Bupati Suwirta Diserang Gerindra
Panas Pasca Prabowo Kalah di Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali
Inilah buntut kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Capres-Cawapres nomor urut 02 yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) di Klungkung dalam Pilpres 2019. Sebulan pasca Pilpres/Pileg 2019, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta ‘diserang’ sejumlah kader elite Gerindra.
Isu ketidakharmonisan antara sejumlah pengurus Gerindra dan Bupati Nyoman Suwirta (yang diusung Gerindra) beredar dalam bentuk screenshoot percakapan Grup WhatsApp ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung, Senin (21/5). Bukan hanya diserang, Bupati Suwirta juga dikeluarkan dari Grup WA Gerindra tersebut.
Ada 6 screenshoot percakapan dalam Grup WA ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung yang beredar dan intinya menyerang Bupati Suwirta. Salah satunya, unggahan klipping koran berisi foto Bupati Suwirta berjejer dengan Presiden Jokowi (dari PDIP), Gubernur Bali Wayan Koster (PDIP), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti (PDIP), Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra (PDIP), dan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri (dari NasDem).
Foto Bupati Suwirta dalam klippingan koran tersebut pun mendapat tanggapan di internal Grup WA Gerindra. Salah satunya, pernyataan befbunyi “Liop2 lipi gadang pk ketua”. Komentar lainnya, “Manusia sekarang sudah kehilangan RASA…..miskin moral……kekuasaan lebih utama ketimbang persahabatan…….”
Selain itu, ada pernyataan Gerindra segera akan berbenah. “Siapa pun yang minat memakai kendaraan kita, syarat utama harus memiliki ijazah HAMBALANG,” bunyi komentar di dalam Grup WA tersebut.
Pernyataan yang tidak kalah pedasnya adalah berbunyi, “Bapak kita sedang berjuang untuk keadilan, eh kader’a malah ktmu lawan, penghanat tetap penghianat.” Setelah Bupati Suwirta dikeluarkan dari Grup WA Gerindra tersebut, di bawahnya terdapat komentar “Gerindra harus bersih2”.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, mengaku belum tahu saat dikonfirmasi terkait beredarnya screenshoot chat di grup WA internal yang sudutkan Bupati Suwirta. Wayan Baru bahkan menyeut hal itu hoax.
Sejauh ini, kata Wayan Baru, hubungan Gerindra dengan Bupati Suwirta masih baik. Bupati Suwirta juga masih kader Gerindra. “Kami akan menggelar rapat partai untuk menyelesaikan masalah, jika memang ada masalah,” jelas politisi asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida yang masih menjabat sebagai Ketua DPRD Klungkung 2014-2019 dan kembali lolos ke Dewan hasil Pileg 2019 ini menjawab NusaBali, tadi malam.
Sedangkan Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, I Wayan Widiana, mengatakan situasi di internal pengurus partainya masih normal-normal saja. Menurut Widiana, dirinya sempat bertemu dan Bupati Suwirta sehabis upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Semarapura, Senin pagi.
Widiana mengatakan, saat bersalaman sejenak usai upacara tersebut, Bupati Suwirta tertawa bertanya sambil tertawa, kenapa dirinya dikeluarkan dari Grup WA Partai Gerindra? “Saya bilang belum sempat cek, coba nanti saya cek,” ungkap Widiana.
Sebaliknya, Bupati Suwirta belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait serangan dari elite Gerindra. Pasalnya, Bupati Suwirta informasinya kemarin terbang ke Malaysia.
Nyoman Suwirta sendiri merupakan Bupati Klungkung dua kali periode (2013-2018, 2018-2024). Dalam Pilkada Klungkung 2018 lalu, Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini diu-sung Gerindra bersama mitra koalisinya seperti Golkar, NasDem, dan Demokrat. Nyoman Suwirta selaku Cabup incumbent yang berpasangan lagi dengan I Made Kasta (politisi Gerindra) di posisi Cawabup, berhasil mengalahkan pasangan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (diusung PDIP-Hanura-PKPI) melalui tarung head to head.
Bupati Suwirta merupakan satu-satunya kepala daerah dari Gerindra di Bali. Namun, dalam Pilpres 2019, pasangan Caprs-Cawapres Prabowo-Sandi kalah telak di Klungkung. Mereka diungguli pasangan Jokowi-Ma’ruf Amien (Capres-Cawapres nomor urut 01 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI).
Di Klungkung, Jokowi-Ma’ruf meraih 118.237 suara atau mendominasi 91,85 persen dari total 128.723 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya mendulang 10.486 sara atau 8,15 persen suara di Klungkung. Ini hampir sama dengan di seluruh Bali, di Bali Jokowi-Ma’ruf unggul 92,52 persen suara. *wan
Isu ketidakharmonisan antara sejumlah pengurus Gerindra dan Bupati Nyoman Suwirta (yang diusung Gerindra) beredar dalam bentuk screenshoot percakapan Grup WhatsApp ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung, Senin (21/5). Bukan hanya diserang, Bupati Suwirta juga dikeluarkan dari Grup WA Gerindra tersebut.
Ada 6 screenshoot percakapan dalam Grup WA ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung yang beredar dan intinya menyerang Bupati Suwirta. Salah satunya, unggahan klipping koran berisi foto Bupati Suwirta berjejer dengan Presiden Jokowi (dari PDIP), Gubernur Bali Wayan Koster (PDIP), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti (PDIP), Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra (PDIP), dan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri (dari NasDem).
Foto Bupati Suwirta dalam klippingan koran tersebut pun mendapat tanggapan di internal Grup WA Gerindra. Salah satunya, pernyataan befbunyi “Liop2 lipi gadang pk ketua”. Komentar lainnya, “Manusia sekarang sudah kehilangan RASA…..miskin moral……kekuasaan lebih utama ketimbang persahabatan…….”
Selain itu, ada pernyataan Gerindra segera akan berbenah. “Siapa pun yang minat memakai kendaraan kita, syarat utama harus memiliki ijazah HAMBALANG,” bunyi komentar di dalam Grup WA tersebut.
Pernyataan yang tidak kalah pedasnya adalah berbunyi, “Bapak kita sedang berjuang untuk keadilan, eh kader’a malah ktmu lawan, penghanat tetap penghianat.” Setelah Bupati Suwirta dikeluarkan dari Grup WA Gerindra tersebut, di bawahnya terdapat komentar “Gerindra harus bersih2”.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, mengaku belum tahu saat dikonfirmasi terkait beredarnya screenshoot chat di grup WA internal yang sudutkan Bupati Suwirta. Wayan Baru bahkan menyeut hal itu hoax.
Sejauh ini, kata Wayan Baru, hubungan Gerindra dengan Bupati Suwirta masih baik. Bupati Suwirta juga masih kader Gerindra. “Kami akan menggelar rapat partai untuk menyelesaikan masalah, jika memang ada masalah,” jelas politisi asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida yang masih menjabat sebagai Ketua DPRD Klungkung 2014-2019 dan kembali lolos ke Dewan hasil Pileg 2019 ini menjawab NusaBali, tadi malam.
Sedangkan Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, I Wayan Widiana, mengatakan situasi di internal pengurus partainya masih normal-normal saja. Menurut Widiana, dirinya sempat bertemu dan Bupati Suwirta sehabis upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Semarapura, Senin pagi.
Widiana mengatakan, saat bersalaman sejenak usai upacara tersebut, Bupati Suwirta tertawa bertanya sambil tertawa, kenapa dirinya dikeluarkan dari Grup WA Partai Gerindra? “Saya bilang belum sempat cek, coba nanti saya cek,” ungkap Widiana.
Sebaliknya, Bupati Suwirta belum bisa dikonfirmasi NusaBali terkait serangan dari elite Gerindra. Pasalnya, Bupati Suwirta informasinya kemarin terbang ke Malaysia.
Nyoman Suwirta sendiri merupakan Bupati Klungkung dua kali periode (2013-2018, 2018-2024). Dalam Pilkada Klungkung 2018 lalu, Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini diu-sung Gerindra bersama mitra koalisinya seperti Golkar, NasDem, dan Demokrat. Nyoman Suwirta selaku Cabup incumbent yang berpasangan lagi dengan I Made Kasta (politisi Gerindra) di posisi Cawabup, berhasil mengalahkan pasangan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (diusung PDIP-Hanura-PKPI) melalui tarung head to head.
Bupati Suwirta merupakan satu-satunya kepala daerah dari Gerindra di Bali. Namun, dalam Pilpres 2019, pasangan Caprs-Cawapres Prabowo-Sandi kalah telak di Klungkung. Mereka diungguli pasangan Jokowi-Ma’ruf Amien (Capres-Cawapres nomor urut 01 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI).
Di Klungkung, Jokowi-Ma’ruf meraih 118.237 suara atau mendominasi 91,85 persen dari total 128.723 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya mendulang 10.486 sara atau 8,15 persen suara di Klungkung. Ini hampir sama dengan di seluruh Bali, di Bali Jokowi-Ma’ruf unggul 92,52 persen suara. *wan
1
Komentar