Dua Balita Terkena Air Panas
Luka Kadek Depa cukup dalam, perlu penanganan di ruangan khusus sehingga dirujuk ke RSUP Sanglah.
BANGLI, NusaBali
Dua balita di Kabupaten Bangli, Putu Narendra Eka Ariyana, 11 bulan, dan I Kadek Depa Ari Cahyadi, 9 bulan, tersiram air panas, Jumat (10/5). Akibat kejadian itu, kedua balita ini mengalami luka bakar hingga menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Bahkan Kadek Depa harus dirujuk ke RSUP Sanglah karena luka parah.
Putu Narendra merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Putri Desinai, 26, dan Putu Aryadana, 28, asal Banjar Penida Kelod, Kecamatan Tembuku, Bangli. Putu Narendra dibawa ke RSU Bangli dalam kondisi luka bakar pada dada, Kamis (9/5). Anak pertama dari dua bersaudara ini mendapat perawatan intensif di ruang Combustio.
Putri Desiani mengatakan, Putu Narendra merupakan saudara buncing dari Ni Kadek Nareswari Dwi Aryani. Putu Narendra tersiram air panas saat ibunya membuatkan susu untuk kedua anaknya. Saat itu Putri Desiani mengambil air hangat di dispenser. Pada saat yang bersamaan Kadek Nareswari terpentok pada meja. Kadek Nareswari menangis dan Putri Desiani langsung menggendong putrinya. “Saat saya menggendong Kadek Nareswari, Putu Narendra menyenggol botol susu. Air susu tumpah dan mengenai dadanya,” ungkap Putri Desiani, Jumat (10/5).
Melihat dada Putu Narendra melepuh, keluarga langsung melarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat penanganan medis di ruang IGD, tim medis menyarankan rawat inap. “Mungkin beberapa hari kedepan sudah bisa pulang, kondisinya sudah mulai membaik,” ungkap Putri Desiani didampingi suaminya, Putu Aryadana. Putu Aryadana yang merupakan sipir di Rutan Bangli mengatakan, ada dua titik kulit yang melepuh dan di sekitarnya terdapat bintik-bintik merah.
Sementara Kadek Depa Ari Cahyadi asal Banjar Pucangan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli mengalami luka pada tangan kiri. Sempat mendapat penanganan di ruang yang sama dengan Putu Narendra, akhirnya Kadek Depa dirujuk ke RSUP Sanglah. Ayah Kadek Depa, I Nengah Wijanten menuturkan, kejadian berawal sekitar pukul 09.00 Wita, saat istrinya Ni Wayan Sari memasak air hangat untuk memandikan Kadek Depa. Ketika air dalam panci sudah mendidih langsung diangkat dan diletakkan di bawah. “Sejatinya posisi Kadek Depa cukup jauh dari panci yang berisi air panas,” ungkap Nengah Wijanten via telepon.
Petaka terjadi saat istrinya meninggalkan panci berisi air panas untuk mengambil air dingin untuk dicampurkan pada tempat mandi. Saat balik dari mengambil air dingin, istrinya melihat Kadek Depa mencelupkan tangan kirinya ke dalam panci berisi air panas. Melihat tangan anaknya melepuh, Nengah Wijanten langsung melarikan Kadek Depa ke RSU Bangli. Setelah mendapat penanganan, tim medis menganjurkan menjalani rawat inap. Melihat kondisi luka dan ketersediaan ruangan khusus luka bakar, akhirnya tim medis RSU Bangli merujuk ke RSU Sanglah. “Mungkin lagi tiga hari sudah bisa pulang,” ujarnya.
Direktur RSUD Bangli, I Wayan Sudiana, mengatakan dari hasil diagnose, pasien Putu Narendra mengalami Combosio gerd 2a dan kini dirawat di ruang Nusa Indah. “Kondisi pasien sudah membaik,” terangnya. Sedangkan untuk pasien Kadek Depa datang diantar orang tuanya ke ruang IGD dengan kondisi tangan kiri melepuh hari Kamis (9/5) pagi hari. Sekitar pukul 16.45 Wita pasien baru masuk ruangan Nusa Indah. “Kondisi lukanya cukup dalam dan perlu penanganan di ruangan khusus. Pasien dirujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 11.00 Wita,” terangnya. *esa
Putu Narendra merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Putri Desinai, 26, dan Putu Aryadana, 28, asal Banjar Penida Kelod, Kecamatan Tembuku, Bangli. Putu Narendra dibawa ke RSU Bangli dalam kondisi luka bakar pada dada, Kamis (9/5). Anak pertama dari dua bersaudara ini mendapat perawatan intensif di ruang Combustio.
Putri Desiani mengatakan, Putu Narendra merupakan saudara buncing dari Ni Kadek Nareswari Dwi Aryani. Putu Narendra tersiram air panas saat ibunya membuatkan susu untuk kedua anaknya. Saat itu Putri Desiani mengambil air hangat di dispenser. Pada saat yang bersamaan Kadek Nareswari terpentok pada meja. Kadek Nareswari menangis dan Putri Desiani langsung menggendong putrinya. “Saat saya menggendong Kadek Nareswari, Putu Narendra menyenggol botol susu. Air susu tumpah dan mengenai dadanya,” ungkap Putri Desiani, Jumat (10/5).
Melihat dada Putu Narendra melepuh, keluarga langsung melarikan ke rumah sakit. Setelah mendapat penanganan medis di ruang IGD, tim medis menyarankan rawat inap. “Mungkin beberapa hari kedepan sudah bisa pulang, kondisinya sudah mulai membaik,” ungkap Putri Desiani didampingi suaminya, Putu Aryadana. Putu Aryadana yang merupakan sipir di Rutan Bangli mengatakan, ada dua titik kulit yang melepuh dan di sekitarnya terdapat bintik-bintik merah.
Sementara Kadek Depa Ari Cahyadi asal Banjar Pucangan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli mengalami luka pada tangan kiri. Sempat mendapat penanganan di ruang yang sama dengan Putu Narendra, akhirnya Kadek Depa dirujuk ke RSUP Sanglah. Ayah Kadek Depa, I Nengah Wijanten menuturkan, kejadian berawal sekitar pukul 09.00 Wita, saat istrinya Ni Wayan Sari memasak air hangat untuk memandikan Kadek Depa. Ketika air dalam panci sudah mendidih langsung diangkat dan diletakkan di bawah. “Sejatinya posisi Kadek Depa cukup jauh dari panci yang berisi air panas,” ungkap Nengah Wijanten via telepon.
Petaka terjadi saat istrinya meninggalkan panci berisi air panas untuk mengambil air dingin untuk dicampurkan pada tempat mandi. Saat balik dari mengambil air dingin, istrinya melihat Kadek Depa mencelupkan tangan kirinya ke dalam panci berisi air panas. Melihat tangan anaknya melepuh, Nengah Wijanten langsung melarikan Kadek Depa ke RSU Bangli. Setelah mendapat penanganan, tim medis menganjurkan menjalani rawat inap. Melihat kondisi luka dan ketersediaan ruangan khusus luka bakar, akhirnya tim medis RSU Bangli merujuk ke RSU Sanglah. “Mungkin lagi tiga hari sudah bisa pulang,” ujarnya.
Direktur RSUD Bangli, I Wayan Sudiana, mengatakan dari hasil diagnose, pasien Putu Narendra mengalami Combosio gerd 2a dan kini dirawat di ruang Nusa Indah. “Kondisi pasien sudah membaik,” terangnya. Sedangkan untuk pasien Kadek Depa datang diantar orang tuanya ke ruang IGD dengan kondisi tangan kiri melepuh hari Kamis (9/5) pagi hari. Sekitar pukul 16.45 Wita pasien baru masuk ruangan Nusa Indah. “Kondisi lukanya cukup dalam dan perlu penanganan di ruangan khusus. Pasien dirujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 11.00 Wita,” terangnya. *esa
Komentar