Pilih Taksi Online untuk Bawa Jenazah
Ambulans Mahal
GARUT, NusaBali
Warganet sedang dihebohkan dengan kabar jenazah diantar oleh taksi online dari RSUD dr Slamet Garut lantaran biaya sewa ambulans mahal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detik, kejadian antar jenazah ke rumah duka itu terjadi Rabu (1/5) subuh sekitar pukul 4.00 WIB lalu. Seorang warga Garut asal Kecamatan Banjarwangi yang diketahui bernama Doni kebingungan saat hendak membawa pulang jenazah ibunya yang meninggal.
Doni diketahui tidak memiliki cukup uang untuk menyewa ambulans. Akhirnya, dia memilih menggunakan taksi online untuk mengantar jenazah pulang.
Respons tak terduga dilontarkan sang sopir taksi online yang diketahui bernama Yuni. Dengan sigap, Yuni langsung mengiyakan permintaan Doni untuk mengantar jenazah.
Ketika dikonfirmasi detik, Yuni irit bicara. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, Yuni hanya menjawabnya secara singkat.
"Iya, aku yang anter jenazah. Katanya karena tidak ada uang untuk ambulans jadi pilih Grab (taksi online)," ujar Yuni perihal kebenarannya mengantar jenazah, Selasa (7/5).
Saat itu Yuni yang membawa mobil jenis minibus membawa jenazah tersebut bersama beberapa anggota keluarganya. Sementara lainnya beriringan menggunakan sepeda motor mengikuti mobil Yuni.
Aksi Yuni antar jenazah patut diacungi jempol. Selain karena perbuatannya, jarak dari rumah sakit ke rumah duka terbilang jauh sekitar 60 kilometer atau sekitar 3-4 jam perjalanan.
Dari keterangan yang ada, Yuni hanya mendapat uang Rp 230 ribu dari mengantar jenazah ke Banjarwangi.
Hingga berita ini dimuat, belum ada respons dari pihak rumah sakit. Sejumlah petinggi rumah sakit telah ditelepon dan dikirim pesan singkat namun tak ada satu pun yang membalas. Bahkan saat didatangi ke rumah sakit, para petinggi disebut tidak ada di tempat.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pihaknya tidak mengetahui apa motif masyarakat lebih memilih menyewa transportasi online dibanding ambulans. Tarif ambulans di Garut, kata Rudy, tidak mahal. "Yang pasti kita juga ada ambulans gratis untuk masyarakat," singkat Rudy. *
Berdasarkan informasi yang dihimpun detik, kejadian antar jenazah ke rumah duka itu terjadi Rabu (1/5) subuh sekitar pukul 4.00 WIB lalu. Seorang warga Garut asal Kecamatan Banjarwangi yang diketahui bernama Doni kebingungan saat hendak membawa pulang jenazah ibunya yang meninggal.
Doni diketahui tidak memiliki cukup uang untuk menyewa ambulans. Akhirnya, dia memilih menggunakan taksi online untuk mengantar jenazah pulang.
Respons tak terduga dilontarkan sang sopir taksi online yang diketahui bernama Yuni. Dengan sigap, Yuni langsung mengiyakan permintaan Doni untuk mengantar jenazah.
Ketika dikonfirmasi detik, Yuni irit bicara. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, Yuni hanya menjawabnya secara singkat.
"Iya, aku yang anter jenazah. Katanya karena tidak ada uang untuk ambulans jadi pilih Grab (taksi online)," ujar Yuni perihal kebenarannya mengantar jenazah, Selasa (7/5).
Saat itu Yuni yang membawa mobil jenis minibus membawa jenazah tersebut bersama beberapa anggota keluarganya. Sementara lainnya beriringan menggunakan sepeda motor mengikuti mobil Yuni.
Aksi Yuni antar jenazah patut diacungi jempol. Selain karena perbuatannya, jarak dari rumah sakit ke rumah duka terbilang jauh sekitar 60 kilometer atau sekitar 3-4 jam perjalanan.
Dari keterangan yang ada, Yuni hanya mendapat uang Rp 230 ribu dari mengantar jenazah ke Banjarwangi.
Hingga berita ini dimuat, belum ada respons dari pihak rumah sakit. Sejumlah petinggi rumah sakit telah ditelepon dan dikirim pesan singkat namun tak ada satu pun yang membalas. Bahkan saat didatangi ke rumah sakit, para petinggi disebut tidak ada di tempat.
Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan pihaknya tidak mengetahui apa motif masyarakat lebih memilih menyewa transportasi online dibanding ambulans. Tarif ambulans di Garut, kata Rudy, tidak mahal. "Yang pasti kita juga ada ambulans gratis untuk masyarakat," singkat Rudy. *
Komentar