Korban Terseret Arus, Bapak dan Anak Diaben
Jenazah korban tenggelam, I Made Gunarta, 40, dan anaknya, I Made Mei Artana, 11, diaben (dibakar) dilanjutkan ngeroras (menyucikan) pada Anggara Paing Watugunung, Selasa (7/5).
TABANAN, NusaBali
JUpacara berlangsung lancar, dan sang istri Ni Ketut Sukerti telah menerima dengan ikhlas kepergian suami dan anak keduanya tersebut.
Kelian Dinas Banjar Daren I Gede Sudiarta mengatakan, upacara dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Setelah jenazah diupacarai di rumah duka di Banjar Daren, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, langsung dibawa ke setra Banjar Daren. “Upacara pembakaran sudah selesai, sekarang dilanjutkan upacara ngeroras,” ungkapnya.
Sudiarta menyatakan, upacara berlangsung lancar, bahkan teman sekolah Made Mei Artana juga ada yang melayat ke rumah duka. Bahkan sang istri Ni Ketut Sukerti sudah menerima dengan ikhlas.
Kepergian bapak dan anak ini juga mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Tabanan. Sekda Tabanan I Gede Susila didampingi Asisten Pembangunan Setda Tabanan Anak Agung Dalem Tresna sempat melayat ke rumah duka pada Minggu (5/5). Di rumah duka, dua pejabat Pemkab Tabanan ini disambut istri Made Gunarta, Ni Ketut Sukerti. Saat ini juga keluarga korban diberikan santunan.
Peristiwa maut ini bermula ketika bocah Made Mei Artana dan adik sepupunya, Kadek Jogani Lutra, mandi di pinggir Pantai Petangahan, Banjar Surabrata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Kamis (2/5) sekitar pukul 17.00 Wita. Sedangkan korban Made Gunarta, saat itu menjaring ikan agak ke tengah laut bersama dua adik kandungnya, I Ketut Gunadiasa (ayah dari Kadek Jogani) dan I Wayan Guna Wijaya.
Ketika dua bocah bersaudara sepupu itu tengah asyik mandi, tiba-tiba datang ombak besar menerjang dan menggulung mereka. Melihat kejadian tersebut, korban Made Gunarta dan adiknya berniat menolong anak mereka yang sudah terseret arus. Namun naas, Made Gunarta justru ikut terseret, lalu hilang tenggelam bersama anak kandungnya, Made Mei Artana.
Sedangkan Ketut Gunadiasa dan Wayan Guna Wijaya berhasil menyelamatkan bocah Kadek Jogani Lutra. Kemudian, bocah selamat yang baru berusia 9 tahun ini dibawa ke bibir pantai. Bocah Kadek Jogani selamat dari maut tanpa luka sedikit pun.
Akhirnya sehari atau Jumat (3/5) sekitar pukul 12.35 Wita, Made Mei Artana pertama kali ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian atau berjarak sekitar 100 meter arah timur dalam keadaan tewas. Kemudian pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 07.47 Wita, Made Gunarta juga berhasil ditemukan dalam keadaan tewas. *des
Kelian Dinas Banjar Daren I Gede Sudiarta mengatakan, upacara dimulai sekitar pukul 08.00 Wita. Setelah jenazah diupacarai di rumah duka di Banjar Daren, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, langsung dibawa ke setra Banjar Daren. “Upacara pembakaran sudah selesai, sekarang dilanjutkan upacara ngeroras,” ungkapnya.
Sudiarta menyatakan, upacara berlangsung lancar, bahkan teman sekolah Made Mei Artana juga ada yang melayat ke rumah duka. Bahkan sang istri Ni Ketut Sukerti sudah menerima dengan ikhlas.
Kepergian bapak dan anak ini juga mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Tabanan. Sekda Tabanan I Gede Susila didampingi Asisten Pembangunan Setda Tabanan Anak Agung Dalem Tresna sempat melayat ke rumah duka pada Minggu (5/5). Di rumah duka, dua pejabat Pemkab Tabanan ini disambut istri Made Gunarta, Ni Ketut Sukerti. Saat ini juga keluarga korban diberikan santunan.
Peristiwa maut ini bermula ketika bocah Made Mei Artana dan adik sepupunya, Kadek Jogani Lutra, mandi di pinggir Pantai Petangahan, Banjar Surabrata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Kamis (2/5) sekitar pukul 17.00 Wita. Sedangkan korban Made Gunarta, saat itu menjaring ikan agak ke tengah laut bersama dua adik kandungnya, I Ketut Gunadiasa (ayah dari Kadek Jogani) dan I Wayan Guna Wijaya.
Ketika dua bocah bersaudara sepupu itu tengah asyik mandi, tiba-tiba datang ombak besar menerjang dan menggulung mereka. Melihat kejadian tersebut, korban Made Gunarta dan adiknya berniat menolong anak mereka yang sudah terseret arus. Namun naas, Made Gunarta justru ikut terseret, lalu hilang tenggelam bersama anak kandungnya, Made Mei Artana.
Sedangkan Ketut Gunadiasa dan Wayan Guna Wijaya berhasil menyelamatkan bocah Kadek Jogani Lutra. Kemudian, bocah selamat yang baru berusia 9 tahun ini dibawa ke bibir pantai. Bocah Kadek Jogani selamat dari maut tanpa luka sedikit pun.
Akhirnya sehari atau Jumat (3/5) sekitar pukul 12.35 Wita, Made Mei Artana pertama kali ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian atau berjarak sekitar 100 meter arah timur dalam keadaan tewas. Kemudian pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 07.47 Wita, Made Gunarta juga berhasil ditemukan dalam keadaan tewas. *des
Komentar