Tanpa Identitas, 11 Bonek Ditolak Masuk Bali
Belasan remaja tersebut berniat menonton laga Bali United vs Persebaya Surabaya, Kamis (16/5). Namun mereka tak bisa menunjukkan kartu identitas dan tidak bawa perbekalan.
NEGARA, NusaBali
Petugas di Pos KTP Gilimanuk, KecamatanMelaya, Jembrana, menjaring sebanyak 11 remaja suporter Persebaya Surabaya alias Bonek (Bondo Nekat), yang kedapatan berusaha masuk Bali tanpa membawa KTP, Selasa (14/5) pagi. Gerombolan Bonek yang juga diketahui tidak membawa perbekalan itu pun terpaksa ditolak masuk Bali, dan langsung dipulangkan kembali ke Jawa.
Berdasar informasi, 11 remaja yang 10 di antaranya berasal dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dan satu orang dari Madura, Jatim, itu diamankan petugas di Pos KTP Gilimanuk sekitar pukul 08.00 Wita. Saat melihat gerombolan remaja yang hendak berusaha menghindari pemeriksaan di Pos KTP, itu petugas langsung menyambangi mereka untuk diminta menunjukkan KTP.
Namun ketika diperiksa, para remaja yang mengaku datang ke Bali untuk menonton laga Persebaya Surabaya melawan Bali United di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Kamis (16/5) mendatang, itu tidak membawa KTP maupun kartu identitas lain. Mereka pun diketahui tidak membawa bekal, dan hendak mencari tumpangan gratis untuk menuju Gianyar. “Selain tidak membawa identitas, mereka juga tidak ada membawa perbekalan. Daripada melakukan hal-hal yang tidak diinginkan selama di Bali, mereka sudah dipulangkan,” ujar Kabid Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Jembrana I Kadek Agus Arianta, Selasa kemarin.
Menurut Agus Arianta, adanya laga Persebaya Surabaya melawan Bali United di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Kamis (16/5) mendatang, juga menjadi atensi bersama aparat keamanan di Gilimanuk yang berjaga di Pos II Pelabuhan Gilimanuk maupun di Pos KTP Gilimanuk. Apabila menemukan orang dari luar Bali tanpa membawa identitas, terlebih berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), akan dipulangkan kembali ke Jawa dengan ditumpangkan kapal dari Gilimanuk. “Untuk pemulangan duktang tanpa identitas, kami sudah ada kerja sama dengan ASDP,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, Selasa kemarin. Pihaknya sebagai aparat keamanan di Gilimanuk yang menjaga pintu masuk Bali, tidak melarang duktang yang hendak menonton bola ke Bali. Namun apabila ditemukan tidak membawa identitas maupun tidak membawa perbekalan untuk ke daerah tujuan, terpaksa harus ditolak sehingga tidak menyebabkan gangguan Kamtibmas. “Kalau sampai loncat-loncat naik truk, juga kan membahayakan keselamatan mereka. Asalkan punya kartu identitas, dan tidak berpotensi mengganggu keamanan, kami tidak melarang orang nonton bola,” ujarnya.
Mengantisipasi kedatangan suporter bola yang berpotensi menyebabkan gangguan Kamtibmas itu, kata Kompol Subawa, juga telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian di Pelabuhan Ketapang. Petugas di Ketapang diharapkan turut memberikan informasi atau memfilter kedatangan Bonek tanpa membawa identitas maupun tanpa perbekalan. “Kami juga koordinasi ke Ketapang, di samping pemeriksaan di Gilimanuk. Jadi, ya selain orang, barang bawaan, kelengkapan kendaraan, petugas di Pos II juga sudah kami perintahkan untuk mengantisipasi Bonek yang tidak mengikuti aturan,” tandas Kompol Subawa. *ode
Berdasar informasi, 11 remaja yang 10 di antaranya berasal dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dan satu orang dari Madura, Jatim, itu diamankan petugas di Pos KTP Gilimanuk sekitar pukul 08.00 Wita. Saat melihat gerombolan remaja yang hendak berusaha menghindari pemeriksaan di Pos KTP, itu petugas langsung menyambangi mereka untuk diminta menunjukkan KTP.
Namun ketika diperiksa, para remaja yang mengaku datang ke Bali untuk menonton laga Persebaya Surabaya melawan Bali United di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Kamis (16/5) mendatang, itu tidak membawa KTP maupun kartu identitas lain. Mereka pun diketahui tidak membawa bekal, dan hendak mencari tumpangan gratis untuk menuju Gianyar. “Selain tidak membawa identitas, mereka juga tidak ada membawa perbekalan. Daripada melakukan hal-hal yang tidak diinginkan selama di Bali, mereka sudah dipulangkan,” ujar Kabid Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Jembrana I Kadek Agus Arianta, Selasa kemarin.
Menurut Agus Arianta, adanya laga Persebaya Surabaya melawan Bali United di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Kamis (16/5) mendatang, juga menjadi atensi bersama aparat keamanan di Gilimanuk yang berjaga di Pos II Pelabuhan Gilimanuk maupun di Pos KTP Gilimanuk. Apabila menemukan orang dari luar Bali tanpa membawa identitas, terlebih berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), akan dipulangkan kembali ke Jawa dengan ditumpangkan kapal dari Gilimanuk. “Untuk pemulangan duktang tanpa identitas, kami sudah ada kerja sama dengan ASDP,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, Selasa kemarin. Pihaknya sebagai aparat keamanan di Gilimanuk yang menjaga pintu masuk Bali, tidak melarang duktang yang hendak menonton bola ke Bali. Namun apabila ditemukan tidak membawa identitas maupun tidak membawa perbekalan untuk ke daerah tujuan, terpaksa harus ditolak sehingga tidak menyebabkan gangguan Kamtibmas. “Kalau sampai loncat-loncat naik truk, juga kan membahayakan keselamatan mereka. Asalkan punya kartu identitas, dan tidak berpotensi mengganggu keamanan, kami tidak melarang orang nonton bola,” ujarnya.
Mengantisipasi kedatangan suporter bola yang berpotensi menyebabkan gangguan Kamtibmas itu, kata Kompol Subawa, juga telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian di Pelabuhan Ketapang. Petugas di Ketapang diharapkan turut memberikan informasi atau memfilter kedatangan Bonek tanpa membawa identitas maupun tanpa perbekalan. “Kami juga koordinasi ke Ketapang, di samping pemeriksaan di Gilimanuk. Jadi, ya selain orang, barang bawaan, kelengkapan kendaraan, petugas di Pos II juga sudah kami perintahkan untuk mengantisipasi Bonek yang tidak mengikuti aturan,” tandas Kompol Subawa. *ode
Komentar