Anjing Liar di Paksebali Dieliminasi
Sebenarnya Klungkung sudah bebas rabies atau nihil kasus gigitan anjing rabies sejak tahun 2017.
Pasca Warga Meninggal Karena Gigitan Anjing Rabies
SEMARAPURA, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies hingga merenggut nyawa Anak Agung Gede Rai Karyawan,22, warga Pesamuan Puri Satria Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (19/5), mendapatkan atensi dari Dinas Kesehatan (Diskes) dan Dinas Pertanian (Distan) Klungkung. Diskes langsung memberikan VAR (vaksin anti rabies) kepada 25 warga yang pernah kontak dengan korban.
Mereka itu keluarga korban, teman-temannya, petugas medis yang menangani, termasuk pacar korban. Sedangkan Distan (Dinas Pertanian) Klungkung langsung menyusuri anjing liar di wilayah Desa Paksebali, untuk memutus mata rantai penularan virus rabies. “Kami eliminasi delapan ekor anjing liar, Senin (20/5),” ujar Kepala Distan Klungkung Ida Bagus Juanida, kepada NusaBali, Selasa (21/5).
Kata dia, sebenarnya Klungkung sudah bebas rabies atau nihil kasus gigitan anjing rabies sejak tahun 2017. Namun anjing positif rabies kembali ditemukan tahun 2018 hingga 2019 ini. Pemicunya tentu banyak faktor, antara lain masih ada warga yang membuang anak anjing di tempat-tempat strategis, mobilitas anjing yang memang terjangkit rabies dari kabupaten lain ke Klungkung. “Kami juga disulitkan terhadap warga yang memelihara anjing yang diliarkan. Kami harap agar anjing peliharaan itu dikandangkan atau diikat,” pinta Juanida.
Adapun data kasus gigitan rabies di wilayah Kecamatan Dawan, ditemukan tujuh anjing positif rabies dengan jumlah korban yang tergigit 23 orang. Yakni di wilayah Desa Sampalan Tengah, Desa Gunaksa, Desa Dawan Klod, Desa Pesinggahan. Sedangkan tahun 2019 ditemukan tiga kasus gigitan rabies dengan jumlah korban gigitan empat orang. “Kami sudah memvaksinasi 407 ekor anjing di wilayah Dawan dari 21 Maret 2019,” katanya.
Sementara itu, korban gigitan anjing rabies, Anak Agung Gede Rai Karyawan, 22, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di UGD RSUD Klungkung, Minggu (19/5) malam. Diketahui korban punya riwayat digigit seekor anak anjing di wilayah Tukad Unda, Klungkung, tiga bulan lalu pada tangannya. Karena luka gigitan anjing tersebut kecil, korban tidak menyampaikan hal itu kepada orang tuanya. Ia pun tak mencari VAR. Di samping itu, beberapa hari pasca digigit, korban tidak mengeluhkan sakit, hingga ahirnya Sabtu (18/5), korban mengeluhkan muntah-muntah. ‘’Pasien ditangani sebagai kelainan saluran cerna dan dipulangkan,” ujar Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma, Senin (20/5). Pasien dicurigai rabies karena dari cerita temannya ada riwayat digigit anjing sebulan yang lalu. “Pasien ditangani sebagai kasus rabies dan rencana dirujuk ke RSUP Sanglah sebagai rabies center, tapi sebelum berangkat pasien sudah meninggal pukul 20.19 Wita,” katanya. Jenazah korban saat ini masih dititip di ruang jenazah RSUD Klungkung, rencananya akan Mangkingsan Ring Gni di Setra Desa Paksebali, Buda Pahing Landep, Rabu (22/5) ini. *wan
Komentar