Raih Suara Terbanyak, 3 Kali Beruntun Lolos ke DPRD Klungkung
Tarung perebutan kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2019, menorehkan catatan tersendiri dengan lolosnya 6 Srikandi ke kursi legislatif
Ni Ketut Suwerni, Srikandi dari Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Ni Ketut Suwerni, 50, caleg incumbent dari PDIP Dapil Nusa Penida, mengukuhkan diri sebagai Srikandi yang lolos ke DPRD Klungkung 2019-2024 dengan predikat suara tertinggi, yakni mencapai 3.149 suara.
Selain mendulang suara tertinggi, Ketut Suwerni juga menjadi satu-satunya Srikandi yang loloe tiga periode secara beruntun ke DPRD Klungkung dari PDIP Dapil Nusa Penida. Sebelumnya, politisi perempuan asal Banjar Kaja, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida ini sudah dua periode duduk di kursi legislatif, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Ketut Suwerni sendiri lolos lagi ke DPRD Klungkung 2019-2024 Dapil Nusa Penida bersama 7 caleg terpilih lainnya. Mereka masing-masing I Made Satria (caleg new comer PDIP yang lolos dengan 3.946 suara), Wayan Misna (incumbent PDIP/2.881 suara), I Wayan Baru (incumbent Gerindra/7.162 suara), I Ketut Gunaksa (new comer Gerindra/2.047 suara), Wayan Suarta (new comer Gerindra/1.368 suara), Luh Andriani (caleg incumbent Hanura/1.974 suara), dan I Made Jana (incumbent Demokrat/1.612 suara).
Dalam Pileg 2019 ini, Ketut Suwerni lolos ke DPRD Klungkung berama 5 Srikandi lainnya dari parpol berbeda. Mereka adalah Ni Ketut Sukarni (caleg new comer PDIP yang lolos dengan perolehan 1.778 suara), Luh Andriani (caleg incumbent Hanura yang raih 1.974 suara), Putu Sri Handayani (caleg incumbent Hanura yang lolos dengan 1.321 suara), Ni Nyoman Martini (caleg new comer Gerindra yang lolos dengan 2.074 suara), dan Ida Ayu Ketut Gayatri (caleg incumbent NasDem yang lolos dengan 1.702 suara).
Lolosnya 6 Srikandi ke DPRD Klungkung hasil Pileg 2019 ini merupakan prestasi tersendiri soal terwakilan perempuan di legislatif. Ini jauh melebihi hasil Pileg 2014 lalu, ketika DPRD Klungkung 2014-2019 meluncurkan Srikandi. Selain trio Ketut Suwerni (PDIP), Putu Sri Handayani (Hanura), Ida Ayu Gayatri (saat itu bernaung di bawah bendera Hanura), Srikandi yang juga lolos ke DPRD Klungkung hasil Pileg 2014 adalah politisi Golkar Luh Komang Ari Ayu Ningrum.
Kepada NusaBali, Ketut Suwerni mengakui perjuangan untuk lolos ke DPRD Klungkung dalam Pileg 2019, tidaklah mudah. Selain bermodal invetasi sosial dengan sering turun dan menyerap aspirasi masyarakat, Suwerni juga harus tarung all out. “Saya all out berjuang di Pileg 2019 ini untuk bisa menang,” ujar Suwerni saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Rabu (15/5).
Suwerni bersyukur karena kerja kerasnya mebuahkan hasil. Dia lolos ke Dewan dengan perolehan 3.149 suara, tertinggi di antara para Srikandi. Ini jauh lebih besar ketimbang perolehan suaranya dalam Pileg 2014 lalu, ketiga lolos ke DPRD Klung-kung 2014-2019 dengan 2.425 suara.
Menurut Suwerni, selama ini dirinya rajin turun untuk membantu dan melayani masyarakat, seperti persoalan di bidang kesehatan, masaah KTP, KK, dan lainnya. Sebagai Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDIP Klungkung, Suwerni juga turut memperjuangan aspirasi kaum hawa. “Saya lebih untuk mengawal dan memperjuangkan aspirasi tersebut,” tandas Srikandi PDIP kelahiran Denpasar, 6 Mei 2969 ini.
Selain sebagai wakil rakyat, Suwerni juga merupakan sosok ibu rumah tangga bagi keluarganya. Maka, dia pun harus bisa mengatur waktu dengan baik antara melaksanan tugas dengan keluarga.
“Selama 5 hari kerja saya di kantor dan turun ke masyarakat sebagai wakil rakyat, kemudian di luar itu saya menjadi ibu rumah tangga,” jelas ibu dua anak dari pernikahannya dengan I Made Mariasa Dwipayana ini.
Ketut Suwerni pertama kali terjun ke politik praktis tahun 2004. Sebelum terjun ke dunia politik, Suwerni sempat menggeluti bisnis jual-beli rumput laut di Nusa Penida. Karena merasa terpanggil, Suwerni akhirnya banting haluan terjun ke politik. “Saya waktu itu berpikir bahwa perempuan harus bisa maju. Kebetulan, saya juga didukung penuh dan didorong sama keluarga,” kenangnya.
Saat pertama ikut tarung Pileg 2004, Suwerni sebelumnya unggul dengan perolehan 2.800 suara. Sayangnya, dia tidak lolos ke DPRD Klungkung 2004-2009, karena saat itu masih menggunakan sistem nomor urut di mana Suwerni jadi caleg nomor urut 5 dari PDIP Dapil Nusa Penida. Sedangkan PDIP saat itu hanya kenbagian 3 kursi di Dapil Nusa Penida.
Meski demikian, Suwerni tidak patah arang. Dia kembali maju tarung ke Pileg 2009 saat sudang menggunakan sistem tarung beba (penentuan lolos ke kursi legislatif berdasarkan suara terbanyak). Suwerni kala itu lolos ke DPRD Klungkung 2009-2014 dengan perolehan sekitar 2.600 suara. Dalam Pileg 2014, Suwerni lolos lagi dengan raihan 2.425 suara. Kini, di Pileg 2019, dia melesat dengan 3.149 suara. *wan
Komentar