Calon Siswa SMKN Bali Mandara Ikuti Boot Camp
Kuota Hanya 180 Siswa, 198 Orang Bakal Dieliminasi
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 378 calon siswa SMKN Bali Mandara mengikuti boot camp, tahapan akhir seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019, Jumat (17/5) kemarin. Mereka bersaing memenuhi kuota yang hanya tersedia 180 orang saja. Mereka yang dikarantina selama tiga hari dua malam juga menjalani berbagai macam tes untuk dinyatakan layak atau tidak layak diterima sebagai siswa SMKN Bali Mandara.
Sebelumnya 378 orang calon siswa itu telah menjalani seleksi kelengkapan persyaratan administrasi (paper based), kemudian kunjungan rumah (home visit) dan terakhir tahapan boot camp yang berlangsung dari tanggal 16-18 Mei.
Wakasek Sarana dan Prasana SMKN Bali Mandara, Ketut Susila Widiarsana menjelaskan, dalam seleksi PPDB tahun 2019 tak berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan timnya pun sudah berproses sejak enam bulan terakhir untuk dapat menerima siswa yang memang layak menikmati fasilitas sekolah gratis dari Pemprov Bali.
“Tahun ini untuk SMKN Bali Mandara hanya dijatah 180 orang siswa, yang ikut boot camp 378 orang ini akan disaring lagi, karena keterbatasan anggaran. Sehingga harapannya yang lolos nanti benar-benar siswa yang membutuhkan,” kata Susila.
Ratusan pelamar yang mendaftarkan diri dan lolos hingga ke tahap terakhir itu disebutnya berasal dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Mereka adalah anak-anak yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Ia pun tak menampik jika dalam proses seleksi yang panjang dan ketat itu juga menyurutkan dan membuat sejumlah peserta patah semangat. Hingga kini di pendaftaran tahun 2019 ada sembilan orang dari 378 orang lolos boot camp mengundurkan diri. “Beberapa anak memang tidak siap tinggal di asrama, sehingga mereka mengundurkan diri dengan berbagai alasan,” imbuh dia.
Meski demikian pelaksaan seleksi boot camp yang juga meliputi tes kesehatan, psikologi, logika, tes wawancara, focus group discusion (FGD) dan mengenalan langsung budaya dan kegiatan selama di asrama.
Dalam proses seleksi wawancara dan FGD juga melibatkan berbagai instansi, baik dari pemerintah, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), anggota dewan hingga jurnalis. Seluruh data seleksi tahap terakhir itu setelah final juga akan dipresentasikan ke Gubernur Bali, Wayan Koster.
Sementara itu dari 378 orang siswa yang lolos boot camp paling banyak berasal dari Kabupaten Buleleng yakni 239 orang, kemudian disusul oleh Karangasem dengan jumlah 46 orang dan Bangli 24 orang. Sedangkan kabupate/kota lainnya jumlah pelamar tak terlalu signifikan. *k23
Sebelumnya 378 orang calon siswa itu telah menjalani seleksi kelengkapan persyaratan administrasi (paper based), kemudian kunjungan rumah (home visit) dan terakhir tahapan boot camp yang berlangsung dari tanggal 16-18 Mei.
Wakasek Sarana dan Prasana SMKN Bali Mandara, Ketut Susila Widiarsana menjelaskan, dalam seleksi PPDB tahun 2019 tak berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan timnya pun sudah berproses sejak enam bulan terakhir untuk dapat menerima siswa yang memang layak menikmati fasilitas sekolah gratis dari Pemprov Bali.
“Tahun ini untuk SMKN Bali Mandara hanya dijatah 180 orang siswa, yang ikut boot camp 378 orang ini akan disaring lagi, karena keterbatasan anggaran. Sehingga harapannya yang lolos nanti benar-benar siswa yang membutuhkan,” kata Susila.
Ratusan pelamar yang mendaftarkan diri dan lolos hingga ke tahap terakhir itu disebutnya berasal dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Mereka adalah anak-anak yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.
Ia pun tak menampik jika dalam proses seleksi yang panjang dan ketat itu juga menyurutkan dan membuat sejumlah peserta patah semangat. Hingga kini di pendaftaran tahun 2019 ada sembilan orang dari 378 orang lolos boot camp mengundurkan diri. “Beberapa anak memang tidak siap tinggal di asrama, sehingga mereka mengundurkan diri dengan berbagai alasan,” imbuh dia.
Meski demikian pelaksaan seleksi boot camp yang juga meliputi tes kesehatan, psikologi, logika, tes wawancara, focus group discusion (FGD) dan mengenalan langsung budaya dan kegiatan selama di asrama.
Dalam proses seleksi wawancara dan FGD juga melibatkan berbagai instansi, baik dari pemerintah, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), anggota dewan hingga jurnalis. Seluruh data seleksi tahap terakhir itu setelah final juga akan dipresentasikan ke Gubernur Bali, Wayan Koster.
Sementara itu dari 378 orang siswa yang lolos boot camp paling banyak berasal dari Kabupaten Buleleng yakni 239 orang, kemudian disusul oleh Karangasem dengan jumlah 46 orang dan Bangli 24 orang. Sedangkan kabupate/kota lainnya jumlah pelamar tak terlalu signifikan. *k23
Komentar