Lima Bulan, Sampah Pemulung TPA Mandung Bernilai Rp 40 Juta
Guna mengurangi residu sampah plastik ke TPA Mandung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, managemen TPA Mandung bekerjasama dengan 13 pemulung.
TABANAN, NusaBali
Mereka mengais sampah yang memiliki nilai jual. Ada 13 pemulung mengais sampah plastik jenis plastik bening yang saat ini dilirik pengepul. Hasilnya, nilai jual sampah plastik yang dikumpulkan pemulung sejak November 2018 - Maret 2019 mencapai Rp 40.204.000.
Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini menjelaskan kerjasama dengan pemulung sudah dilakukan sejak lama. Sebab mereka sangat membantu mengurangi residu ke TPA Mandung. "Pengumpulan sampah plastik secara kesulurahan meningkat tiap bulan," ujar Sukartini, Jumat (10/5).
Dikatakan, peningkatan pengumpulan sampah plastik karena saat ini pemulung mulai mengumpulkan sampah plastik bening. "Dari informasi, plastik bening ini sudah ada yang mau membeli. Sehingga mereka pun memilah plastik bening yang biasanya tidak dipilah karena tidak laku,’’ ujarnya," imbuhnya.
Dari data Januari 2019, sampah plastik yang dikumpulkan di TPA Mandung 4.570 kilogram dengan rincian 1.600 kilogram sampah plastik jenis ember (campuran), gelas plastik 970 kilogram, botol plastik 935 kilogram, plastik bening 620 kilogram dan kresek 445 kilogram.
Pada Februari 2019, sampah plastik yang dikumpulkan 4.125 kilogram, dengan rincian sampah ember (campuran) 1.725 kilogram, gelas plastik 740 kilogram, botol plastik 770 kilogram, plastik bening 580 kilogram dan tas kresek 310 kilogram.
Pada Maret 2019, total sampah plastik yang dikumpulkan sebanyak 4369 kilogram dengan rincian ember (campuran) 1750 kilogram, gelas plastik 570 kilogram, botol plastik 850 kilogram, plastik bening 696 kilogram dan kresek 503 kilogram. Sukartini berharap, pembelian sampah plastik bening ini akan terus berlanjut. Sehingga ke depan residu plastik di TPA Mandung akan semakin berkurang. "Mudah-mudahan akan terus berlanjut sehingga residu sampah ke TPA Mandung berkurang," tegasnya.
Terkait kerjasama TPA Mandung dengan pemulung terkait penjualannya, diakui Sukartini, setiap penjualan sampah plastik yang dipilah keuntungannya diberikan secara penuh kepada pemulung. "Jadi itu mereka yang ngatur," akunya.*des
Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini menjelaskan kerjasama dengan pemulung sudah dilakukan sejak lama. Sebab mereka sangat membantu mengurangi residu ke TPA Mandung. "Pengumpulan sampah plastik secara kesulurahan meningkat tiap bulan," ujar Sukartini, Jumat (10/5).
Dikatakan, peningkatan pengumpulan sampah plastik karena saat ini pemulung mulai mengumpulkan sampah plastik bening. "Dari informasi, plastik bening ini sudah ada yang mau membeli. Sehingga mereka pun memilah plastik bening yang biasanya tidak dipilah karena tidak laku,’’ ujarnya," imbuhnya.
Dari data Januari 2019, sampah plastik yang dikumpulkan di TPA Mandung 4.570 kilogram dengan rincian 1.600 kilogram sampah plastik jenis ember (campuran), gelas plastik 970 kilogram, botol plastik 935 kilogram, plastik bening 620 kilogram dan kresek 445 kilogram.
Pada Februari 2019, sampah plastik yang dikumpulkan 4.125 kilogram, dengan rincian sampah ember (campuran) 1.725 kilogram, gelas plastik 740 kilogram, botol plastik 770 kilogram, plastik bening 580 kilogram dan tas kresek 310 kilogram.
Pada Maret 2019, total sampah plastik yang dikumpulkan sebanyak 4369 kilogram dengan rincian ember (campuran) 1750 kilogram, gelas plastik 570 kilogram, botol plastik 850 kilogram, plastik bening 696 kilogram dan kresek 503 kilogram. Sukartini berharap, pembelian sampah plastik bening ini akan terus berlanjut. Sehingga ke depan residu plastik di TPA Mandung akan semakin berkurang. "Mudah-mudahan akan terus berlanjut sehingga residu sampah ke TPA Mandung berkurang," tegasnya.
Terkait kerjasama TPA Mandung dengan pemulung terkait penjualannya, diakui Sukartini, setiap penjualan sampah plastik yang dipilah keuntungannya diberikan secara penuh kepada pemulung. "Jadi itu mereka yang ngatur," akunya.*des
Komentar