Ijen Keluarkan Gas Beracun
Wisatawan Diminta Waspada
BONDOWOSO, NusaBali
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember melarang wisatawan turun ke hingga dasar Kawah Ijen. Larangan itu dikeluarkan karena ada peningkatan aktivitas kawah.
Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), memang ada peningkatan aktivitas kawah terluas di Asia Tenggara tersebut. Yakni, keluarnya gelembung yang diperkirakan mengandung gas beracun hari Selasa (14/5) sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 09.00 WIB.
Para pengunjung maupun pekerja tambang belerang untuk sementara dilarang keras turun hingga dasar kawah. Seluruh aktivitas hanya dibatasi maksimal radius 1 km dari kawah. Pengunjung dibatasi hanya sampai bibir kawah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan jajaran samping pemangku wilayah, yakni Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi," jelas Kepala BKSDA Wilayah III Jember, Setyo Utomo, saat dikonfirmasi, Rabu (15/5) seperti dilansir detik.
Dia menambahkan, selama ini pada saat-saat tertentu memang ada imbauan pada pengunjung untuk tidak turun hingga dasar kawah. Hanya saja, imbauan itu kadang dilanggar. Terutama di malam hari. Karena mereka memburu Blue Fire.
Dengan kondisi Kawah Ijen terbaru itu, sambung Setyo, pengawasan pada pengunjung akan semakin diperketat, hingga perkembangan lebih lanjut yang disampaikan oleh PVMBG.
"Untuk itu kami akan segera mengumpulkan para guide lokal, pemandu wisata, travel, serta semua stakeholder di dua kabupaten penyanggah," tandas Setyo Utomo.
Kawah Ijen posisinya ada di perbatasan 2 wilayah, yakni Bondowoso dan Banyuwangi. Saat libur Idul Fitri mendatang maupun akhir pekan, jumlah wisatawan di gunung berketinggian 2.443 mdpl tersebut dipastikan makin meningkat. *
Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), memang ada peningkatan aktivitas kawah terluas di Asia Tenggara tersebut. Yakni, keluarnya gelembung yang diperkirakan mengandung gas beracun hari Selasa (14/5) sekitar pukul 05.00 WIB dan pukul 09.00 WIB.
Para pengunjung maupun pekerja tambang belerang untuk sementara dilarang keras turun hingga dasar kawah. Seluruh aktivitas hanya dibatasi maksimal radius 1 km dari kawah. Pengunjung dibatasi hanya sampai bibir kawah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan jajaran samping pemangku wilayah, yakni Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi," jelas Kepala BKSDA Wilayah III Jember, Setyo Utomo, saat dikonfirmasi, Rabu (15/5) seperti dilansir detik.
Dia menambahkan, selama ini pada saat-saat tertentu memang ada imbauan pada pengunjung untuk tidak turun hingga dasar kawah. Hanya saja, imbauan itu kadang dilanggar. Terutama di malam hari. Karena mereka memburu Blue Fire.
Dengan kondisi Kawah Ijen terbaru itu, sambung Setyo, pengawasan pada pengunjung akan semakin diperketat, hingga perkembangan lebih lanjut yang disampaikan oleh PVMBG.
"Untuk itu kami akan segera mengumpulkan para guide lokal, pemandu wisata, travel, serta semua stakeholder di dua kabupaten penyanggah," tandas Setyo Utomo.
Kawah Ijen posisinya ada di perbatasan 2 wilayah, yakni Bondowoso dan Banyuwangi. Saat libur Idul Fitri mendatang maupun akhir pekan, jumlah wisatawan di gunung berketinggian 2.443 mdpl tersebut dipastikan makin meningkat. *
Komentar