Runner Up Miss Indonesia 2006 Lolos Lagi ke Dewan
8 Srikandi Tembus Kursi DPRD Badung
MANGUPURA, NusaBali
Srikandi PDIP penyandang Runner-up Miss Indonesia 2006, Ni Putu Yunita Oktariani, 34, untuk ketiga kalinya secara beruntun lolos ke DPRD Badung melalui Pileg 2019. Perempuan cantik asal Kuta ini tembus kursi DPRD Badung 2019-2024 bersama 7 Srikandi lainnya.
Berdasarkan hasil pleno tingkat kecamatan hasil Pileg 2019, Putu Yunita Oktariani lolos ke DPRD Badung Dapil V (Kecamatan Kuta) dengan perolehan 5.158 suara. Bahkan, Putu Yunita meraih predikat peraih suara tertinggi kedua di Dapil V, setelah rekan separtainya, I Gusti Anom Gumanti, yang mendulang 5.586 suara.
Selain Putu Yunita, ada 7 Srikandi Politik yang lolos ke DPRD Badung hasil Pileg 2019. Lima (5) orang di ntara mereka merupakan caleg PDIP, yakni Yayuk Agustin Lessy (lolos dari Dapil VI Kecamatan Kuta Utara dengan meraih 7.087 suara), IGA Agung Inda Trimafo Yudha (lolos dari Dapil III Kecamatan Petang/dengan 5.818 suara), Ni Luh Gede Rarahita Sukma Dewi (lolos dari Dapil I Kecamatan Mengwi/3.734 suara), Ni Komang Triani (lolos dari Dapil V Kecamatan Mengwi/2.945 suara), dan Ni Luh Sekarini (lolos dari Dapil II Kecamatan Abiansemal).
Sedangkan dua Srikandi lainnya yang juga lolos ke DPRD Badung 2019-2024, berasal dari Golkar, keduanya berpredikat caleg incumbent. Mereka masing-masing Ni Ketut Suweni (caleg Golkar Dapil IV Kuta Selatan/lolos dengan 2.900 suara) dan Ni Luh Gede Mediastuti (caleg Golkar Dapil V Kecamatan Kuta/lolos dengan 1.906 suara).
Sukses Putu Yunita dan 5 Srikandi PDIP lainnya ke DPRD Badung 2019-2024 ini, praktis menyempurnakan kejayaan Partai Banteng Moncong Putih dalah Pileg 2019 di Badung. Sebab, PDIP memastikan sukses mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung yang diperebutkan di Pileg 2019. PDIP pun kuasai 70 persen suara parlemen.
Sementara, lolosnya 8 caleg Srikandi ke DPRD Badung hasil Pileg 2019 jauh melampaui torehan di Pileg 2014. Ketika itu, hanya 3 Srikandi Politik yang meluncur ke kursi Dewan. Itu pun, hanya Ni Luh Gede Sri Mediastuti (Golkar) yang langsung lolos murni. Sedangkan Ni Ketut Suweni (Golkar) lolos dengan status PAW menggantikan I Ketut Suiasa, yang terpilih menjadi Wakil Bupati Badung lewat Pilkada 2015. Demikian pula Putu Yunita (PDIP), lolos dengan status PAW menggantikan I Made Sugita, yang direcall karena diduga membelot dalam Pilkada Badung 2019.
Kini, Putu Yunita lolos murni ke DPRD badung lewat Pileg 2019. Ini buat ketiga kalinya Putu Yunita tembus kursi legislatif sejak lolos DPRD badung 2009-2014 melalui Pileg 2009. Putu Yunita mengaku sangat gembira bisa lolos lagi, apalagi aga 8 perempuan yang terpilih di Pileg 2019.
Menurut Putu Yunita, dengan banyaknya Srikandi lolos ke Dewan, ini membuktikan kaum perempuan juga memiliki kemampuan dan daya saing di bidang politik. Dia berharap ke depan keterwakilan perempuan di parlemen bisa lebih banyak lagi. “Mudah-mudahan, ke depan semakin banyak perempuan duduk di kursi Dewan,” jelas Srikandi PDIP kelahiran Kuta, 6 Oktober 1985 ini, kepada NusaBali, Jumat (3/5).
Putu Yunita mengajak para Srikandi yang lolos kursi legislatif berani bicara di Gedung Dewan, sehingga kaum perempuan tidak sekadar dijadikan pelengkap. “Harapan saya kepada teman-teman, jangan takut bersaing. Kita semua diberikan mandat yang sama oleh masyarakat untuk duduk di sini (legislatif). Jadi, perempuan jangan mau hanya jadi pemanis, apalagi pelengkap di DPRD Badung,” tegas Putu Yunita, perempuan Bali pertama yang terpilih menjadi Puteri Indonesia 2004 dan Runner-up Miss Indonesia 2006.
Putu Yunita sendiri mengaku sudah memiliki sejumlah agenda yang akan diperjuangkan di DPRD Badung nanti. Perjuangannya lebih banyak seputar perempuan dan anak, serta beberapa permasalahan sosial dan pendidikan. Selain itu, dia juga akan mengawal Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) Bupati Badung, yang saat ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kalau diizinkan, saya tetap ingin duduk di Komisi IV DPRD Badung. Dengan begitu, saya bisa lebih banyak berjuang untuk perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, juga ada masalah pendidikan, kesejahteraan sosial yang masih membutuhkan perhatian kita,” katanya.
Menurut Putu Yunita, dirinya juga akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapil V Kecamatan Kuta. Dia mengaku sudah ada beberapa permasalahan yang notabene aspirasi masyarakat Kuta yang harus diperjuangkan. Salah satunya, penataan pantai dan mewujudkan kawasan Kedongan dan Kelan (Kelurtahan Tuban, Kecamatan Kuta) sebagai mina wisata. Sejauh ini, mina wisata yang ada di wilayah tersebut belum tergarap maksimal.
“Masyarakat di Kedonganan dan Kelan banyak menginginkan adanya penataan pantai berikut infrastrukturnya. Begitu juga mina wisata. Masyarakat berharap mina wisata di Kedonganan ini ditata lebih bagus, biar mirip di Thailand-lah,” tukas Putu Yunita.
Sementara itu, Srikandi PDIP lainnya yang lolos DPRD Badung dari Dapil Kecamatan Abiansemal, Ni Luh Putu Sekarini, mengaku bersyukur bisa duduk ke kursi Dewan. Dia pun berterima kasih kepada masyarakat. “Saya sudah dua kali nyalon, syukurlah akhirnya bisa terpilih,” tutur Sekarini saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Sekarini, selama masa kampanye Pileg 2019, dirinya lebih banyak menggalang suara ibu-ibu PKK dan kaum perempuan umumnya. Apalagi, masyarakat Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal sejak awal menginginkan ada caleg dari kampungnya yang lolos ke Dewan. “Saya berhasil meraih banyak suara di Desa Darmasama,” papar Srikandi PDIP asal Desa Darmasaba ini. *asa
Berdasarkan hasil pleno tingkat kecamatan hasil Pileg 2019, Putu Yunita Oktariani lolos ke DPRD Badung Dapil V (Kecamatan Kuta) dengan perolehan 5.158 suara. Bahkan, Putu Yunita meraih predikat peraih suara tertinggi kedua di Dapil V, setelah rekan separtainya, I Gusti Anom Gumanti, yang mendulang 5.586 suara.
Selain Putu Yunita, ada 7 Srikandi Politik yang lolos ke DPRD Badung hasil Pileg 2019. Lima (5) orang di ntara mereka merupakan caleg PDIP, yakni Yayuk Agustin Lessy (lolos dari Dapil VI Kecamatan Kuta Utara dengan meraih 7.087 suara), IGA Agung Inda Trimafo Yudha (lolos dari Dapil III Kecamatan Petang/dengan 5.818 suara), Ni Luh Gede Rarahita Sukma Dewi (lolos dari Dapil I Kecamatan Mengwi/3.734 suara), Ni Komang Triani (lolos dari Dapil V Kecamatan Mengwi/2.945 suara), dan Ni Luh Sekarini (lolos dari Dapil II Kecamatan Abiansemal).
Sedangkan dua Srikandi lainnya yang juga lolos ke DPRD Badung 2019-2024, berasal dari Golkar, keduanya berpredikat caleg incumbent. Mereka masing-masing Ni Ketut Suweni (caleg Golkar Dapil IV Kuta Selatan/lolos dengan 2.900 suara) dan Ni Luh Gede Mediastuti (caleg Golkar Dapil V Kecamatan Kuta/lolos dengan 1.906 suara).
Sukses Putu Yunita dan 5 Srikandi PDIP lainnya ke DPRD Badung 2019-2024 ini, praktis menyempurnakan kejayaan Partai Banteng Moncong Putih dalah Pileg 2019 di Badung. Sebab, PDIP memastikan sukses mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Badung yang diperebutkan di Pileg 2019. PDIP pun kuasai 70 persen suara parlemen.
Sementara, lolosnya 8 caleg Srikandi ke DPRD Badung hasil Pileg 2019 jauh melampaui torehan di Pileg 2014. Ketika itu, hanya 3 Srikandi Politik yang meluncur ke kursi Dewan. Itu pun, hanya Ni Luh Gede Sri Mediastuti (Golkar) yang langsung lolos murni. Sedangkan Ni Ketut Suweni (Golkar) lolos dengan status PAW menggantikan I Ketut Suiasa, yang terpilih menjadi Wakil Bupati Badung lewat Pilkada 2015. Demikian pula Putu Yunita (PDIP), lolos dengan status PAW menggantikan I Made Sugita, yang direcall karena diduga membelot dalam Pilkada Badung 2019.
Kini, Putu Yunita lolos murni ke DPRD badung lewat Pileg 2019. Ini buat ketiga kalinya Putu Yunita tembus kursi legislatif sejak lolos DPRD badung 2009-2014 melalui Pileg 2009. Putu Yunita mengaku sangat gembira bisa lolos lagi, apalagi aga 8 perempuan yang terpilih di Pileg 2019.
Menurut Putu Yunita, dengan banyaknya Srikandi lolos ke Dewan, ini membuktikan kaum perempuan juga memiliki kemampuan dan daya saing di bidang politik. Dia berharap ke depan keterwakilan perempuan di parlemen bisa lebih banyak lagi. “Mudah-mudahan, ke depan semakin banyak perempuan duduk di kursi Dewan,” jelas Srikandi PDIP kelahiran Kuta, 6 Oktober 1985 ini, kepada NusaBali, Jumat (3/5).
Putu Yunita mengajak para Srikandi yang lolos kursi legislatif berani bicara di Gedung Dewan, sehingga kaum perempuan tidak sekadar dijadikan pelengkap. “Harapan saya kepada teman-teman, jangan takut bersaing. Kita semua diberikan mandat yang sama oleh masyarakat untuk duduk di sini (legislatif). Jadi, perempuan jangan mau hanya jadi pemanis, apalagi pelengkap di DPRD Badung,” tegas Putu Yunita, perempuan Bali pertama yang terpilih menjadi Puteri Indonesia 2004 dan Runner-up Miss Indonesia 2006.
Putu Yunita sendiri mengaku sudah memiliki sejumlah agenda yang akan diperjuangkan di DPRD Badung nanti. Perjuangannya lebih banyak seputar perempuan dan anak, serta beberapa permasalahan sosial dan pendidikan. Selain itu, dia juga akan mengawal Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) Bupati Badung, yang saat ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kalau diizinkan, saya tetap ingin duduk di Komisi IV DPRD Badung. Dengan begitu, saya bisa lebih banyak berjuang untuk perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, juga ada masalah pendidikan, kesejahteraan sosial yang masih membutuhkan perhatian kita,” katanya.
Menurut Putu Yunita, dirinya juga akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di Dapil V Kecamatan Kuta. Dia mengaku sudah ada beberapa permasalahan yang notabene aspirasi masyarakat Kuta yang harus diperjuangkan. Salah satunya, penataan pantai dan mewujudkan kawasan Kedongan dan Kelan (Kelurtahan Tuban, Kecamatan Kuta) sebagai mina wisata. Sejauh ini, mina wisata yang ada di wilayah tersebut belum tergarap maksimal.
“Masyarakat di Kedonganan dan Kelan banyak menginginkan adanya penataan pantai berikut infrastrukturnya. Begitu juga mina wisata. Masyarakat berharap mina wisata di Kedonganan ini ditata lebih bagus, biar mirip di Thailand-lah,” tukas Putu Yunita.
Sementara itu, Srikandi PDIP lainnya yang lolos DPRD Badung dari Dapil Kecamatan Abiansemal, Ni Luh Putu Sekarini, mengaku bersyukur bisa duduk ke kursi Dewan. Dia pun berterima kasih kepada masyarakat. “Saya sudah dua kali nyalon, syukurlah akhirnya bisa terpilih,” tutur Sekarini saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Sekarini, selama masa kampanye Pileg 2019, dirinya lebih banyak menggalang suara ibu-ibu PKK dan kaum perempuan umumnya. Apalagi, masyarakat Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal sejak awal menginginkan ada caleg dari kampungnya yang lolos ke Dewan. “Saya berhasil meraih banyak suara di Desa Darmasama,” papar Srikandi PDIP asal Desa Darmasaba ini. *asa
1
Komentar