15 Caleg Incumbent DPRD Bali Terpental
Tarung Pileg 2019 menjadi mimpi buruk bagi para incumbent DPRD Bali 2014-2019.
DENPASAR, NusaBali
Setidaknya, ada 15 incumbent yang diprediksi terpental alias gagal lolos ke DPRD Bali 2019-2024, yakni dari Demokrat (4 orang), Golkar (3 orang), Gerindra (3 orang), serta dari PDIP, NasDem, Hanura, PKPI, dan PAN masing-masing 1 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh NusaBali, Minggu (5/5), dari hasil pleno tingkat kecamatan, 4 incumbent Demokrat yang dipredikasi terpental dalam Pileg 2019, masing-masing I Gusti Bagus Alit Putra (dari Dapil Badung), I Nengah Tamba (Dapil Jembrana), I Wayan Adnyana (Dapil Tabanan), dan Ngakan Made Samudra (Dapil Klungkung).
IGB Alit Putra sebelumnya sudah dua periode duduk di legislatif, dengan jabatan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 dan 2014-2019. Alit Putra adalah mantan Bupati Badung dan Wakil Gubernur Bali. Sedangkan Nengah Tamba, politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali, dengan jabatan saat ini sebagai Ketua Komisi III periode 2014-2019. Padahal, sejak awal Nengah Tamba sebetulnya amat diunggulkan bisa lolos lagi ke legislatif.
Sementara I Wayan Adnyana, politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan baru satu periode duduk di DPRD Bali Dapil Tananan. Saat ini, Wayan Adnyana masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, selain Sekretarus DPD Demokrat Bali. Sebaliknya, Ngakan Made Samudra adalah politisi gaek asal Nusa Penida, Klungkung yang sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Klungkung.
Dari 8 kursi DPRD Bali yang diperoleh Demokrat hasil Pileg 2014 lalu, hanya 4 kursi yang dipredikasi bertahan. Rinciannya, kursi milik Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati (Dapil Gianyar), Komang Nova Sewi Putra (Dapil Buleleng), Utami Dwi Suryadi (Dapil Denpasar), dan Komang Wirawan (dari Dapil Karangasem).
Selain Demokrat, Golkar juga termasuk parpol papan atas yang kehilangan banyak incumbent DPRD Bali hasil Pileg 2019. Golkar diprediksi kehilangan 3 kursi dari semula 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014. Tiga kursi Golkar yang lenyap adalah milik IB Pada Kusuma (politisi asal Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung) dari Dapil Badung, Ida Bagus Gede Udiyana (incumbent 2 periode asal Sanur, Denpasar Selatan) dari Dapil Denpasar), dan Made Dauh Wijana (politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar) dari Dapil Gianyar.
Dauh Wijana sendiri semula amat dijagokan bakal lolos lagi ke DPRD Bali hasil Pileg 2019. Saat ini, Dauh Wijana menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, menggantikan Wayan Gunawan, selain juga pegang jabatan Ketua DPD II Golkar Gianyar. Dauh Wijana baru masuk ke DPRD Bali beberapa bulan lalu dengan status PAW, untuk menggantikan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah yang maju tarungs ebagai Calon Bupati Gianyar ke Pilkada 2018.
Sementara, Gerindra juga kehilangan 3 incumbent DPRD Bali hasil Pileg 2019. Pertama, I Wayan Tagel Arjana, politisi Gerindra asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kalah tarung di Dapil Gianyar. Kedua, I Ne-ngah Wijana, dari Dapil Klungkung. Ketiga, Wayan Sudiara, dari Dapil Denpasar. Wayan Sudiara, politisi Gerindra asal Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat sebelumnya naik ke DPRD Bali Dapil Denpasar dengan status PAW untuk menggantikan Jro Komang Suwastika, yang ditangkap polisi sebagai tersangka bandar narkoba.
Sedangkan PDIP kehilangan satu incumbent dari Dapil Klungkung, I Wayan Sutena. Politisi PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini kalah bersaing dengan Ni Luh Kadek Yustiawati (caleg new comer asal Nusa Penida) dan Tjokorda Gde Agung (caleg new comer asal Puri Agung Klungkung), yang menangkan 2 kursi DPRD Bali Dapil Klungkung.
Meski Sutena terjengkang, PDIP secara keseluruhan mencatat prestasi besar dengan mendominasi 33 dari total 55 kursi DPRD Bali hasil P:ileg 2019. Kursi PDIP naik dari semula 24 kursi hasil Pileg 2014.
Tiga incumbent DPRD Bali yang juga terjengkang dalam Pileg 2019, masing-masing I Nyoman Tirtawan (caleg NasDem Dapil Buleleng), Ni Made Arini (caleg Hanura Dapil Buleleng), I Kadek Nuartana (caleg PKPI Dapil Karangasem), dan Ketut Jengis Kan (Dapil Buleleng). Nyoman Tirtawan kalah saing dengan Dr Somvir, caleg new comer Gerindra asal India yang lolos DPRD Bali Dapil Buleleng. Sedangkan Made Arini kalah saing dengan I Wayan Arta, caleg new comer Hanura asal Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng yang lolos DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sementara itu, politisi PDIP Wayan Sutena belum mau lempar handuk, meskipun sudah dipastikan tersingkir dari perebutan kursi DPRD Bali Dapil Klungkung. Menurut Sutena, seluruh perhitungan DPRD Bali masih dalam proses. “Saya tidak bisa komentar dulu, karena proses penghitungan kan sedang berjalan,” ujar Sutena yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderissi DPD PDIP Bali saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Sedangkan caleg incumbent DPRD Bali dari Gerindra Dapil Gianyar, Wayan Tagel Arjana, mengatakan dirinya sudah berusaha maksimal di Pileh 2019. “Secara perhitungan suara, raihan saya di Dapil Gianyar sebetulnya naik dari semula 17.000 di Pileg 2014 mnenjadi 20.000 dalam Pileg 2019. Tapi, dominasi PDIP susah dilawan, mai bagaimana lagi?” cetus anggota Komisi I DPRD Bali 2014-2019 ini.
Di sisi lain, Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, mengatakan belum final kalau satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar disebut hilang, yakni milik IB Udiyana. “Kalau sudah final diplenokan KPU Bali, barulah selesai itu. Saya yakin Golkar tetap bisa merebut 2 kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar,” ujar Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2019 ini. *nat
Berdasarkan data yang diperoleh NusaBali, Minggu (5/5), dari hasil pleno tingkat kecamatan, 4 incumbent Demokrat yang dipredikasi terpental dalam Pileg 2019, masing-masing I Gusti Bagus Alit Putra (dari Dapil Badung), I Nengah Tamba (Dapil Jembrana), I Wayan Adnyana (Dapil Tabanan), dan Ngakan Made Samudra (Dapil Klungkung).
IGB Alit Putra sebelumnya sudah dua periode duduk di legislatif, dengan jabatan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 dan 2014-2019. Alit Putra adalah mantan Bupati Badung dan Wakil Gubernur Bali. Sedangkan Nengah Tamba, politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali, dengan jabatan saat ini sebagai Ketua Komisi III periode 2014-2019. Padahal, sejak awal Nengah Tamba sebetulnya amat diunggulkan bisa lolos lagi ke legislatif.
Sementara I Wayan Adnyana, politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan baru satu periode duduk di DPRD Bali Dapil Tananan. Saat ini, Wayan Adnyana masih menjabat Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, selain Sekretarus DPD Demokrat Bali. Sebaliknya, Ngakan Made Samudra adalah politisi gaek asal Nusa Penida, Klungkung yang sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Klungkung.
Dari 8 kursi DPRD Bali yang diperoleh Demokrat hasil Pileg 2014 lalu, hanya 4 kursi yang dipredikasi bertahan. Rinciannya, kursi milik Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati (Dapil Gianyar), Komang Nova Sewi Putra (Dapil Buleleng), Utami Dwi Suryadi (Dapil Denpasar), dan Komang Wirawan (dari Dapil Karangasem).
Selain Demokrat, Golkar juga termasuk parpol papan atas yang kehilangan banyak incumbent DPRD Bali hasil Pileg 2019. Golkar diprediksi kehilangan 3 kursi dari semula 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014. Tiga kursi Golkar yang lenyap adalah milik IB Pada Kusuma (politisi asal Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung) dari Dapil Badung, Ida Bagus Gede Udiyana (incumbent 2 periode asal Sanur, Denpasar Selatan) dari Dapil Denpasar), dan Made Dauh Wijana (politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar) dari Dapil Gianyar.
Dauh Wijana sendiri semula amat dijagokan bakal lolos lagi ke DPRD Bali hasil Pileg 2019. Saat ini, Dauh Wijana menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, menggantikan Wayan Gunawan, selain juga pegang jabatan Ketua DPD II Golkar Gianyar. Dauh Wijana baru masuk ke DPRD Bali beberapa bulan lalu dengan status PAW, untuk menggantikan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah yang maju tarungs ebagai Calon Bupati Gianyar ke Pilkada 2018.
Sementara, Gerindra juga kehilangan 3 incumbent DPRD Bali hasil Pileg 2019. Pertama, I Wayan Tagel Arjana, politisi Gerindra asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kalah tarung di Dapil Gianyar. Kedua, I Ne-ngah Wijana, dari Dapil Klungkung. Ketiga, Wayan Sudiara, dari Dapil Denpasar. Wayan Sudiara, politisi Gerindra asal Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat sebelumnya naik ke DPRD Bali Dapil Denpasar dengan status PAW untuk menggantikan Jro Komang Suwastika, yang ditangkap polisi sebagai tersangka bandar narkoba.
Sedangkan PDIP kehilangan satu incumbent dari Dapil Klungkung, I Wayan Sutena. Politisi PDIP asal Desa Tegak, Kecamatan Klungkung ini kalah bersaing dengan Ni Luh Kadek Yustiawati (caleg new comer asal Nusa Penida) dan Tjokorda Gde Agung (caleg new comer asal Puri Agung Klungkung), yang menangkan 2 kursi DPRD Bali Dapil Klungkung.
Meski Sutena terjengkang, PDIP secara keseluruhan mencatat prestasi besar dengan mendominasi 33 dari total 55 kursi DPRD Bali hasil P:ileg 2019. Kursi PDIP naik dari semula 24 kursi hasil Pileg 2014.
Tiga incumbent DPRD Bali yang juga terjengkang dalam Pileg 2019, masing-masing I Nyoman Tirtawan (caleg NasDem Dapil Buleleng), Ni Made Arini (caleg Hanura Dapil Buleleng), I Kadek Nuartana (caleg PKPI Dapil Karangasem), dan Ketut Jengis Kan (Dapil Buleleng). Nyoman Tirtawan kalah saing dengan Dr Somvir, caleg new comer Gerindra asal India yang lolos DPRD Bali Dapil Buleleng. Sedangkan Made Arini kalah saing dengan I Wayan Arta, caleg new comer Hanura asal Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng yang lolos DPRD Bali Dapil Buleleng.
Sementara itu, politisi PDIP Wayan Sutena belum mau lempar handuk, meskipun sudah dipastikan tersingkir dari perebutan kursi DPRD Bali Dapil Klungkung. Menurut Sutena, seluruh perhitungan DPRD Bali masih dalam proses. “Saya tidak bisa komentar dulu, karena proses penghitungan kan sedang berjalan,” ujar Sutena yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderissi DPD PDIP Bali saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Sedangkan caleg incumbent DPRD Bali dari Gerindra Dapil Gianyar, Wayan Tagel Arjana, mengatakan dirinya sudah berusaha maksimal di Pileh 2019. “Secara perhitungan suara, raihan saya di Dapil Gianyar sebetulnya naik dari semula 17.000 di Pileg 2014 mnenjadi 20.000 dalam Pileg 2019. Tapi, dominasi PDIP susah dilawan, mai bagaimana lagi?” cetus anggota Komisi I DPRD Bali 2014-2019 ini.
Di sisi lain, Ketua DPD II Golkar Denpasar, Wayan Mariyana Wandira, mengatakan belum final kalau satu kursi DPRD Bali Dapil Denpasar disebut hilang, yakni milik IB Udiyana. “Kalau sudah final diplenokan KPU Bali, barulah selesai itu. Saya yakin Golkar tetap bisa merebut 2 kursi DPRD Bali dari Dapil Denpasar,” ujar Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2019 ini. *nat
Komentar