Gunung Agung Lontarkan Lava Pijar Sejauh 3 Km
Gunung Agung kembali erupsi dan melontarkan lava pijar sejauh 3 kilometer dari puncak kawah ke arah barat dan barat laut. Akibatnya semak-semak di puncak terbakar.
AMLAPURA, NusaBali
Masyarakat Desa Datah dan Desa Purwakerthi Kecamatan Abang merasakan hujan abu. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugrogo, mengatakan Gunung Agung erupsi disertai memuntahkan lava pijar. Letusan berdurasi 136 detik dengan amplitudo 25 mm. Rentang pukul 18.00 Wita-24.00 Wita terjadi 5 kali hembusan, amplitudo 25 mm, durasi 15-302 detik. Sedangkan rentang pukul 00 Wita-06.00 Wita hanya sekali hembusan amplitudo 2 mm, durasi 50 detik.
Sutopo Purwonugroho mengatakan, suara gemuruh terdengar hingga radius 12 kilometer dari puncak kawah, seperti di Pos Pantau Gunung Api Agung di Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Desa Sidemen Kecamatan Sidemen, Desa Nongan Kecamatan Rendang, dan sebagainya.
Warga yang bermukim di lereng Gunung Agung belum ada yang bergeser. Sutopo Porwonugroho mengingatkan, agar masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung dan tepi sungai yang berhulu di Gunung Agung untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin, menimbulkan bahaya. “Lontaran lava pijar yang terjadi hanya menimbulkan kebakaran semak-semak di radius 4 kilometer dari puncak kawah, situasi masih aman, Gunung Agung masih level III,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa yang juga memantau situasi di lapangan, membenarkan belum ada warga yang bergeser. Warga hanya memantau dampak letusan Gunung Agung. “Kami telah titipkan 4.000 masker ke Satgas TRC RAPI 04 Wilayah Karangasem. Jika perlu masker, agar relawan itu membagikan kepada warga,” katanya.
Terpisah, Ketua Satgas TRC-IKB RAPI 04 Wilayah Karangasem, Jro Wayan Gede Astika, membenarkan menerima titipan 4.000 masker. “Sebelum ada hujan abu yang signifikan di KRB III, kami belum bagikan masker, kecuali kami bagikan masker di Banjar Lebih, Desa Sebudi. Itu untuk jaga-jaga walau tidak terjadi hujan abu,” katanya. *k16
Sutopo Purwonugroho mengatakan, suara gemuruh terdengar hingga radius 12 kilometer dari puncak kawah, seperti di Pos Pantau Gunung Api Agung di Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Desa Sidemen Kecamatan Sidemen, Desa Nongan Kecamatan Rendang, dan sebagainya.
Warga yang bermukim di lereng Gunung Agung belum ada yang bergeser. Sutopo Porwonugroho mengingatkan, agar masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Agung dan tepi sungai yang berhulu di Gunung Agung untuk meningkatkan kewaspadaannya. Sebab sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin, menimbulkan bahaya. “Lontaran lava pijar yang terjadi hanya menimbulkan kebakaran semak-semak di radius 4 kilometer dari puncak kawah, situasi masih aman, Gunung Agung masih level III,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa yang juga memantau situasi di lapangan, membenarkan belum ada warga yang bergeser. Warga hanya memantau dampak letusan Gunung Agung. “Kami telah titipkan 4.000 masker ke Satgas TRC RAPI 04 Wilayah Karangasem. Jika perlu masker, agar relawan itu membagikan kepada warga,” katanya.
Terpisah, Ketua Satgas TRC-IKB RAPI 04 Wilayah Karangasem, Jro Wayan Gede Astika, membenarkan menerima titipan 4.000 masker. “Sebelum ada hujan abu yang signifikan di KRB III, kami belum bagikan masker, kecuali kami bagikan masker di Banjar Lebih, Desa Sebudi. Itu untuk jaga-jaga walau tidak terjadi hujan abu,” katanya. *k16
1
Komentar