NasDem-PSI-Hanura Jajaki Bentuk Fraksi Gabungan DPRD Bali
Parpol-parpol yang lolos ke parlemen langsung tancap gas menggalang mitra koalisi untuk membentuk Fraksi Gabungan di DPRD Bali 2019-2024, pasca penetapan hasil Pileg 2019 oleh KPU.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya, NasDem yang menjajaki PSI untuk diajak gabung membentuk fraksi. Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem hanya meraih 2 kursi DPRD Bali 2019, masing-masing melalui Wayan Kari Subali (caleg incumbent dari Dapil Karangasem) dan Dr Somvir (caleg new comer asal India dari Dapil Buleleng). Sedangkan PSI hanya meraih 1 kursi DPRD Bali melalui Grace Anastasia Surya Widjaja, caleg new comer dari Dapil Denpasar. Selain kedua partai ini, Hanura juga hanya meraih 1 kursi DPRD Bali melalui I Wayan Arta, caleg new comer dari Dapil Buleleng, sehingga harus ikut merapat dalam pembentukan Fraksi Gabungan.
Dari 7 parpol yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019, hanya 4 di antaranya yang bisa membentuk fraksi secara mandiri. Pertama, PDIP yang mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi DPRD Bali 2019-2024. Kedua, Golkar yang meraih 8 kursi DPRD Bali. Ketiga, Gerindra yang mendulang 6 kursi DPRD Bali. Keempat, Demokrat yang mendapat 4 kursi DPRD Bali.
Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha, mengatakan pihaknya sudah menjajaki komunikasi dengan PSI untuk membentuk Fraksi Gabungan DPRD Bali. Demikia pula komunikasi dengan Hanura.
“Arahnya, sudah 90 persen NasDem, PSI, dan Hanura akan membentuk Fraksi Gabungan DPRD Bali. Tinggal dimatangkan saja dengan pertemuan final. Kita sudah kontak-kontak,” ungkap Eka Subagiartha di Kantor DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (21/5).
Menurut Eka, NasDem mengarah koalisi dengan PSI dan Hanura karena sama-sama merupakan partai pendukung Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. “Kita satu napas, karena sama-sama partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019 ini. Lagipula, perolehan kurtsi kita tidak signifikan untuk bikin fraksi secara mandiri,” jelas Eka.
Ditanya kenapa tidak gabung ke fraksi besar seperti PDIP, menurut Eka, ada pertimbangan internal. “NasDem memang bisa saja gabung ke fraksi-fraksi besar yang punya cita-cita perjuangan sama. Namun, membentuk Fraksi Gabungan jauh lebih elegan,” katanya.
“Kayaknya, hal yang sama juga berlaku di DPRD Kabupaten/Kota se-Bali. Kita buat Fraksi Gabungan saja. Ini juga berdasarkan pengalaman di Pileg 2014 di mana kita gabung dengan PKPI, PAN, dan Hanura membentuk Fraksi Panca Bayu di DPRD Bali 2014-2019. Ini lebih elegan dan mewarnai legislatif,” lanjut politisi NasDem asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Sekadar dicatat, Fraksi Gabungan Panca Bayu DPRD Bali 2014-2019 yang beranggotakan NasDem, Hanura, PKPI, dan PAN berkekuatan 5 kursi. Rinciannya, 2 kursi milik NasDem (Wayan Kari Subali/Dapil Karangasem, Nyoman Tirtawan/Dapil Buleleng), 1 kursi milik Hanura (Ni Made Arini/Dapil Buleleng), 1 kursi milik PKPI (I Kadek Nuartana/Dapil Karangasem), dan 1 kursi milik PAN (Ketut Jengiskhan/Dapil Buleleng).
Sementara itu, Srikandi PSI, Grace Anastasia Surya Widjaja, juga mengatakan pihaknya berkomunikasi dengan NasDem untuk membentuk Fraksi Gabungan di DPRD Bali. Penjajakan itu dilakukan lintas partai, bukan lintas caleg. “Dari komunikasi itu, arahnya sudah pasti kita bentuk Fraksi Gabungan dengan NasDem dan Hanura,” ujar Grace saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.
Kapan Fraksi Gabungan DPRD Bali akan difinalisasi, menurut Grace, masih menunggu keputusan induk partai. Pasalnya, saat ini proses Pemilu 2019 baru saja penetapan suara dan perolehan kursi legislatif. “Nanti setelah final, ada pelantikan, kita putuskan,” tandas Srikandi Politik asal Semarang, Jawa Tengah yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019 dengan perolehan 4.315 suara ini.
Sayangnya, Ketua DPD Hanura Bali, I Made Sudarta, belum bisa dimintai komentar soal arah partainya dalam pembentukan fraksi di DPRD Bali. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Selasa kemarin, ponselnya bernada mailbox. *nat
Salah satunya, NasDem yang menjajaki PSI untuk diajak gabung membentuk fraksi. Berdasarkan hasil Pileg 2019, NasDem hanya meraih 2 kursi DPRD Bali 2019, masing-masing melalui Wayan Kari Subali (caleg incumbent dari Dapil Karangasem) dan Dr Somvir (caleg new comer asal India dari Dapil Buleleng). Sedangkan PSI hanya meraih 1 kursi DPRD Bali melalui Grace Anastasia Surya Widjaja, caleg new comer dari Dapil Denpasar. Selain kedua partai ini, Hanura juga hanya meraih 1 kursi DPRD Bali melalui I Wayan Arta, caleg new comer dari Dapil Buleleng, sehingga harus ikut merapat dalam pembentukan Fraksi Gabungan.
Dari 7 parpol yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019, hanya 4 di antaranya yang bisa membentuk fraksi secara mandiri. Pertama, PDIP yang mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi DPRD Bali 2019-2024. Kedua, Golkar yang meraih 8 kursi DPRD Bali. Ketiga, Gerindra yang mendulang 6 kursi DPRD Bali. Keempat, Demokrat yang mendapat 4 kursi DPRD Bali.
Bendahara DPW NasDem Bali, I Gusti Bagus Eka Subagiartha, mengatakan pihaknya sudah menjajaki komunikasi dengan PSI untuk membentuk Fraksi Gabungan DPRD Bali. Demikia pula komunikasi dengan Hanura.
“Arahnya, sudah 90 persen NasDem, PSI, dan Hanura akan membentuk Fraksi Gabungan DPRD Bali. Tinggal dimatangkan saja dengan pertemuan final. Kita sudah kontak-kontak,” ungkap Eka Subagiartha di Kantor DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (21/5).
Menurut Eka, NasDem mengarah koalisi dengan PSI dan Hanura karena sama-sama merupakan partai pendukung Capres-Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. “Kita satu napas, karena sama-sama partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019 ini. Lagipula, perolehan kurtsi kita tidak signifikan untuk bikin fraksi secara mandiri,” jelas Eka.
Ditanya kenapa tidak gabung ke fraksi besar seperti PDIP, menurut Eka, ada pertimbangan internal. “NasDem memang bisa saja gabung ke fraksi-fraksi besar yang punya cita-cita perjuangan sama. Namun, membentuk Fraksi Gabungan jauh lebih elegan,” katanya.
“Kayaknya, hal yang sama juga berlaku di DPRD Kabupaten/Kota se-Bali. Kita buat Fraksi Gabungan saja. Ini juga berdasarkan pengalaman di Pileg 2014 di mana kita gabung dengan PKPI, PAN, dan Hanura membentuk Fraksi Panca Bayu di DPRD Bali 2014-2019. Ini lebih elegan dan mewarnai legislatif,” lanjut politisi NasDem asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.
Sekadar dicatat, Fraksi Gabungan Panca Bayu DPRD Bali 2014-2019 yang beranggotakan NasDem, Hanura, PKPI, dan PAN berkekuatan 5 kursi. Rinciannya, 2 kursi milik NasDem (Wayan Kari Subali/Dapil Karangasem, Nyoman Tirtawan/Dapil Buleleng), 1 kursi milik Hanura (Ni Made Arini/Dapil Buleleng), 1 kursi milik PKPI (I Kadek Nuartana/Dapil Karangasem), dan 1 kursi milik PAN (Ketut Jengiskhan/Dapil Buleleng).
Sementara itu, Srikandi PSI, Grace Anastasia Surya Widjaja, juga mengatakan pihaknya berkomunikasi dengan NasDem untuk membentuk Fraksi Gabungan di DPRD Bali. Penjajakan itu dilakukan lintas partai, bukan lintas caleg. “Dari komunikasi itu, arahnya sudah pasti kita bentuk Fraksi Gabungan dengan NasDem dan Hanura,” ujar Grace saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.
Kapan Fraksi Gabungan DPRD Bali akan difinalisasi, menurut Grace, masih menunggu keputusan induk partai. Pasalnya, saat ini proses Pemilu 2019 baru saja penetapan suara dan perolehan kursi legislatif. “Nanti setelah final, ada pelantikan, kita putuskan,” tandas Srikandi Politik asal Semarang, Jawa Tengah yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019 dengan perolehan 4.315 suara ini.
Sayangnya, Ketua DPD Hanura Bali, I Made Sudarta, belum bisa dimintai komentar soal arah partainya dalam pembentukan fraksi di DPRD Bali. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Selasa kemarin, ponselnya bernada mailbox. *nat
Komentar