Belum Ditemukan, 'Mrs X' Korban Tergigit Kuluk Rabies
Mrs X yang mengaku dari Banyubiru, yang menjadi korban tergigit kuluk (anak anjing) rabies di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (17/5), belum ditemukan.
NEGARA, NusaBali
Padahal keberadaan Mrs X sudah dilacak oleh pihak Desa Banyubiru, Kecamatan Negara melalui masing-masing kelian. Perbekel Banyubiru Masturi, mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan empat kelian banjar (Banjar Banyubiru, Air Anakan, Berawan Salak, dan Pebuahan) di wilayah desanya, untuk menyebarkan informasi tersebut. Baik itu dengan menyebar ke media sosial, grup WhatsApp, maupun turun secara langsung ke masyarakat. “Para kelian sudah berusaha mencari. Tetapi sementara belum ketemu orang yang dimaksud,” ujarnya, Selasa (21/5).
Selain itu, Masturi juga telah meminta beberapa kelian mengecek sejumlah tempat pengusaha batu bata di wilayah masing-masing. Hal itu karena informasi tambahan yang diterima pihaknya, korban yang mengaku dari Banyubiru itu tergigit anjing ketika hendak membeli sekam padi untuk bahan batu bata di salah satu tempat penggilingan gabah di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat. “Kalau usaha batu bata ya memang cukup banyak di Banyubiru. Itu juga sudah dicek, tetapi belum ketemu,” ujarnya.
Pihaknya memastikan akan berusaha melacak perempuan yang tidak diketahui identitasnya itu. Rencananya, informasi terkait kasus gigitan anjing rabies itu juga akan disampaikan melalui kegiatan sosialisasi penjaringan calon perbekel di masing-masing banjar yang akan dilakukan di desanya.
“Kebetulan nanti malam (Selasa malam, Red), ada sosialisasi penjaringan calon perbekel mulai dari Banjar Air Anakan, dan akan berlanjut ke banjar-banjar lain. Nanti kami juga akan menyebar informasi saat sosialisasi itu,” ujar Masturi yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Dia memperkirakan, bisa saja korban tersebut bukan dari Desa Banyubiru. Tetapi bisa juga merupakan warga Banjar Banyubiru di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, yang juga bertetangga dengan Desa Banyubiru. “Bisa saja dari Banjar Banyubiru di Kaliakah. Tetapi walaupun ada perkiraan begitu, kami di Desa Banyubiru tetap berusaha mencari. Kasihan kalau sampai tidak ketemu orangnya. Karena dari informasi petugas kesehatan, katanya dia paling lambat harus mendapat VAR (vaksin anti rabies) sebelum 30 Mei nanti,” ucapnya.
Sementara Kelian Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, I Nengah Suardika, mengaku juga baru mendengar informasi terkait seorang perempuan mengaku dari Banyubiru yang tergigit anjing rabies Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, itu dari Bhabinkamtibmas Kaliakah, Selasa pagi kemarin. Dari informasi awal itu, pihaknya juga akan menyebar informasi kepada warga di wilayah banjarnya. “Nanti kami juga akan berusaha mencari. Siapa tahu memang ada warga kami yang sempat tergigit anjing di Tegal Badeng Barat. Kami akan berusaha koordinasi ke krama tempek,” ungkapnya. *ode
Selain itu, Masturi juga telah meminta beberapa kelian mengecek sejumlah tempat pengusaha batu bata di wilayah masing-masing. Hal itu karena informasi tambahan yang diterima pihaknya, korban yang mengaku dari Banyubiru itu tergigit anjing ketika hendak membeli sekam padi untuk bahan batu bata di salah satu tempat penggilingan gabah di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat. “Kalau usaha batu bata ya memang cukup banyak di Banyubiru. Itu juga sudah dicek, tetapi belum ketemu,” ujarnya.
Pihaknya memastikan akan berusaha melacak perempuan yang tidak diketahui identitasnya itu. Rencananya, informasi terkait kasus gigitan anjing rabies itu juga akan disampaikan melalui kegiatan sosialisasi penjaringan calon perbekel di masing-masing banjar yang akan dilakukan di desanya.
“Kebetulan nanti malam (Selasa malam, Red), ada sosialisasi penjaringan calon perbekel mulai dari Banjar Air Anakan, dan akan berlanjut ke banjar-banjar lain. Nanti kami juga akan menyebar informasi saat sosialisasi itu,” ujar Masturi yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober mendatang.
Dia memperkirakan, bisa saja korban tersebut bukan dari Desa Banyubiru. Tetapi bisa juga merupakan warga Banjar Banyubiru di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, yang juga bertetangga dengan Desa Banyubiru. “Bisa saja dari Banjar Banyubiru di Kaliakah. Tetapi walaupun ada perkiraan begitu, kami di Desa Banyubiru tetap berusaha mencari. Kasihan kalau sampai tidak ketemu orangnya. Karena dari informasi petugas kesehatan, katanya dia paling lambat harus mendapat VAR (vaksin anti rabies) sebelum 30 Mei nanti,” ucapnya.
Sementara Kelian Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, I Nengah Suardika, mengaku juga baru mendengar informasi terkait seorang perempuan mengaku dari Banyubiru yang tergigit anjing rabies Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, itu dari Bhabinkamtibmas Kaliakah, Selasa pagi kemarin. Dari informasi awal itu, pihaknya juga akan menyebar informasi kepada warga di wilayah banjarnya. “Nanti kami juga akan berusaha mencari. Siapa tahu memang ada warga kami yang sempat tergigit anjing di Tegal Badeng Barat. Kami akan berusaha koordinasi ke krama tempek,” ungkapnya. *ode
1
Komentar