Sopir Tewas Mengenaskan, 6 Buruh Proyek Luka
Lokasi TKP di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Klatakan, Desa Melaya dikenal angker dan sering terjadi kecelakaan. Korbannya kerap melihat ada jalan kembar sebelum lakalantas.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polres Jembrana AKP I Gede Sumadra Kerthiawan menyatakan pihaknya telah melalkukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi terkait kecelakaan maut yang merenggut satu nyawa dan 6 korban luka di Jembatan Bawak ini. Termasuk yang diperiksa polisi adalah salah satu buruh proyek yang terluka.
Dari hasil pemeriksaan saksi yang buruh proyek penumpang Truk Engkel DK 9335 WK, kata Sumadra Kerthiawan, kecelakaan maut ini terjadi karena faktor kurang hati-hatinya sopir dalam mengemudi. “Ini murni kekuranghati-hatian sopir, Tidak ditemui tanda-tanda kerusakan pada Truk Engkel yang dikemudikannya maupun faktor gangguan lalulintas saat kejadian,” jelas Sumadra Kerthiawan, Minggu kemarin.
“Sopirnya (Aji Trisnowardani) langsung meninggal di lokasi TKP. Sedangkan para penumpang kebanyakan luka memar. Ada satu korban yang mengalami luka robek, sudah langsung dievakuasi,” imbuhnya.
Sementara itu, warga sekitar menyebutkan lokasi kecelakaan maut di Jembatan Bawak selama ini dikenal angker. Di kawasan ini sebelumnya sempat terjadi sederet kecelakaan yang agak janggal. Salah satunya, Bus AKAP terjun bebas di sebalah barat Jembatan Bawak hingga menyebabkan sejumlah penumpang tewas mengenaskan. Pernah juga terjadi kecelakaan sebuah Truk Fuso terguling di tikungan maut tersebut.
Setelah terjadi serentetan kecelakaan tersebut, setahun silam ada salah satu korban meminta petunjuk niskala. Berdasar petunjuk niskala yang diperoleh melalui orang pintar, disebutkan penunggu gaib Jembatan Bawak minta persembahan banten berisi siap biying (ayam bulu werah hati) dan tuak (minuman ketras dari aren), untuk dipersembahkan.
“Korban yang kecelakaan di sekitar Jembatan Bawak, ada yang mengaku melihat dua jalan kembar. Ada pula melihat wanita cantik berambut panjang melintas di lokasi,” ujar seorang warga di lokasi, Minggu kemarin.
Komentar