Dinsos Badung Sebut Permohonan Adopsi di Dinsos Provinsi Bali
Temuan Bayi Laki-laki di Gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu
MANGUPURA, NusaBali
Warga yang berniat mengadopsi bayi laki-laki yang ditemukan di pintu gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Rabu (15/5), semakin bertambah. Namun, pihak panti asuhan tidak bisa memberikan begitu saja lantaran permohonan adopsi anak menjaid kewenangan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali.
“Kalau yang mau mengadopsi banyak, tapi saya tidak bisa memutuskan, kewenangan ada di Dinas Sosial Provinsi Bali,” ujar Pimpinan Panti Asuhan Sidhi Astu Suster Maria Xaverine OSF, Kamis (16/5).
Menurut Suster Xaverina, secara resmi sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Badung. Bahkan Dinsos Kabupaten Badung sudah berkunjung ke Klinik Pratama Astiti, tempat bayi tersebut dititipkan sementara. Dikatakan, dari hasil koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Badung, nantinya bayi akan dibawa ke Dinsos Provinsi Bali.
Untuk itu, lanjut Suster Xaverina, bagi warga yang hendak mengadopsi agar mengurus langsung ke Dinsos Provinsi Bali. “Walaupun barangkali orangtua sang bayi menitipkan di depan panti asuhan supaya kami yang rawat. Tapi kan tidak bisa begitu, ada ketentuannya. Jadi, kami serahkan prosesnya ke dinsos,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinsos Kabupaten Badung I Ketut Sudarsana, membenarkan kewenangan mengadopsi anak ada pada Dinsos Provinsi Bali. “Bagi siapa pun yang berniat mengadopsi, kami sarankan langsung ke Dinsos Provinsi Bali. Nanti, di sana yang akan memproses dan memutuskan apakah pemohon bisa mengadopsi anak tersebut atau tidak,” kata mantan Kepala BLH Badung, itu.
Seperti diketahui, penghuni Panti Asuhan Sidhi Astu di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, serta masyarakat sekitar, Rabu (15/5), dikejutkan dengan penemuan bayi laki-laki dalam sebuah tas berwarna cokelat motif bunga-bunga. Bayi yang diketahui memiliki berat 3 kg dan panjang 50 cm ditemukan dalam tas yang tergantung di pintu gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu.
Bayi mungil yang diperkirakan berusia antara 3-5 hari tersebut dalam kondisi sehat. Saat ini bayi tersebut dititipkan di Klinik Pratama Astiti Tuka di Jalan Raya Tuka 24 Dalung-Kuta Utara, yang berjarak sekitar 200 meter dari Panti Asuhan Sidhi Astu.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Pengurus Panti Asuhan Sidhi Astu, Suster Clementia, 79, sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, Suster Clementia hendak berangkat ke gereja untuk bersembahyang. Namun, karena gereja masih tutup, dia lalu mampir ke panti asuhan. Saat persis di depan gerbang, dia melihat seperti bungkusan tas pakaian berwarna cokelat motif bunga-bunga tergantung di pintu pagar panti asuhan. Dia mengira bahwa bungkusan tersebut adalah beras. Sebab, tak jarang panti asuhan menerima bingkisan berisi beras yang sengaja ditaruh untuk penghuni panti asuhan. Namun, ternyata yang ditemukan oleh Suster Clementia bersama anak-anak pantia asuhan adalah sesosok bayi laki-laki. *asa
“Kalau yang mau mengadopsi banyak, tapi saya tidak bisa memutuskan, kewenangan ada di Dinas Sosial Provinsi Bali,” ujar Pimpinan Panti Asuhan Sidhi Astu Suster Maria Xaverine OSF, Kamis (16/5).
Menurut Suster Xaverina, secara resmi sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Badung. Bahkan Dinsos Kabupaten Badung sudah berkunjung ke Klinik Pratama Astiti, tempat bayi tersebut dititipkan sementara. Dikatakan, dari hasil koordinasi dengan Dinsos Kabupaten Badung, nantinya bayi akan dibawa ke Dinsos Provinsi Bali.
Untuk itu, lanjut Suster Xaverina, bagi warga yang hendak mengadopsi agar mengurus langsung ke Dinsos Provinsi Bali. “Walaupun barangkali orangtua sang bayi menitipkan di depan panti asuhan supaya kami yang rawat. Tapi kan tidak bisa begitu, ada ketentuannya. Jadi, kami serahkan prosesnya ke dinsos,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinsos Kabupaten Badung I Ketut Sudarsana, membenarkan kewenangan mengadopsi anak ada pada Dinsos Provinsi Bali. “Bagi siapa pun yang berniat mengadopsi, kami sarankan langsung ke Dinsos Provinsi Bali. Nanti, di sana yang akan memproses dan memutuskan apakah pemohon bisa mengadopsi anak tersebut atau tidak,” kata mantan Kepala BLH Badung, itu.
Seperti diketahui, penghuni Panti Asuhan Sidhi Astu di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, serta masyarakat sekitar, Rabu (15/5), dikejutkan dengan penemuan bayi laki-laki dalam sebuah tas berwarna cokelat motif bunga-bunga. Bayi yang diketahui memiliki berat 3 kg dan panjang 50 cm ditemukan dalam tas yang tergantung di pintu gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu.
Bayi mungil yang diperkirakan berusia antara 3-5 hari tersebut dalam kondisi sehat. Saat ini bayi tersebut dititipkan di Klinik Pratama Astiti Tuka di Jalan Raya Tuka 24 Dalung-Kuta Utara, yang berjarak sekitar 200 meter dari Panti Asuhan Sidhi Astu.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Pengurus Panti Asuhan Sidhi Astu, Suster Clementia, 79, sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, Suster Clementia hendak berangkat ke gereja untuk bersembahyang. Namun, karena gereja masih tutup, dia lalu mampir ke panti asuhan. Saat persis di depan gerbang, dia melihat seperti bungkusan tas pakaian berwarna cokelat motif bunga-bunga tergantung di pintu pagar panti asuhan. Dia mengira bahwa bungkusan tersebut adalah beras. Sebab, tak jarang panti asuhan menerima bingkisan berisi beras yang sengaja ditaruh untuk penghuni panti asuhan. Namun, ternyata yang ditemukan oleh Suster Clementia bersama anak-anak pantia asuhan adalah sesosok bayi laki-laki. *asa
1
Komentar