Badung Gelar FBP Ke-8 pada Juli Mendatang
Pemerintah Kabupaten Badung kembali akan menyelenggarakan Festival Budaya Pertanian (FBP) ke-8 pada 4–7 Juli 2019 mendatang.
MANGUPURA, NusaBali
Lokasi FBP tetap di kawasan Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana, mengatakan segala persiapan untuk FBP ke-8 sedang dilakukan. Tema FBP ke-8 adalah ‘Guna Phalaning Gumi’, yang berarti mari gunakan produk pertanian lokal.
“Tema ini kami pilih guna mendukung Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan dan Pemasaran Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,” tutur Swadiana, Senin (29/4).
Menurut Swadiana, penyelenggaraan FBP dalam rangka menjaga image Badung Utara sebagai kawasan pertanian. Kedua, tujuan diselenggarakannya FBP adalah menggali spirit budaya pertanian, menciptakan market untuk terjadinya transaksi, menyiapkan media dialog publik, pendidikan, hiburan, serta menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian-pariwisata. “Nah, yang terkahir, merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing yang berbasis pada sektor pertanian,” ujarnya.
Swadiana yang juga Kadis Perikanan Badung ini, menambahkan telah memulai persiapan awal dengan menggelar rapat bersama stakeholder terkait. “Bapak Sekda sudah memberikan pengarahan supaya FBP kali ini fokus pada sektor pertanian dengan semua kegiatannya. Anggaran pelaksanaan FBP senilai Rp 1,2 miliar,” ungkapnya.
Sementara, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Ni Luh Wayan Suparmi selaku penanggung jawab kegiatan di lapangan, menjelaskan FBP ke-8 dibagi dalam beberapa agenda. Perinciannya diawali dengan acara pembukaan, pameran produk pertanian yang menyediakan 45 stand, pentas seni, demo kuliner dan pasar rakyat, dan gathering/keakraban masyarakat dengan wisatawan. “Ada pula 12 jenis lomba yang sesuai dengan tema FBP,” tandasnya. *asa
“Tema ini kami pilih guna mendukung Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan dan Pemasaran Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,” tutur Swadiana, Senin (29/4).
Menurut Swadiana, penyelenggaraan FBP dalam rangka menjaga image Badung Utara sebagai kawasan pertanian. Kedua, tujuan diselenggarakannya FBP adalah menggali spirit budaya pertanian, menciptakan market untuk terjadinya transaksi, menyiapkan media dialog publik, pendidikan, hiburan, serta menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian-pariwisata. “Nah, yang terkahir, merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing yang berbasis pada sektor pertanian,” ujarnya.
Swadiana yang juga Kadis Perikanan Badung ini, menambahkan telah memulai persiapan awal dengan menggelar rapat bersama stakeholder terkait. “Bapak Sekda sudah memberikan pengarahan supaya FBP kali ini fokus pada sektor pertanian dengan semua kegiatannya. Anggaran pelaksanaan FBP senilai Rp 1,2 miliar,” ungkapnya.
Sementara, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Ni Luh Wayan Suparmi selaku penanggung jawab kegiatan di lapangan, menjelaskan FBP ke-8 dibagi dalam beberapa agenda. Perinciannya diawali dengan acara pembukaan, pameran produk pertanian yang menyediakan 45 stand, pentas seni, demo kuliner dan pasar rakyat, dan gathering/keakraban masyarakat dengan wisatawan. “Ada pula 12 jenis lomba yang sesuai dengan tema FBP,” tandasnya. *asa
Komentar