Seniman Dambakan Wadah Asosiasi
Sejumlah seniman di Kabupaten Gianyar mendambakan terbentuknya sebuah asosiasi.
GIANYAR, NusaBali
Wadah ini diharapkan dapat melindungi dan menjamin kinerja hingga hari tua para seniman. “Ada baiknya kita tiru cara pencipta lagu yang tergabung dalam PPMI (Perhimpunan Pencipta Musik Indonesia),” ungkap salah satu tokoh seni asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, Dewa Ngakan Rai Budiasa, saat ditemui Rabu (22/5).
Kata dia, pertama perlu dibentuk Asosiasi bagi para seniman pencipta gending-gending Bali dan tari Bali. “Selanjutnya kita patenkan karya-karya mereka,” ujarnya. Kedua, dibentuk asosiasi sanggar se Kabupaten Gianyar. Tujuannya tiada lain untuk mengkoordinir aktifitas kesenian di Gianyar. Untuk pemerataan jadwal pentas secara adil untuk seluruh sanggar yang ada di bumi seni Gianyar. “Perlu dibuat juga asosiasi sanggar yang biasa pentas di hotel, restoran, tempat wisata maupun hiburan lainnya,” paparnya.
Dengan adanya sebuah asosiasi, ia yakin para seniman di Gianyar akan terkoordinir dengan lebih baik. “Kepada hotel, restoran, tempat hiburan lain yang sewaktu-waktu menampilkan kesenian Bali mereka dimonitor oleh asosiasi dan dikenakan kontribusi dalam jumlah tertentu,” jelas Dewa Rai Budiasa.
Kontribusi yang masuk ke asosiasi, katanya, akan bisa didistribusikan kepada para seniman untuk kebutuhan tertentu. Dengan demikian, para seniman punya penghasilan tetap. Terlebih kedepannya, asosiasi bisa melakukan manajemen sehingga kehidupan seniman Gianyar bisa sejahtera. Tanpa harus menunggu hadiah dari penghargaan Wija Kesuma, yang setiap tahun baru bisa diberikan pada belasan seniman. Padahal kenyataannya ada lebih dari ratusan bahkan ribuan seniman yang saat ini berjuang sendiri-sendiri untuk menjadi daya tarik wisata demi menghidupi keluarga.*nvi
Kata dia, pertama perlu dibentuk Asosiasi bagi para seniman pencipta gending-gending Bali dan tari Bali. “Selanjutnya kita patenkan karya-karya mereka,” ujarnya. Kedua, dibentuk asosiasi sanggar se Kabupaten Gianyar. Tujuannya tiada lain untuk mengkoordinir aktifitas kesenian di Gianyar. Untuk pemerataan jadwal pentas secara adil untuk seluruh sanggar yang ada di bumi seni Gianyar. “Perlu dibuat juga asosiasi sanggar yang biasa pentas di hotel, restoran, tempat wisata maupun hiburan lainnya,” paparnya.
Dengan adanya sebuah asosiasi, ia yakin para seniman di Gianyar akan terkoordinir dengan lebih baik. “Kepada hotel, restoran, tempat hiburan lain yang sewaktu-waktu menampilkan kesenian Bali mereka dimonitor oleh asosiasi dan dikenakan kontribusi dalam jumlah tertentu,” jelas Dewa Rai Budiasa.
Kontribusi yang masuk ke asosiasi, katanya, akan bisa didistribusikan kepada para seniman untuk kebutuhan tertentu. Dengan demikian, para seniman punya penghasilan tetap. Terlebih kedepannya, asosiasi bisa melakukan manajemen sehingga kehidupan seniman Gianyar bisa sejahtera. Tanpa harus menunggu hadiah dari penghargaan Wija Kesuma, yang setiap tahun baru bisa diberikan pada belasan seniman. Padahal kenyataannya ada lebih dari ratusan bahkan ribuan seniman yang saat ini berjuang sendiri-sendiri untuk menjadi daya tarik wisata demi menghidupi keluarga.*nvi
Komentar