Persibara Rugi Rp 1,2 M Akibat Mafia Bola
Mantan manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani mengaku rugi hingga Rp 1,2 miliar akibat mafia sepakbola.
JAKARTA, Nusa Bali
Hal itu diungkapnya sebagai saksi persidangan. "Jumlah Rp 1,2 miliar ini sudah semuanya. Mulai dari awal saya terjun ke dunia sepakbola sampai memegang Timnas (putri U-16), Porprov dan lain-lain sudah tertuang di situ," kata Lasmi Indaryani usai menjadi saksi sidang mafia bola di Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara, Kamis (9/5).
Selama persidangan, Lasmi menceritakan sesuai berita acara pemeriksaan (BAP) kronologis hubungannya dengan para terdakwa. Mulai dari bagaimana ia mengenal mantan ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Johar Lin Eng, hingga menjadi manajer Timnas sepakbola putri U-16.
Sementara Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, saksi lain yang juga ayah Lasmi Indaryani, menuturkan dugaan penipuan yang dilakukan terdakwa Tika. Tika disebut menjanjikan slot tuan rumah babak 32 besar Liga 3, namun hal tersebut tidak terwujud.*
Hal itu diungkapnya sebagai saksi persidangan. "Jumlah Rp 1,2 miliar ini sudah semuanya. Mulai dari awal saya terjun ke dunia sepakbola sampai memegang Timnas (putri U-16), Porprov dan lain-lain sudah tertuang di situ," kata Lasmi Indaryani usai menjadi saksi sidang mafia bola di Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara, Kamis (9/5).
Selama persidangan, Lasmi menceritakan sesuai berita acara pemeriksaan (BAP) kronologis hubungannya dengan para terdakwa. Mulai dari bagaimana ia mengenal mantan ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Johar Lin Eng, hingga menjadi manajer Timnas sepakbola putri U-16.
Sementara Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, saksi lain yang juga ayah Lasmi Indaryani, menuturkan dugaan penipuan yang dilakukan terdakwa Tika. Tika disebut menjanjikan slot tuan rumah babak 32 besar Liga 3, namun hal tersebut tidak terwujud.*
Komentar