Air Baku PDAM Menyusut 30 Persen
Hampir semua air baku, dari 28 sumur bor, air permukaan Sungai Ayung dan Estuari Dam Suwung, mengalami pendangkalan sekitar 30 persen akibat musim kemarau.
MANGUPURA, NusaBali
Kemarau membuat sebagian warga di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, harus menempuh jarak kiloan meter dari rumah untuk mendapatkan air bersih. Penyebab kekeringan ini, selain karena kondisi sumur tradisional mengering, pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung ‘kecrat-kecrit’.
Alhasil warga yang sumurnya mengering harus mengangkut air dari sumber-sumber mata air yang ada. Beruntung di Blahkiuh terdapat beberapa sumebr mata air yang masih berlimpah debit airnya. Salah satu sumber mata air yang ramai didatangi warga adalah Pemandian Dukuh di Banjar Kembang Sari, Desa Blahkiuh.
Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Made Subargayasa tidak menampik kondisi yang terjadi. Namun, pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak, mengingat PDAM pun kekurangan debit air untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan. Bahkan tidak hanya di wilayah Blahkiuh, tapi hampir semua wilayah di Badung.
“Ini faktor alam, bukan hanya di Badung saja tapi juga di daerah lain. Yang bisa kami lakukan berharap segera turun hujan,” ucapnya, Minggu (1/11).
Subargayasa menjelaskan, suplai air bersih untuk kawasan Badung Utara memanfaatkan sejumlah mata air dari kawasan Sangeh dan Petang. Namun musim kemarau mengakibatkan air baku tersebut berkurang debitnya. “Hampir semua air baku, dari 28 sumur bor, air permukaan baik dari wilayah Sungai Ayung dan estuari dam Suwung, mengalami pendangkalan sekitar 30 persen akibat musim kemarau,” akunya. Itu sebabnya, tidak hanya warga Blahkiuh yang mengalami kesulitan air, tapi bisa dibilang merata di Badung.
Di samping itu, Subargayasa mengaku seringkali PDAM mengalami masalah teknis. Sehingga debit air tak lancar mengaliri rumah-rumah warga. Terkadang selain karena pompa air yang rusak, juga sebab masalah kelistrikan. Sehingga mengakibatkan matinya pompa.
“Mudah-mudahan hujan segera turun, supaya air baku PDAM kembali normal. Dan warga bisa mendapatkan air lagi. Begitu juga sumur-sumur warga itu biar tak kering, kasihan warga. Tapi di Blahkiuh masih beruntung, ada sumber mata air yang masih dapat dimanfaatkan,” tandasnya.
Selanjutnya...
Komentar