Iko Uwais Tak Punya Waktu untuk Sombong
Semester pertama tahun ini, beberapa aktor Indonesia menunjukkan kiprahnya di industri film dunia.
JAKARTA, NusaBali
Yahan Ruhian dan Cecep Arif Rahman membintangi John Wick Chapter 3: Parabellum. Maret lalu, Iko Uwais juga mendampingi Tony Jaa dan Tiger Hu Chen dalam film aksi Triple Threat.
Pencapaian ini mengukuhkan posisi Iko Uwais dan kawan-kawan sebagai aktor internasional. Mendapat label bergengsi tersebut, rupanya tidak membuat Iko Uwais silap mata.
“Tak ada yang berubah. Tetap saja istri saya nongkrong di rumah pakai celana pendek,” seloroh suami dari penyanyi Audy Item ini di Jakarta Pusat, Selasa (14/5) seperti dilansir liputan6.
Dengan membintangi Triple Threat dan dirilisnya John Wick Chapter 3: Parabellum, nama Indonesia makin harum.
“Istilahnya kami sudah pecah telur. Sekarang nama Indonesia sudah punya jalannya sendiri dan disadari oleh dunia. Selama ini orang luar berpikir bahwa Indonesia itu Bali. Padahal, Indonesia itu sangat luas dan Bali menjadi bagian dari Indonesia,” kata pemilik nama asli Uwais Qorny ini.
Proses untuk go international, kata Iko Uwais, tidaklah instan. Bersama Joe Taslim, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman, Iko Uwais memulai dari nol serta selangkah demi selangkah. Sejak tampil di film kelas dunia, jadwal kerja Iko Uwais makin padat. Tak ada waktu untuk berbangga apalagi menepuk dada.
“Untuk mengangkat dagu alias sombong, kami enggak ada waktu, deh. Daripada menyombongkan diri, lebih baik menghasilkan karya baru untuk Indonesia,” pungkas pria kelahiran Jakarta, 12 Februari 1983 ini. *
Pencapaian ini mengukuhkan posisi Iko Uwais dan kawan-kawan sebagai aktor internasional. Mendapat label bergengsi tersebut, rupanya tidak membuat Iko Uwais silap mata.
“Tak ada yang berubah. Tetap saja istri saya nongkrong di rumah pakai celana pendek,” seloroh suami dari penyanyi Audy Item ini di Jakarta Pusat, Selasa (14/5) seperti dilansir liputan6.
Dengan membintangi Triple Threat dan dirilisnya John Wick Chapter 3: Parabellum, nama Indonesia makin harum.
“Istilahnya kami sudah pecah telur. Sekarang nama Indonesia sudah punya jalannya sendiri dan disadari oleh dunia. Selama ini orang luar berpikir bahwa Indonesia itu Bali. Padahal, Indonesia itu sangat luas dan Bali menjadi bagian dari Indonesia,” kata pemilik nama asli Uwais Qorny ini.
Proses untuk go international, kata Iko Uwais, tidaklah instan. Bersama Joe Taslim, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman, Iko Uwais memulai dari nol serta selangkah demi selangkah. Sejak tampil di film kelas dunia, jadwal kerja Iko Uwais makin padat. Tak ada waktu untuk berbangga apalagi menepuk dada.
“Untuk mengangkat dagu alias sombong, kami enggak ada waktu, deh. Daripada menyombongkan diri, lebih baik menghasilkan karya baru untuk Indonesia,” pungkas pria kelahiran Jakarta, 12 Februari 1983 ini. *
1
Komentar