Carikan Solusi Agar SMP Saraswati di Buleleng Kembali Jaya
I Gusti Agung Oka Yadnya bawakan karya tulis ilmiah berjudul ‘Mengembalikan Kejayaan SMP Saraswati Singaraja dengan Gerakan Tri Peduli’, yakni kepedulian terhadap kebersihan, kepedulian terhadap disiplin, kepedulian terhadap raihan prestasi
Drs IGA Oka Yadnya MPd Peraih Medali Emas Best Practices Nasional
SINGARAJA, NusaBali
Guru yang kini menjabat Pengawas SMP Dinas Pendidikan Buleleng, Drs I Gusti Agung Oka Yadnya MPd, 56, kembali meraih prestasi tingkat nasional. Kali ini, IGA Oka Yadnya sabet medali emas (juara I) Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Best Practice Nasional 2019 kategori Pengawas. Dia dinobatkan sebagai yang terbaik berkat karya tulis ilmiahnya yang berupaya carikan solusi agar SMP Saraswati di Buleleng bisa berjaya kembali.
Dalam laga final KTI Best Practice Nasional 2019 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, 29 April hingga 3 Mei 2019 lalu, IGA Oka Yadnya dan Kasek SMAN 1 Singaraja Putu Eka Wilan-tara, yang dinobatkan sebagai Best Practice Nasional kategori Kepala Sekolah. Oka Aydnhya menyajikan karya tulis ilmiah tentang SMP Saraswati, salah satu sekolah swasta, di Buleleng yang eksistensinya mulai meredup. Dia berusaha carikan solusi agar SMP Saraswati bisa kembali berjaya.
Karya tulisnya ini diikutkan dalam seleksi tingkat nasional. Karya tulis Oka Yadnya pun dinyatakan lolos bersama 279 karya tulis—diperah dari total 367 karya ilmiah yang masuk---dari berbagai wilayahh se-Indonesia. Dari jumlah itu, 199 orang pemilik karya tulis ilmiah dipanggil ke Jakarta, termasuk Oka Yadnya. Pada akhirnya, Oka Yadnya dinobatkan sebagai yang terbaik Best Parctice Nasional 2019 kategori Pengawas.
“Dalam lomba Best Practice Nasional kali ini yang diundang 200 orang dari berbagai ketegori, baik Kepala Sekolah, Pengawas, maupun Widyaswara. Khusus Best Practices kategori Pengawas ada 22 orang,” ujar Oka Yadnya kepada NusaBali di Singaraja, Senin (6/5).
Dalam lomba di Jakarta, Oka Yadnya mempersentasikan karya tulis ilmiahnya berjudul ‘Mengembalikan Kejayaan SMP Saraswati Singaraja dengan Gerakan Tri Peduli’. Dalam tulisannya, Oka Yadnya memberikan sejumlah kiat dan motivasi, terutama dalam segi managerial sekolah, agar SMP Saraswati kembali dapat merebut pamor kejayaaannya.
Menurut Oka Yadnya, Gerakan Tri Peduli yang diterapkan di SMP Saraswati Singaraja cukup sederhana, yaitu mengajak warga sekolah untuk meningkatkan tiga jenis kepedulian. Pertama, kepedulian terhadap kebersihan. Kedua, kepedulian terhadap disiplin. Ketiga, kepedulian terhadap raihan prestasi. Dalam pengimplementasiannya dibalut dengan kearifan lokal yang telah populer di Bali, yakni ‘Sagilik-Saguluk Salunglung Sabayantaka’, ditambah dengan spirit ‘Ngayah lan Mapunia’.
“Dengan tiga jenis kepedulian yang dilakukan secara sungguh-sungguh, telah mampu meningkatkan kebersihan, disiplin, dan prestasi yang dapat mendongkrak naiknya citra sekolah,” ujar mantan Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 6 Singaraja, Buleleng ini.
Pengawas SMP dengan segudang prestasi ini juga memastikan bahwa semua sekolah sebenarnya dapat melakukan tiga kepedulian itu, yang penting dilandasi komitmen kuat untuk maju dan rasa ikhlas dalam bekerja. Efektivitas pelaksanaannya sangat tergantung pada derajat komitmen dan kekuatan kerja keras yang dilakukan warga sekolah, dengan dimotori kepala sekolah.
“Karya saya ini terinspirasi saat melakukan pembinaan dan pengawasan di lapangan. Saya sebaga pengawas pun memiliki tugas dan tanggung jawab memotivasi sekolah untuk terus maju dan ikut serta memajukan pendidikan, khususnya di Buleleng,” jelas guru berprestasi kelahiran 31 Desember 1963 ini. Oka Yadnya berharap Tri Peduli terobosannya itu, ke depannya SMP Sawaswati di Buleleng dapat meningkatkan pelayanan sekolah dengan spirit kearifan lokal.
Bagi Oka Yadnya sendiri, gelar Best Opractice Nasional 2019 sekadar memperpanjang deretan prestasi tingkat nasional yang telah diraihnya selama ini. Guru berlatar belakang ilmu Matematika sudah mengantongi banyak prestasi yang berkaitan dengan karya tulis, mulai dari lomba cipta media pembelajaran, karya tulis ilmiah, artikel populer, hingga kontes mengajar.
Oka Yadnya pertama kali mengikuti lomba menulis tahun 1992 dalam Lomba Kreativitas Guru MIPA Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kala itu, dia berhasil sabet juara III nasional. Sejak itu, pria yang diangkat jadi guru tahun 1984 ini terus berkreativitas. Selain banyak menjuarai lomba-lomba guru tingkat provinsi, dia juga membukukan sederat prestasi tingkat nasional.
Bahkan, Oka Yadnya 6 kali jadi juara Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional (1992, 1993, 1994, 1996, 1998, 2000). Dia juga sempat dinobatkan sebagai juara I Guru Berprestasi Nasional 2010. Atas deretan prestasinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganugerahkan Satya Lencana Prestasi Pendidikan Tahun 2012 kepada Oka Yadnya. Dia juga mendapat Satya Lencana Widya Kusuma dari Gubrenur Bali. *k23
Komentar