Gagal Lolos ke Senayan, Lolak Legowo
Janji Tetap Ngayah Bersama Istri dan Yayasan Kesenian Bali
DENPASAR, NusaBali
Caleg DPR RI dari Hanura Dapil Bali, I Kadek Lolak Arimbawa, 43, merespons hasil rekapitulasi penghitungan suara Pileg 2019 yang diselanggarakan KPU Bali, dengan pikiran terbuka. Fungsionaris DPP Hanura yang masih duduk di DPD RI Dapil Bali 2014-2019 ini mengaku legowo meskipun gagal lolos ke DPR RI Dapil Bali 2019-2024.
Lolak Arimbawa mengaku telah menerima hasil Pileg 2019 dan mengapresiasi dukungan serta perjuangan para kader Hanura. "Seluruh kader sudah berjuang maksimal, dengan semua potensi yang dimiliki. Kader, pengurus, caleg, dan saksi Hanura telah bekerja keras siang dan malam. Secara pribadi, kami tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Inilah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kami terima dan hormati," ujar Lolak kepada NusaBali di Denpasar, Senin (20/5).
Disinggung soal Patai Hanura yang gagal lolos ke Senayan karena tidak tembus parliamentary threshold, menurut Lolak, setiap tingkatan partai sudah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi. Lolak menekankan bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi, baik dari sisi kepengurusan, pendekatan ke masyarakat, maupun strategi pemenangan Pemilu.
"Secara pribadi, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang sudah menitipkan pilihannya kepada saya, meski kenyataannya hasil tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan," tegas Senator Bali dua kali periode (2009-2014, 2014-2019) ini.
Selain itu, Lolak juga mengaku mendapatkan kepuasan tersendiri karena sudah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat selama proses kampanye Pileg 2019. "Setidaknya, kini masyarakat sudah memahami bagaimana tugas dan fungsi DPR serta transparansi anggaran yang menjadi hak-hak masyarakat," tandas politisi asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung yang notabene suami dari penyanyi Pop Bali Ni Made Suastini alias Dek Ulik ini.
Lolak juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para wakil rakyat yang terpilih lewat Pileg 2019. Lolak mengungkapkan, saat ini masyarakat memiliki peran untuk mengawasi kinerja para anggota dewan, termasuk memastikan janji-janji kampanye mereka dijalankan dengan baik.
Saat ditanya mengenai langkah yang diambil pasca gagal lolos ke Senayan, Lolak menjawab santai. "Yang pasti, saya masih punya tugas sampai September 2019 sebagai anggota DPD RI. Saya akan fokus di sana. Selebihnya, saya juga akan tetap menjalankan program Yayasan Kesenian Bali (YKB) untuk ngaturang ayah ke desa adat," terang politisi kelahiran 31 Desember 1976 yang dikenal sebagai pelawak ini.
Menurut Lolak, pencapaiannya di posisi sekarang adalah berkat konsistensi ngaturang ayah ke desa-desa. "Saya bersama istri dan Tim YKB akan tetap ngayah sebagai wujud komitmen dan ucapan terimakasih kami, terutama di kandang-kandang suara. Kami ingin mempertahankan pasuwitran antara masyarakat dan YKB. Sekaligus saya juga meminta masukan, apa kira-kira masih lucu kalau menjadi seniman bondres lagi?” kelakar Lolak yang baru saja menyandang gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Warmadewa.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya 3 parpol yang berhasil meloloskan wakilnya ke DPR RI Dapil Bali, yakni PDIP, Golkar, dan Demokrat. PDIP sukses besar sapu 6 kursi dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali yang diperebutkan, masing-masing melalui I Made Urip (caleg incumbent dari Tabanan), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer dari Denpasar), I Nyoman Parta (new comer dari Gianyar), I Wayan Sudirta (new comer dari Karangasem), I Gusti Agung Rai Wirajaya (incumbent dari Denpasar), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer dari Buleleng).
Sedangkan Golkar berhasil mempertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali melalui duo incumbent: Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (asal Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (asal Gianyar). Sebaliknta, Demokrat mencuri 1 kursi melalui Putu Supadma Rudana, caleg incumbent asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. *isu
Lolak Arimbawa mengaku telah menerima hasil Pileg 2019 dan mengapresiasi dukungan serta perjuangan para kader Hanura. "Seluruh kader sudah berjuang maksimal, dengan semua potensi yang dimiliki. Kader, pengurus, caleg, dan saksi Hanura telah bekerja keras siang dan malam. Secara pribadi, kami tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Inilah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kami terima dan hormati," ujar Lolak kepada NusaBali di Denpasar, Senin (20/5).
Disinggung soal Patai Hanura yang gagal lolos ke Senayan karena tidak tembus parliamentary threshold, menurut Lolak, setiap tingkatan partai sudah diinstruksikan untuk melakukan evaluasi. Lolak menekankan bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi, baik dari sisi kepengurusan, pendekatan ke masyarakat, maupun strategi pemenangan Pemilu.
"Secara pribadi, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang sudah menitipkan pilihannya kepada saya, meski kenyataannya hasil tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan," tegas Senator Bali dua kali periode (2009-2014, 2014-2019) ini.
Selain itu, Lolak juga mengaku mendapatkan kepuasan tersendiri karena sudah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat selama proses kampanye Pileg 2019. "Setidaknya, kini masyarakat sudah memahami bagaimana tugas dan fungsi DPR serta transparansi anggaran yang menjadi hak-hak masyarakat," tandas politisi asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung yang notabene suami dari penyanyi Pop Bali Ni Made Suastini alias Dek Ulik ini.
Lolak juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para wakil rakyat yang terpilih lewat Pileg 2019. Lolak mengungkapkan, saat ini masyarakat memiliki peran untuk mengawasi kinerja para anggota dewan, termasuk memastikan janji-janji kampanye mereka dijalankan dengan baik.
Saat ditanya mengenai langkah yang diambil pasca gagal lolos ke Senayan, Lolak menjawab santai. "Yang pasti, saya masih punya tugas sampai September 2019 sebagai anggota DPD RI. Saya akan fokus di sana. Selebihnya, saya juga akan tetap menjalankan program Yayasan Kesenian Bali (YKB) untuk ngaturang ayah ke desa adat," terang politisi kelahiran 31 Desember 1976 yang dikenal sebagai pelawak ini.
Menurut Lolak, pencapaiannya di posisi sekarang adalah berkat konsistensi ngaturang ayah ke desa-desa. "Saya bersama istri dan Tim YKB akan tetap ngayah sebagai wujud komitmen dan ucapan terimakasih kami, terutama di kandang-kandang suara. Kami ingin mempertahankan pasuwitran antara masyarakat dan YKB. Sekaligus saya juga meminta masukan, apa kira-kira masih lucu kalau menjadi seniman bondres lagi?” kelakar Lolak yang baru saja menyandang gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Warmadewa.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya 3 parpol yang berhasil meloloskan wakilnya ke DPR RI Dapil Bali, yakni PDIP, Golkar, dan Demokrat. PDIP sukses besar sapu 6 kursi dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali yang diperebutkan, masing-masing melalui I Made Urip (caleg incumbent dari Tabanan), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer dari Denpasar), I Nyoman Parta (new comer dari Gianyar), I Wayan Sudirta (new comer dari Karangasem), I Gusti Agung Rai Wirajaya (incumbent dari Denpasar), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer dari Buleleng).
Sedangkan Golkar berhasil mempertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali melalui duo incumbent: Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (asal Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (asal Gianyar). Sebaliknta, Demokrat mencuri 1 kursi melalui Putu Supadma Rudana, caleg incumbent asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. *isu
Komentar