Extra Flight Domestik Belum Ada
Ikut beri kontribusi, AP II sangsi harga tiket pesawat akan turun signifikan
JAKARTA, NusaBali
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat belum ada maskapai yang mengajukan slot untuk penerbangan domestik tambahan di mudik Lebaran 2019. Namun, diperkirakan dengan harga tiket pesawat yang akan turun ada maskapai yang mengajukan slot penerbangan tambahan.
"Extra flight domestik belum ada, tapi mudah-mudahan dengan harga turun ini teman-teman airlines akan berpikir untuk memesan extra flight," kata Direktur Operasi dan Teknik AP II Djoko Murjatmodjo, Jakarta, Jumat (17/5) seperti dilansir detik.
Sedangkan untuk penerbangan tambahan yang sudah disetujui oleh AP II selaku operator bandara adalah rute internasional. Ada 68 penerbangan internasional tambahan dalam waktu dekat ini.
"Extra flight sampai hari ini yang sudah diterbitkan persetujuan terbangnya sebanyak 68. Keseluruhannya adalah internasional," tutur Djoko.
Untuk musim mudik Lebaran tahun ini, AP II memperkirakan puncaknya terjadi di 31 Mei dan 1 Juni. Sedangkan arus balik puncaknya terjadi di 8-9 Juni.
"Karena tanggal 10 sudah mulai pada masuk," kata Djoko.
Keberangkatan kereta Bandara Soekarno Hatta juga sudah menjadi setiap 30 menit dan kereta layang atau skytrain setiap 5 menit.
"Dan armada-armada angkutan umum 100 persen sudah termonitor oleh pengelola bandara dan penumpang," ujar Djoko.
Di sisi lain, PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengurangi biaya operasi bandara bagi penerbangan tambahan (extra flight) selama periode arus mudik. Ini mengikuti keinginan pemerintah agar perusahaan pendukung ikut berkontribusi terhadap penurunan Tarif Batas Atas (TBA).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaddin mengatakan pengurangan beban operasi ini hanya akan diberikan bagi penerbangan domestik. Pengurangan ini terdiri dari beberapa komponen, seperti biaya pendaratan (lending fee) dan biaya parkir (parking fee).
"Yang jelas, ini konkret aksi kami setelah kemarin diminta kontribusi ke penurunan tarif batas atas," jelas Awaluddin, Kamis (16/5) seperti dilansir cnnindonesia.
Meski sudah memberikan insentif, tetapi ia sangsi harga tiket pesawat akan turun signifikan. Apalagi, komponen biaya operasional bandara hanya menyumbang 4 hingga 5 persen dari total beban operasional penerbangan.
Meski demikian, pemberian insentif ini tidak akan mengurangi standar tingkat keamanan penerbangan. Ia juga memastikan bahwa penerimaan tidak akan berkurang sehingga tak menghambat investasi AP II. Tahun ini, AP II memiliki belanja modal sebanyak Rp14 triliun untuk investasi organik dan anorganik bagi jasa penerbangan, nonpenerbangan, dan kargo. *
"Extra flight domestik belum ada, tapi mudah-mudahan dengan harga turun ini teman-teman airlines akan berpikir untuk memesan extra flight," kata Direktur Operasi dan Teknik AP II Djoko Murjatmodjo, Jakarta, Jumat (17/5) seperti dilansir detik.
Sedangkan untuk penerbangan tambahan yang sudah disetujui oleh AP II selaku operator bandara adalah rute internasional. Ada 68 penerbangan internasional tambahan dalam waktu dekat ini.
"Extra flight sampai hari ini yang sudah diterbitkan persetujuan terbangnya sebanyak 68. Keseluruhannya adalah internasional," tutur Djoko.
Untuk musim mudik Lebaran tahun ini, AP II memperkirakan puncaknya terjadi di 31 Mei dan 1 Juni. Sedangkan arus balik puncaknya terjadi di 8-9 Juni.
"Karena tanggal 10 sudah mulai pada masuk," kata Djoko.
Keberangkatan kereta Bandara Soekarno Hatta juga sudah menjadi setiap 30 menit dan kereta layang atau skytrain setiap 5 menit.
"Dan armada-armada angkutan umum 100 persen sudah termonitor oleh pengelola bandara dan penumpang," ujar Djoko.
Di sisi lain, PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengurangi biaya operasi bandara bagi penerbangan tambahan (extra flight) selama periode arus mudik. Ini mengikuti keinginan pemerintah agar perusahaan pendukung ikut berkontribusi terhadap penurunan Tarif Batas Atas (TBA).
Direktur Utama AP II Muhammad Awaddin mengatakan pengurangan beban operasi ini hanya akan diberikan bagi penerbangan domestik. Pengurangan ini terdiri dari beberapa komponen, seperti biaya pendaratan (lending fee) dan biaya parkir (parking fee).
"Yang jelas, ini konkret aksi kami setelah kemarin diminta kontribusi ke penurunan tarif batas atas," jelas Awaluddin, Kamis (16/5) seperti dilansir cnnindonesia.
Meski sudah memberikan insentif, tetapi ia sangsi harga tiket pesawat akan turun signifikan. Apalagi, komponen biaya operasional bandara hanya menyumbang 4 hingga 5 persen dari total beban operasional penerbangan.
Meski demikian, pemberian insentif ini tidak akan mengurangi standar tingkat keamanan penerbangan. Ia juga memastikan bahwa penerimaan tidak akan berkurang sehingga tak menghambat investasi AP II. Tahun ini, AP II memiliki belanja modal sebanyak Rp14 triliun untuk investasi organik dan anorganik bagi jasa penerbangan, nonpenerbangan, dan kargo. *
Komentar