7 Caleg Incumbent Terpental di Bangli
Sejumlah wajah baru dipastikan menghiasi kursi DPRD Bangli, namun tidak sedikit incumbent yang harus terpental dalam Pileg 2019 ini. Setidaknya ada 7 caleg incumbent yang gagal meraih kursi DPRD periode 2019-2024.
BANGLI, NusaBali
Adapun incumbent yang gagal, yakni I Wayan Subagan (PDIP) raih 2.487 suara dari Dapil Tembuku, Wayan Artom (PDIP) raih 2.243 suara dari Dapil Kintamani Timur, lalu Dewa Anom Suta (Demokrat) dari Dapil Tembuku raih 2.264 suara, dan Ida Bagus Nyoman Manuaba (PKPI) raih 1.493 suara dari Dapil Susut. Selanjutnya I Nengah Sugiman (Hanura) dari Dapil Kintamani Barat peroleh 1.770 suara, I Dewa Gede Oka (Gerindra) dari Dapil Susut kantongi 1.350 suara dan I Wayan Jamin (Gerindra) kantongi 478 suara dari Dapil Kecamatan Bangli.
Untuk Wayan Subagan, I Nengah Sugiman, Dewa Anom Suta, masing-masing sudah menjadi anggota DPRD selama dua periode. Kemudian Ida Bagus Manuaba, Dewa Oka, dan I Wayan Jamin masing-masing satu periode. Sementara yang paling singkat menjadi anggota DPRD adalah Wayan Artom, yakni hanya 8 bulan. Artom merupakan caleg pengganti antar waktu (PAW) Jero Made Bawa yang meninggal dunia.
Di sisi lain, ada beberapa nama yang memutuskan tidak bertarung pada Pileg 2019, seperti Dewa Sang Made Wedana, IB Mudarma, I Wayan Gelgel Wisnawa, Putu Sri Agustini, Ngakan Made Kutha Parwatha. Empat orang adalah kader PDIP dan hanya Wayan Gelgel dari PKPI.
IB Mudarma, Wayan Gelgel masing-masing 4 kali periode menjadi anggota DPRD Bangli, Dewa Sang Wedana dan Ngakan Kutha Parwata masing-masing 3 kali periode. Kemudian untuk Ngakan Kutha Parwata sempat menjadi PAW Sang Nyoman Sedana Arta sebagai anggota DPRD Provinsi Bali (periode 2009-2014).
Selain diisi wajah baru, posisi DPRD Bangli juga dihiasi orang-orang lama dan memang beberapa periode menjadi anggota DPRD Bangli.
Ketua DPK PKPI Bangli, I Wayan Wedana mengatakan untuk hasil Pileg 2019 PKPI Bangli hanya berhasil meloloskan 1 calegnya, sementara dalam Pileg tahun 2014 lalu PKPI berhasil menempatkan tiga kadernya di DPRD Bangli. "Pemilu sebelumnya yang lolos IB Manuaba, Wayan Gelgel dan termasuk saya sendiri," ungkap Wedana, Selasa (7/5).
Menurut Wayan Wedana, turunnya raihan kursi tidak terlepas dari kondisi PKPI yang sebelumnya sempat dikatakan tidak lolos ikut pemilu, namun baru menjelang detik-detik terakhir baru dinyatakan lolos.
"Dengan mepetnya waktu, kami kesulitan mencari orang yang kami rangkul untuk dijadikan caleg, sehingga sangat besar implikasinya pada raihan suara,” akunya.
Sementara itu, Wayan Wedana merupakan satu-satunya caleg yang lolos di wilayah Kelurahan Kawan, yang sejatinya berpeluang memiliki dua caleg, mengingat jumlah pemilih di Kelurahan Kawan sebanyak 7.069 orang. *esa
Untuk Wayan Subagan, I Nengah Sugiman, Dewa Anom Suta, masing-masing sudah menjadi anggota DPRD selama dua periode. Kemudian Ida Bagus Manuaba, Dewa Oka, dan I Wayan Jamin masing-masing satu periode. Sementara yang paling singkat menjadi anggota DPRD adalah Wayan Artom, yakni hanya 8 bulan. Artom merupakan caleg pengganti antar waktu (PAW) Jero Made Bawa yang meninggal dunia.
Di sisi lain, ada beberapa nama yang memutuskan tidak bertarung pada Pileg 2019, seperti Dewa Sang Made Wedana, IB Mudarma, I Wayan Gelgel Wisnawa, Putu Sri Agustini, Ngakan Made Kutha Parwatha. Empat orang adalah kader PDIP dan hanya Wayan Gelgel dari PKPI.
IB Mudarma, Wayan Gelgel masing-masing 4 kali periode menjadi anggota DPRD Bangli, Dewa Sang Wedana dan Ngakan Kutha Parwata masing-masing 3 kali periode. Kemudian untuk Ngakan Kutha Parwata sempat menjadi PAW Sang Nyoman Sedana Arta sebagai anggota DPRD Provinsi Bali (periode 2009-2014).
Selain diisi wajah baru, posisi DPRD Bangli juga dihiasi orang-orang lama dan memang beberapa periode menjadi anggota DPRD Bangli.
Ketua DPK PKPI Bangli, I Wayan Wedana mengatakan untuk hasil Pileg 2019 PKPI Bangli hanya berhasil meloloskan 1 calegnya, sementara dalam Pileg tahun 2014 lalu PKPI berhasil menempatkan tiga kadernya di DPRD Bangli. "Pemilu sebelumnya yang lolos IB Manuaba, Wayan Gelgel dan termasuk saya sendiri," ungkap Wedana, Selasa (7/5).
Menurut Wayan Wedana, turunnya raihan kursi tidak terlepas dari kondisi PKPI yang sebelumnya sempat dikatakan tidak lolos ikut pemilu, namun baru menjelang detik-detik terakhir baru dinyatakan lolos.
"Dengan mepetnya waktu, kami kesulitan mencari orang yang kami rangkul untuk dijadikan caleg, sehingga sangat besar implikasinya pada raihan suara,” akunya.
Sementara itu, Wayan Wedana merupakan satu-satunya caleg yang lolos di wilayah Kelurahan Kawan, yang sejatinya berpeluang memiliki dua caleg, mengingat jumlah pemilih di Kelurahan Kawan sebanyak 7.069 orang. *esa
1
Komentar