Pramuka Se-Bali Ikuti Lomba di Badung
Wakil Bupati Ketut Suiasa Buka Pandu Sakura Cup VIII
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa membuka Pandu Sakura Cup VIII 2019 yang diikuti oleh anggota Pramuka penegak dan penggalang tingkat SMP, SMA/SMK se-Kwartir Daerah Bali, Minggu (19/5), di SMAN 1 Kuta Utara. Wabup didampingi Camat Kuta Utara AA Ngurah Arimbawa beserta unsur Tripika, Kasek SMAN 1 Kuta Utara I Made Murdia, serta perwakilan dari Kwarcab Kuta Utara.
Wabup Suiasa sekaligus sebagai Pembina Kepala Kwarcab Badung merasa bangga dan mengapresiasi terselenggaranya Pandu Sakura Cup VIII tahun 2019. “Saya inginkan SMAN 1 Kuta Utara ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain agar bisa mengadakan kegiatan seperti Pandu Sakura Cup ini,” ujarnya.
Menurut Wabup Suiasa, kegiatan tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi pembangunan sumber daya manusia. Ia juga bangga kegiatan Pandu Sakura Cup ini tidak hanya diikuti oleh gugus depan dari Kwarcab Badung saja, tetapi juga diikuti oleh kwarcab dari berbagai kabupaten/kota di Bali. “Ini adalah momentum yang sangat baik untuk adik-adik Pramuka menunjukkan jati diri dan mengembangkan jiwa kepramukaan dan mengasah kemampuan melalui Pandu Sakura Cup VIII ini, sehingga kita dapat membuktikan kepada masyarakat dan publik bahwa melalui kegiatan Pramuka ini kita bisa membangun silaturahmi sebagai anak bangsa,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Surya Dewi, dalam laporannya mengatakan latar belakang kegiatan tersebut karena pada era milenial ini kebersamaan, kedisiplinan, dan rasa gotong-royong yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa mulai memudar, maka dari itu salah satu organisasi yang dapat menciptakan rasa kebersamaan, kedisipilan, dan rasa rotong-royong adalah Pramuka (Praja Muda Karana). Untuk itu perlu dilakukannya pengoptimalisasian kegiatan kepramukaan.
Surya Dewi menegaskan, Pramuka tidak hanya melatih mental, fisik, dan sikap sosial tapi juga memiliki jiwa seni yang sangat berharga dalam kehidupan masyarakat. “Kami panitia Pandu Sakura Cup VIII mengadakan lomba Pramuka Penegak dan Penggalang se-Provinsi Bali atau se-Kwartir Daerah Bali dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antaranggota, meningkatkan ketangkasan dan kecepatan dalam berpikir dan bertindak, serta meningkatkan seni dan kreativitas sebagai anggota Pramuka,” ujarnya.
Bentuk dan kegiatan peserta di antaranya tingkat Penggalang (SMP) yaitu lomba senam Pramuka yang diikuti 15 tim, lomba cerdas tangkas 14 tim, dan lomba keterampilan baris-berbaris (LKBB) yang diikuti 14 tim. Sedangkan, tingkat Penegak (SMA/SMK) di antaranya adalah lomba senam Pramuka diikuti 14 tim, lomba desain grafis diikuti 32 orang dari 14 gugus depan dan lomba musikalisasi (Muspus) diikuti 9 tim. *asa
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa membuka Pandu Sakura Cup VIII 2019 yang diikuti oleh anggota Pramuka penegak dan penggalang tingkat SMP, SMA/SMK se-Kwartir Daerah Bali, Minggu (19/5), di SMAN 1 Kuta Utara. Wabup didampingi Camat Kuta Utara AA Ngurah Arimbawa beserta unsur Tripika, Kasek SMAN 1 Kuta Utara I Made Murdia, serta perwakilan dari Kwarcab Kuta Utara.
Wabup Suiasa sekaligus sebagai Pembina Kepala Kwarcab Badung merasa bangga dan mengapresiasi terselenggaranya Pandu Sakura Cup VIII tahun 2019. “Saya inginkan SMAN 1 Kuta Utara ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain agar bisa mengadakan kegiatan seperti Pandu Sakura Cup ini,” ujarnya.
Menurut Wabup Suiasa, kegiatan tersebut merupakan hal yang sangat positif bagi pembangunan sumber daya manusia. Ia juga bangga kegiatan Pandu Sakura Cup ini tidak hanya diikuti oleh gugus depan dari Kwarcab Badung saja, tetapi juga diikuti oleh kwarcab dari berbagai kabupaten/kota di Bali. “Ini adalah momentum yang sangat baik untuk adik-adik Pramuka menunjukkan jati diri dan mengembangkan jiwa kepramukaan dan mengasah kemampuan melalui Pandu Sakura Cup VIII ini, sehingga kita dapat membuktikan kepada masyarakat dan publik bahwa melalui kegiatan Pramuka ini kita bisa membangun silaturahmi sebagai anak bangsa,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Surya Dewi, dalam laporannya mengatakan latar belakang kegiatan tersebut karena pada era milenial ini kebersamaan, kedisiplinan, dan rasa gotong-royong yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa mulai memudar, maka dari itu salah satu organisasi yang dapat menciptakan rasa kebersamaan, kedisipilan, dan rasa rotong-royong adalah Pramuka (Praja Muda Karana). Untuk itu perlu dilakukannya pengoptimalisasian kegiatan kepramukaan.
Surya Dewi menegaskan, Pramuka tidak hanya melatih mental, fisik, dan sikap sosial tapi juga memiliki jiwa seni yang sangat berharga dalam kehidupan masyarakat. “Kami panitia Pandu Sakura Cup VIII mengadakan lomba Pramuka Penegak dan Penggalang se-Provinsi Bali atau se-Kwartir Daerah Bali dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antaranggota, meningkatkan ketangkasan dan kecepatan dalam berpikir dan bertindak, serta meningkatkan seni dan kreativitas sebagai anggota Pramuka,” ujarnya.
Bentuk dan kegiatan peserta di antaranya tingkat Penggalang (SMP) yaitu lomba senam Pramuka yang diikuti 15 tim, lomba cerdas tangkas 14 tim, dan lomba keterampilan baris-berbaris (LKBB) yang diikuti 14 tim. Sedangkan, tingkat Penegak (SMA/SMK) di antaranya adalah lomba senam Pramuka diikuti 14 tim, lomba desain grafis diikuti 32 orang dari 14 gugus depan dan lomba musikalisasi (Muspus) diikuti 9 tim. *asa
1
Komentar