nusabali

Air Baku PDAM Menyusut 30 Persen

  • www.nusabali.com-air-baku-pdam-menyusut-30-persen

Hampir semua air baku, dari 28 sumur bor, air permukaan Sungai Ayung dan Estuari Dam Suwung, mengalami pendangkalan sekitar 30 persen akibat musim kemarau.

Sebelumnya diberitakan, sebagian warga terutama di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, kini harus mencari sumber mata air meski berjarak cukup jauh. Tak hanya di Blahkiuh, kondisi serupa juga dirasakan sebagian warga yang lain dari desa tetangga seperti Desa Abiansemal dan Desa Taman. Warga mengaku tidak biasanya musim kemarau mengakibatkan air sumur mereka jadi menyusut bahkan mengering. 

Tokoh masyarakat Desa Blahkiuh, I Nyoman Sentana, menuturkan kesulitan air bersih nyaris dirasakan masyarakat se-Blahkiuh, di antaranya Banjar Ulapan I, Ulapan II, Delod Pasar, Tengah, Benehkawan, Pikah, dan Banjar Kembang Sari. Masalah ini tidak hanya terjadi pada musim kemarau tahun ini, tapi hampir setiap tahun. “Contohnya di rumah saya. Selain air sumur mengering, suplai air bersih dari perusahaan air minum terkadang hanya mengeluarkan angin bukan air,” ujar anggota DPRD Badung, ini, Sabtu (31/10).

Dulu, imbuhnya, sebelum air bersih dari PDAM Tirta Mangutama masuk ke Blahkiuh, kira-kira 10 tahun lalu, 99 persen warga Blahkiuh punya sumur tradisional. Tapi seiring waktu berjalan, sumur-sumur itu sebagian mulai ditinggalkan karena beralih menggunakan air bersih dari perusahaan air minum, dengan harapan mendapatkan pasokan air secara praktis.

Sentana juga membenarkan bila warga kini bergantung dengan sumber mata air di Pemandian Dukuh. Termasuk, kata pria asal Banjar Benehkawan, ini di salah satu sumber mata air lainnya yakni Pemandian Wasih, yang tak jauh dari Pemandian Dukuh. “Dua sumber mata air itu sebagai alternatif warga untuk mendapatkan air bersih,” imbuhnya.  

Komentar