Harga Telur dan Daging Ayam Merangkak Naik
Pasar Umum Gianyar Memasuki Bulan Puasa
GIANYAR, NusaBali
Memasuki bulan puasa, harga kebutuhan pokok telur dan daging ayam potong di Pasar Umum Gianyar merangkak naik. Namun kenaikan harga komoditas saat bulan puasa tak terlalu mengejutkan karena sudah terjadi sejak sebulan lalu.
Menurut salah satu pedagang telur, Desak Sayang, kenaikan harga telur telah terjadi sebulan terakhir, meski tak tipi-tipis. "Naik Rp 100 per butir. Awalnya Rp 1.300 kini Rp 1.400," jelasnya, Senin (6/5). Kenaikan harga pun diprediksi akan merangkak naik, sebab terkendala pada pasokan telur dari distributor. "Sekarang stok sedikit permintaan banyak," ungkapnya. Dikatakan, pengiriman telur biasanya datang tiga hari sekali dengan jumlah 1.000 sampai 1.500 butir telur.
Hal senada juga terjadi ada harga daging ayam potong. Dari harga awal Rp 32.000 per kg, kini Rp 37.000 per kg. "Kemarin masih Rp 35.000, hari ini sudah naik Rp 2.000," ungkap pedagang ayam, Khotimah. Diakui, memasuki bulan puasa ini permintaan ayam potong semakin tinggi. Kenaikan harga pun belum mempengaruhi daya beli. "Ya mereka terpaksa beli untuk konsumsi," ungkpnya.
Salah satu pembeli, Sulasia mengaku setiap hari wajib membeli 5 kg daging ayam. Daging sebanyak itu ia masak untuk 12 anggota keluarga.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, dari hasil monitoring petugas, harga bahan pokok dan barang penting di Pasar Umum Gianyar, harga telur dan daging ayam fluktuatif. Harga daging ayam Rp 36.000 per kg masih bertahan sejak 29 April hingga Senin kemarin. Namun kenyataannya di sejumlah pedagang, harga per kg mencapai Rp 37.000 sampai Rp 38.000. Sementara harga telur pada 29 April sempat di angka Rp 1.500, kini turun jadi Rp 1.400.
Terkait naik turunnya harga bahan pokok ini diakui oleh Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Gianyar Ni Wayan Adnyaningsih. Dari monitoring yang dilakukan setiap Senin dan Kamis, harga kebutuhan pokok memang fluktuatif. Terutama untuk komoditas daging, telur, dan bumbu. "Bawang merah sempat meroket, tapi sekarang sudah turun. Dari harga Rp 35.000 per kg, sekarang Rp 25.000," jelasnya. Untuk daging ayam dan telur, dikatakan ada kenaikan tapi tidak signifikan. "Yang jelas tidak sampai langka. Stoknya ada di pasaran," jelasnya. Terkait pendistribusian yang terkendala, diprediksi karena munculnya pedagang-pedagang telur dadakan pada momen tertentu. "Kemungkinan ada yang khusus menjual telur jelang hari raya ini. Jadi distribusinya menyebar," ujarnya. Jika sampai terjadi kekosongan stok, barulah pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor. "Cek ke distributor, koordinasi dengan bulog untuk memastikan stok," jelasnya. Jika toh kosong, langkah yng filakukan adalah lewat operasi pasar. "Kalau harga yang melambung terlalu tinggi, kita gelar pasar murah, guna menstabilkan harga," jelasnya. *nvi
Menurut salah satu pedagang telur, Desak Sayang, kenaikan harga telur telah terjadi sebulan terakhir, meski tak tipi-tipis. "Naik Rp 100 per butir. Awalnya Rp 1.300 kini Rp 1.400," jelasnya, Senin (6/5). Kenaikan harga pun diprediksi akan merangkak naik, sebab terkendala pada pasokan telur dari distributor. "Sekarang stok sedikit permintaan banyak," ungkapnya. Dikatakan, pengiriman telur biasanya datang tiga hari sekali dengan jumlah 1.000 sampai 1.500 butir telur.
Hal senada juga terjadi ada harga daging ayam potong. Dari harga awal Rp 32.000 per kg, kini Rp 37.000 per kg. "Kemarin masih Rp 35.000, hari ini sudah naik Rp 2.000," ungkap pedagang ayam, Khotimah. Diakui, memasuki bulan puasa ini permintaan ayam potong semakin tinggi. Kenaikan harga pun belum mempengaruhi daya beli. "Ya mereka terpaksa beli untuk konsumsi," ungkpnya.
Salah satu pembeli, Sulasia mengaku setiap hari wajib membeli 5 kg daging ayam. Daging sebanyak itu ia masak untuk 12 anggota keluarga.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, dari hasil monitoring petugas, harga bahan pokok dan barang penting di Pasar Umum Gianyar, harga telur dan daging ayam fluktuatif. Harga daging ayam Rp 36.000 per kg masih bertahan sejak 29 April hingga Senin kemarin. Namun kenyataannya di sejumlah pedagang, harga per kg mencapai Rp 37.000 sampai Rp 38.000. Sementara harga telur pada 29 April sempat di angka Rp 1.500, kini turun jadi Rp 1.400.
Terkait naik turunnya harga bahan pokok ini diakui oleh Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Gianyar Ni Wayan Adnyaningsih. Dari monitoring yang dilakukan setiap Senin dan Kamis, harga kebutuhan pokok memang fluktuatif. Terutama untuk komoditas daging, telur, dan bumbu. "Bawang merah sempat meroket, tapi sekarang sudah turun. Dari harga Rp 35.000 per kg, sekarang Rp 25.000," jelasnya. Untuk daging ayam dan telur, dikatakan ada kenaikan tapi tidak signifikan. "Yang jelas tidak sampai langka. Stoknya ada di pasaran," jelasnya. Terkait pendistribusian yang terkendala, diprediksi karena munculnya pedagang-pedagang telur dadakan pada momen tertentu. "Kemungkinan ada yang khusus menjual telur jelang hari raya ini. Jadi distribusinya menyebar," ujarnya. Jika sampai terjadi kekosongan stok, barulah pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor. "Cek ke distributor, koordinasi dengan bulog untuk memastikan stok," jelasnya. Jika toh kosong, langkah yng filakukan adalah lewat operasi pasar. "Kalau harga yang melambung terlalu tinggi, kita gelar pasar murah, guna menstabilkan harga," jelasnya. *nvi
Komentar