Seniman Tato dari 13 Negara Ikuti Bali Tattoo Expo 2019
Bali Tattoo Expo kembali diselenggarakan di tahun 2019. Ini merupakan keempat kalinya sejak pertama kali digelar pada tahun 2016.
DENPASAR, NusaBali
Bali Tattoo Expo 2019 dilangsungkan selama 3 hari, 24-26 Mei, bertempat di Bali Creative Industry Centre, Jalan WR Supratman 302, Tohpati, Denpasar Timur.
Ferry, selaku Pencetus Bali Tattoo Expo sekaligus Ketua Panitia Bali Tattoo Expo 2019 mengatakan, pada awalnya, Bali Tattoo Expo digelar agar bisa menjadi wadah berbagi dan promosi bagi para seniman tato di Bali. Seiring berjalannya waktu, tujuan expo pun bergeser ke arah industri karena perkembangannya yang begitu pesat. “Sebenarnya, secara konten tahun ini tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya lebih banyak di partisipan yang ikut, peserta dari luar negeri selalu meningkat,” ungkapnya dalam jumpa pers, Selasa (21/5) di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
Dalam jumpa pers tersebut juga hadir King, seorang Tato Artis yang telah beberapa kali mengikuti kontes tato di kancah nasional maupun internasional. King sempat mengupas esensi seni tato yang cukup berbeda dari seni murni, seperti melukis di kanvas. Menurutnya, seni tato lebih dari itu. “Dalam tato itu tidak cuma seni saja karena di sana lebih mirip desain grafis dan desain interior. Kenapa begitu karena di dalam tato ada banyak sub yng bergabung, pertama kita harus tahu seni, lalu bisnis dalam bentuk diskusi dengan client tentang ide, desain, dan harga. Sama seperti desain grafis dan interior,” papar King.
Peserta Bali Tattoo Expo kali ini lebih banyak dari mancanegara, seperti Malaysia, Spanyol, Australia, Tiongkok, Nepal, Singapura, Korea, Swiss, Prancis, Russia, India, Taiwan, dan Vietnam. Meski demikian, seniman tato Bali, Semarang, Jakarta, Bandung, dan Manado juga turut bergabung. Dalam penyelenggaraannya, pengunjung dikenakan biaya Rp 40.000 per hari dan Rp 100.000 untuk tiket terusan selama 3 hari. Tidak ada batasan usia di Bali Tattoo Expo 2019, hanya saja anak di bawah usia 12 tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Terdapat setidaknya 136 booth tato yang terdiri dari 131 booth tato modern dan 5 boot tato tradisional. Untuk keseluruhan booth termasuk komunitas, clothing, tattoo supply, dan booth lainnya, total mencapai 149 booth. Format lokasi expo terbagi menjadi 2, yakni area indoor yang dikhususkan untuk tato expo dan area outdoor untuk tenant makanan dan berbagai hiburan musik. Tato expo mulai dibuka dari pukul 11.00 Wita, sedangkan pertunjukan musik akan dimulai di pukul 17.00 Wita.
Selama expo, pada setiap harinya panitia menggelar kontes tato dengan beragam kategori. Kontes dalam expo ini tidak bersifat wajib untuk diikuti oleh peserta.
Pada hari pertama, kategori yang dilombakan yaitu style, yang terdiri dari oriental, American traditional atau neotrad, tribal, ornamental, dan realis. Pada hari kedua, bertemakan tematik, yang terbagi atas flora, fauna, film, dan sport. Sedangkan, di hari terakhir bertema by size, yang fokus pada small color (black-grey) dan large color (black grey).
Tidak ketinggalan, pada hari terakhir juga digelar tattoo show, yang mana para kolektor tato bisa berkompetisi dengan sesama kolektor. Dari semua genre tato tersebut terdapat beberapa peraturan, seperti kerapian garis, arsiran, kepadatan blocking, komposisi, originalitas, dan tampilan secara holistik. *cr41
Ferry, selaku Pencetus Bali Tattoo Expo sekaligus Ketua Panitia Bali Tattoo Expo 2019 mengatakan, pada awalnya, Bali Tattoo Expo digelar agar bisa menjadi wadah berbagi dan promosi bagi para seniman tato di Bali. Seiring berjalannya waktu, tujuan expo pun bergeser ke arah industri karena perkembangannya yang begitu pesat. “Sebenarnya, secara konten tahun ini tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya lebih banyak di partisipan yang ikut, peserta dari luar negeri selalu meningkat,” ungkapnya dalam jumpa pers, Selasa (21/5) di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
Dalam jumpa pers tersebut juga hadir King, seorang Tato Artis yang telah beberapa kali mengikuti kontes tato di kancah nasional maupun internasional. King sempat mengupas esensi seni tato yang cukup berbeda dari seni murni, seperti melukis di kanvas. Menurutnya, seni tato lebih dari itu. “Dalam tato itu tidak cuma seni saja karena di sana lebih mirip desain grafis dan desain interior. Kenapa begitu karena di dalam tato ada banyak sub yng bergabung, pertama kita harus tahu seni, lalu bisnis dalam bentuk diskusi dengan client tentang ide, desain, dan harga. Sama seperti desain grafis dan interior,” papar King.
Peserta Bali Tattoo Expo kali ini lebih banyak dari mancanegara, seperti Malaysia, Spanyol, Australia, Tiongkok, Nepal, Singapura, Korea, Swiss, Prancis, Russia, India, Taiwan, dan Vietnam. Meski demikian, seniman tato Bali, Semarang, Jakarta, Bandung, dan Manado juga turut bergabung. Dalam penyelenggaraannya, pengunjung dikenakan biaya Rp 40.000 per hari dan Rp 100.000 untuk tiket terusan selama 3 hari. Tidak ada batasan usia di Bali Tattoo Expo 2019, hanya saja anak di bawah usia 12 tahun tidak dikenakan biaya tiket masuk.
Terdapat setidaknya 136 booth tato yang terdiri dari 131 booth tato modern dan 5 boot tato tradisional. Untuk keseluruhan booth termasuk komunitas, clothing, tattoo supply, dan booth lainnya, total mencapai 149 booth. Format lokasi expo terbagi menjadi 2, yakni area indoor yang dikhususkan untuk tato expo dan area outdoor untuk tenant makanan dan berbagai hiburan musik. Tato expo mulai dibuka dari pukul 11.00 Wita, sedangkan pertunjukan musik akan dimulai di pukul 17.00 Wita.
Selama expo, pada setiap harinya panitia menggelar kontes tato dengan beragam kategori. Kontes dalam expo ini tidak bersifat wajib untuk diikuti oleh peserta.
Pada hari pertama, kategori yang dilombakan yaitu style, yang terdiri dari oriental, American traditional atau neotrad, tribal, ornamental, dan realis. Pada hari kedua, bertemakan tematik, yang terbagi atas flora, fauna, film, dan sport. Sedangkan, di hari terakhir bertema by size, yang fokus pada small color (black-grey) dan large color (black grey).
Tidak ketinggalan, pada hari terakhir juga digelar tattoo show, yang mana para kolektor tato bisa berkompetisi dengan sesama kolektor. Dari semua genre tato tersebut terdapat beberapa peraturan, seperti kerapian garis, arsiran, kepadatan blocking, komposisi, originalitas, dan tampilan secara holistik. *cr41
Komentar