Wagub Atensi Kasus Pelecehan WN China oleh Instruktur Jetski
Wakil Gubernur Bali Ir Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, mengatakan ulah seorang oknum instruktur olahraga wisata air jet ski yang melakukan pelecehan seksual terhadap wisatawan China di perairan Nusa Dua beberapa waktu lalu mencoreng pariwisata Bali.
DENPASAR, NusaBali
Dia berharap proses hukum kasus tersebut dilakukan secara adil, untuk memberi efek jera. Dengan demikian kasus serupa tidak terulang lagi.
Hal tersebut disampaikan Wagub Cok Ace, usai menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha wisata, khusus usaha wisata tirta yang tergabung dalam wadah Gahawisri (Gabungan Usaha Wisata Tirta Indonesia) Bali di Gedung Bali Tourism Board (BTB) di Jalan Raya Puputan, Komplek Niti Mandala Renon, Denpasar. Pertemuan yang dihadiri Konsel Jenderal China di Denpasar, Mr Go Hao Dong, Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, Ketua BTB Bali sekaligus Ketua DPD Gahawisri Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, bersama pengurus Gahawisri Kabupaten/Kota di Bali, serta stakeholrder terkait lain.
Pertemuan tersebut, memang digelar khusus untuk menyikapi kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban wisatawan China, beberapa waktu lalu. “Ini mencoreng (pariwisata Bali) dan menganggu usaha teman-teman (industri pariwisata),” ujar Wagub Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali.
Wagub berharap proses hukum tidak saja mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya, namun waktunya juga bisa secepatnya ditangani. “Karena Pemerintah China lewat konsul jenderal tentu memonitor perkembangan kasus ini hari demi hari,” jelas Wagub asal Puri Agung Ubud, Gianyar.
Yang kedua lanjutnya kepada para pengusaha Gahawisri, perlunya mengadakan psiko test, terkait rekrutmen SDM. Khususnya terkait usaha seperti Gahawisri yang punya risiko tinggi, seperti dengan banana boat atau jetski. “Kami dengan stakholder membuat sistem. Karena kita lihat sekarang pertumbuhan pengusaha sangat luar biasa cepatnya . Melebihi kemampuan pemerintah melakukan kontrol,” ujarnya. Karena itu perlu diadakan pembinaan disamping itu juga mengadakan semacam kompetensi, tour guide-nya, bentuk usahanya. “ Kita harapkan ke depan punya suatu standar operasionel prosedur(SOP), pedoman, yang kita sodorkan bagi wisatawan,” jelasnya.
Cok Ace berharap kejadian tersebut tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan , khususnya wisatawan manca negara ke Bali. Memang kata Cok Ace, untuk bula Maret tahun ini ada penurunan dibanding Maret tahun lalu. Tetapi penurunan itu karena penurunan wisatawan domestik. “Juga karena pengaruh situasi politik kita,” ujarnya.Pihaknya juga mengaku tetap optimis terhadap perkembangan pariwisata, walaupun ada perbuatan oknum tersebut. “Pemerintah provinsi tetap berkomitmen, memberi perhatian serius dan mengawal proses hukum kasus ini ,” kata Cok Ace. Sementara Ketua BTB Bali/ yang juga Ketua Gahawisri Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyatakan akan segera menggelar rapat dengan khusus dengan para anggota Gahawisri se Bali, persoalan tersebut. Pihaknya setuju dengan Wagub Cok untuk menambahkan standar psiko test untuk rekrutmen tenaga . “Selain berpromosi, ke dalam kita akan follow up apa yang disampaikan Pak Wagub soal melibatkan psiko test ,” ujarnya. Hal itu mengingat, wisata tirta merupakan wisatawan hight risk.
Pertemuan juga dihadiri pihak BMR, usaha wisata tirta yang salah seorang istruktur melakukan pelecehan seksual dan telah diamankan kepolisian. “Sebelumnya 34 tahun beroperasi tak pernah ada kejadian seperti ini,” ujar Komang Ayu Krisnadewi, dari BMR. Hal ini kata Ayu Krisnadewi membuat pihaknya akan lebih selektif , dalam rekrutmen SDM. Menurutnya karyawan bersangkutan, belum lama kerja di BMR. Dia pun memaparkan kronologi kejadian tersebut, sampai berujung laporan kepada polisi. *K17
Hal tersebut disampaikan Wagub Cok Ace, usai menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha wisata, khusus usaha wisata tirta yang tergabung dalam wadah Gahawisri (Gabungan Usaha Wisata Tirta Indonesia) Bali di Gedung Bali Tourism Board (BTB) di Jalan Raya Puputan, Komplek Niti Mandala Renon, Denpasar. Pertemuan yang dihadiri Konsel Jenderal China di Denpasar, Mr Go Hao Dong, Kadiparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, Ketua BTB Bali sekaligus Ketua DPD Gahawisri Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, bersama pengurus Gahawisri Kabupaten/Kota di Bali, serta stakeholrder terkait lain.
Pertemuan tersebut, memang digelar khusus untuk menyikapi kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban wisatawan China, beberapa waktu lalu. “Ini mencoreng (pariwisata Bali) dan menganggu usaha teman-teman (industri pariwisata),” ujar Wagub Cok Ace yang juga Ketua BPD PHRI Bali.
Wagub berharap proses hukum tidak saja mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya, namun waktunya juga bisa secepatnya ditangani. “Karena Pemerintah China lewat konsul jenderal tentu memonitor perkembangan kasus ini hari demi hari,” jelas Wagub asal Puri Agung Ubud, Gianyar.
Yang kedua lanjutnya kepada para pengusaha Gahawisri, perlunya mengadakan psiko test, terkait rekrutmen SDM. Khususnya terkait usaha seperti Gahawisri yang punya risiko tinggi, seperti dengan banana boat atau jetski. “Kami dengan stakholder membuat sistem. Karena kita lihat sekarang pertumbuhan pengusaha sangat luar biasa cepatnya . Melebihi kemampuan pemerintah melakukan kontrol,” ujarnya. Karena itu perlu diadakan pembinaan disamping itu juga mengadakan semacam kompetensi, tour guide-nya, bentuk usahanya. “ Kita harapkan ke depan punya suatu standar operasionel prosedur(SOP), pedoman, yang kita sodorkan bagi wisatawan,” jelasnya.
Cok Ace berharap kejadian tersebut tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan , khususnya wisatawan manca negara ke Bali. Memang kata Cok Ace, untuk bula Maret tahun ini ada penurunan dibanding Maret tahun lalu. Tetapi penurunan itu karena penurunan wisatawan domestik. “Juga karena pengaruh situasi politik kita,” ujarnya.Pihaknya juga mengaku tetap optimis terhadap perkembangan pariwisata, walaupun ada perbuatan oknum tersebut. “Pemerintah provinsi tetap berkomitmen, memberi perhatian serius dan mengawal proses hukum kasus ini ,” kata Cok Ace. Sementara Ketua BTB Bali/ yang juga Ketua Gahawisri Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyatakan akan segera menggelar rapat dengan khusus dengan para anggota Gahawisri se Bali, persoalan tersebut. Pihaknya setuju dengan Wagub Cok untuk menambahkan standar psiko test untuk rekrutmen tenaga . “Selain berpromosi, ke dalam kita akan follow up apa yang disampaikan Pak Wagub soal melibatkan psiko test ,” ujarnya. Hal itu mengingat, wisata tirta merupakan wisatawan hight risk.
Pertemuan juga dihadiri pihak BMR, usaha wisata tirta yang salah seorang istruktur melakukan pelecehan seksual dan telah diamankan kepolisian. “Sebelumnya 34 tahun beroperasi tak pernah ada kejadian seperti ini,” ujar Komang Ayu Krisnadewi, dari BMR. Hal ini kata Ayu Krisnadewi membuat pihaknya akan lebih selektif , dalam rekrutmen SDM. Menurutnya karyawan bersangkutan, belum lama kerja di BMR. Dia pun memaparkan kronologi kejadian tersebut, sampai berujung laporan kepada polisi. *K17
1
Komentar