Desa Sebudi Bangun Dua Akses Evakuasi
Adanya jembatan permanen, warga di dua desa adat tidak lagi cemas saat musim hujan disertai banjir bandang.
AMLAPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem membangun dua akses jalan untuk memudahkan jalur evakuasi jika Gunung Agung erupsi disertai memuntahkan lahar panas. Dua akses jalan itu menghubungkan Desa Adat Sebun menuju Desa Adat Bukit Galah dan akses jalan menghubungkan Banjar Pura menuju Banjar Yeha.
Perbekel Desa Sebudi, Jro Mangku Tinggal, mengungkapkan dua akses jalan untuk memudahkan evakuasi warga jika Gunung Agung erupsi. Masing-masing dengan rabat beton sepanjang 1 kilometer dan membangun jembatan sepanjang 3 meter dengan lebar 3,5 meter menghubungkan Desa Adat Sebun menuju Desa Adat Bukit Galah. Pembangunan ini dengan biaya Rp 257 juta. Sedangkan jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan aspal menghubungkan Banjar Pura menghubungkan Banjar Yeha dengan biaya Rp 500 juta. “Kedua akses jalan itu masih proses pengerjaan. Target tuntas selama 55 hari,” jelas Jro Mangku Tinggal, Minggu (5/5).
Pembangunan akses evakuasi ini dipantau Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem Asmi Sukmawati, anggota Koramil Selat, anggota Polsek Selat, perangkat Desa Sebudi, dan masyarakat. Jro Mngku Tinggal mengatakan, dengan adanya jembatan permanen, ke depan warga di dua desa adat tidak lagi waswas saat musim hujan disertai banjir bandang. “Selama ini akses jalan Desa Adat Sebun menuju Desa Adat Bukit Galah terputus akibat diterjang banjir,” ungkap Jro Mangku Tinggal.
Sementara Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, Asmi Sukmawati, mengapresiasi langkah cepat Perbekel Desa Sebudi dengan menggunakan dana desa membangun jembatan dan akses jalan. “Selama ini akses jalan jadi kendala karena rusak berat digerus banjir,” ungkapnya. *k16
Perbekel Desa Sebudi, Jro Mangku Tinggal, mengungkapkan dua akses jalan untuk memudahkan evakuasi warga jika Gunung Agung erupsi. Masing-masing dengan rabat beton sepanjang 1 kilometer dan membangun jembatan sepanjang 3 meter dengan lebar 3,5 meter menghubungkan Desa Adat Sebun menuju Desa Adat Bukit Galah. Pembangunan ini dengan biaya Rp 257 juta. Sedangkan jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan aspal menghubungkan Banjar Pura menghubungkan Banjar Yeha dengan biaya Rp 500 juta. “Kedua akses jalan itu masih proses pengerjaan. Target tuntas selama 55 hari,” jelas Jro Mangku Tinggal, Minggu (5/5).
Pembangunan akses evakuasi ini dipantau Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem Asmi Sukmawati, anggota Koramil Selat, anggota Polsek Selat, perangkat Desa Sebudi, dan masyarakat. Jro Mngku Tinggal mengatakan, dengan adanya jembatan permanen, ke depan warga di dua desa adat tidak lagi waswas saat musim hujan disertai banjir bandang. “Selama ini akses jalan Desa Adat Sebun menuju Desa Adat Bukit Galah terputus akibat diterjang banjir,” ungkap Jro Mangku Tinggal.
Sementara Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, Asmi Sukmawati, mengapresiasi langkah cepat Perbekel Desa Sebudi dengan menggunakan dana desa membangun jembatan dan akses jalan. “Selama ini akses jalan jadi kendala karena rusak berat digerus banjir,” ungkapnya. *k16
Komentar