilakukan melalui proses rapat DPC PDIP, kemudian dibuatkan SK Calon Ktua Dewan. SK tersebut selanjutnya diajukan ke DPP PDIP, untuk dipilih dan ditetapkan siapa yang dinilai paling pantas menduduki posisi Ketua DPRD Bangli.
“Meski sudah ada SK DPC PDIP, namun jika DPP PDIP tidak setuju, sudah barang tentu kandidatnya akan dicoret. DPP PDIP memiliki penilaian terhadap para calon Ketua Dewan. Kita ikuti setiap prosesnya,” terang Wayan Diar.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta juga belum berkomentar banyak terkait perebutan kursi Kedtua Dewan. Menurut Sedana Arta, posisi Ketua Dewan adalah keputusan DPP PDIP. “Untuk jabatan Ketua DPRD Bangli, nanti pasti ada keputusan dari DPP PDIP,” tegas politisi asal Susut, Bangli yang mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli 2009-2010---sebelum undur didi karena maju ke Pilkada Bangli 2010---ini.
Sementara itu, PDIP kembali jadi penguasa DPRD Klungkung 2019-2024, setelah mendominasi dalam Pileg 2019. Berdasarkan penghitungan sementara hingga Senin kemarin, PDIP berhasil mendominasi 9 kursi dari total 30 kursi DPRD Klungkung. Sedangkan sang juara bertahan Gerindra hartus puas melorot ke posisi runner-up dengan torehan 8 kursi DPRD Klungkung, disusul Golkar (raih 3 kursi), NasDem (3 kursi), Hanura (3 kursi), Demokrat (2 kursi), PKPI (1 kursi), dan Perindo (1) kursi.
PDIP sendiri sebelumnya sempat terjengkang dalam Pileg 2014, hingga kekuasan mereka di DPRD Klungkung 2014-2019 diambil-alih oleh Gerindra. Kala itu, Gerindra kebagian 8 kursi legislatif, sementara PDIP hanya 7 kursi, disusul Hanura (5 kursi), Golkar (4 kursi), Demokrat (3 kursi), PKPI (2 kursi), dan NasDem (1 kursi). Jabatan Ketua DPRD Klungkung pun disambar kader Gerindra, I Wayan Baru.
Setelahg jeda selama 5 tahun, PDIP kini bangkit menjuarai Pileg 2019 hingga berhak atas kursi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Bahkan, PDIP sempat diprediksi akan kuasai 10 kursi. Namun, 1 kursi akhirnya lepas ke tangan PKPI, yakni di Dapil Banjarangkan. Hanya Sang Nyoman Putrayasa yang lolos ke DPRD Klungkung dari PDIP Dapil Banjarangkan, sementara caleg PDIP lainnya yakni IB Ketut Arimbawa kalah saing dengan jago PKPI, Nyoman Sukirta.
Ada pun 9 caleg PDIP yang lolos ke DPRD Klungkung hasil Pileg 2019, masing-masing AA Gde Anom (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Ni Ketut Sukarni (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Komang Sutama (new comer/Dapil Kecamatan Klungkung), Nengah Ariyanta (Dapil Kecamatan Dawan), I Nengah Ari Pryadnya (Dapil Kecamatan Dawan), Sang Nyoman Putrayasa (Dapil Banjarangkan), I Made Satria (Dapil Nusa Penida), Wayan Misna (Dapil Nusa Penida), dan Ni Ketut Suwerni (Dapil Nusa Penida).
Dari 9 caleg PDIP ini, AA Gde Anom yang punya kans terbesar menjadi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Pasalnya, politisi asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini kini menjabat Ketua DPC PDIP Klungkung 2015-2020. Calon pesaing Gung Anom adalah Sang Nyoman Putrayasa (kini Sekretaris DPC PDIP Klungkung) dan Wayan Misna (Bendahara DPC PDIP Klungkung).
Jika terpilih kembali menjadi Ketua DPRD Klungkung 2019-2024, maka Gung Anom praktis meraih kembali kursi empuk yang pernah didudukinya periode 2009-2014. Artinya, Gung Anom naik lagi sebagai Ketua Dewan setelah jeda selama 5 tahun.
Gung Anom sendiri kehilangan kursi Ketua DPRD Klungkung 2014-2019, karena jatah jabatan tersebut direbut Gerindra selaku jawara Pileg 2014. Lagipula, kala itu Gung Anom tidak maju ke Pileg 2014, setelah setahun sebelumnya kalah tarung sebagai Calon Bupati Klungkung yang diusung PDIP dalam Pilkada Klungkung 2013---berpaket dengan I Wayan Regeg.
Saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Minggu siang, Gung Anom tidak mau sesumbar soal peluang merebut jatah Ketua DPRD Klungkung 2019-2024. Menurut Gung Anom, kewenangan menentukan jabatan Ketua Dewan adalah DPP PDIP. “Nanti Ketua Umum DPP PDIP yang menentukan jabatan tersebut,” terang politisi bertubung jangkung ini. *esa,wan,nar
Komentar