Berhembus Isu Bupati Suwirta Dibajak PDIP
Fraksi Gerindra Diperintahkan Kritisi Kebijakan Bupati
DENPASAR, NusaBali
Muncul isu tak sedap di balik pengunduran diri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dari Partai Gerindra, Kamis (23/5). Berhembus selentingan kalau satu-satunya Bupati milik Gerindra di Bali ini ‘dibajak’ oleh PDIP.
Bocoran yang diperoleh NusaBali di internal DPD Gerindra Bali, Kamis kemarin, Bupati Suwirta ‘dibajak’ lewat pendekatan petinggi DPD PDIP Bali. Bupati Suwirta pun disebut sudah 90 persen bersedia gabung ke PDIP. “Dia (Suwirta) mau diambil PDIP. Kayaknya dia mau, karena ingin menjadi Wakil Gubernur Bali ke depan. Saya tahu betul siapa yang mendekatinya,” ujar kader senior Gerindra ini.
Menurut sumber tadi, sebenarnya Suwirta sudah digosok-gosok oleh elite PDIP menjelang coblosan Pileg, 17 April 2019. Aksi gosok-gosok itu untuk meredam kekuatan Gerindra di Klungkung. Sebab, PDIP punya pengalaman pahit ketika Pilgub Bali 2018 lalu, Gerindra susah dihadapi di Klungkung. Makanya, PDIP mengubah jurus permainan di Pileg 2019.
“Gosok-gosok jelang Pileg 2019 itu malah membuat Suwirta masuk angin. Setiap hadir di acara Pemprov Bali, Kabupaten Klungkung di bawah kepemimpin Bupati Suwirta selalu dapat pujian. Kami tahu arahnya itu. Pujian itu jadi racun, akhirnya benar dah, kita anjlok di Klungkung dalam Pileg 2019. Suwirta masuk angin,” tudingnya.
Yang mengejutkan, kata dia, ketika Suwirta digandeng para tokoh PDIP mulai Gubernur Bali Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, hingga Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra bertemu Presiden Jokowi (juga dari PDIP) di Jakarta. “Kalau pertemuan itu cuma urusan pembangunan di Klungkung, rasanya kecil kemungkinannya. Pasti ada deal-deal politik di situ. Tidak salah juga jika kader Gerindra marah terhadap Suwirta,” ujar politisi Gerindra yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta mengatakan tidak masalah dengan hengkangnya Bupati Suwirta. Gus Sukarta juga tak masalah jika benar Suwirta dibajak oleh PDIP. “Nggak masalah, yanag penting Suwirta mau berbuat untuk rakyat Klungkung. Dia mundur dari Gerindra, tidak masalah buat kita,” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Kamis kemarin.
Gus Sukarta perintahkan Fraksi Gerindra DPRD Klungkung untuk kritis terhadap kepemimpinan Bupati Suwirta. Apalagi, kepemimpinannya tidak pro rakyat dan tidak sesuai dengan komitmen awal ketika diusung Gerindra. “Walaupun kita yang mengusungnya di Pilkada 2018 lalu, saya perintahkan nanti Fraksi Gerindra DPRD Klungkung harus kritis. Apalagi, kebijakan Suwirta tidak pro rakyat, sudah harus dikritisi,” tegas politisi asal Geriya Buruan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Gus Sukarta mengaku belum dapat komunikasi dengan Suwirta, yang mengajukan pengunduran diri dari Gerindra. Namun, Gus Sukarta tidak bakal mengejar-ngejar karena hal itu hak yang bersangkutan. “Kalau sudah mundur, buat apalagi dikejar? Biar sudah begitu, itu kan hak yang bersangkutan. Ya, nggak apa-apa kalau dia mundur,” kilah mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang OKK DPD Gerindra Bali, I Made Gede Ray Misno, mengatakan Bupati Suwirta mengundurkan diri melalui surat yang diajukan ke DPC Gerindra Klungkung. Sejauh ini, DPD Gerindra Bali belum menerima tembusannya. “Ya sudah, itu hak Suwirta. Saya nanti lapor kepada Ketua DPD Gerindra,” ujar Ray Misno. *nat
Bocoran yang diperoleh NusaBali di internal DPD Gerindra Bali, Kamis kemarin, Bupati Suwirta ‘dibajak’ lewat pendekatan petinggi DPD PDIP Bali. Bupati Suwirta pun disebut sudah 90 persen bersedia gabung ke PDIP. “Dia (Suwirta) mau diambil PDIP. Kayaknya dia mau, karena ingin menjadi Wakil Gubernur Bali ke depan. Saya tahu betul siapa yang mendekatinya,” ujar kader senior Gerindra ini.
Menurut sumber tadi, sebenarnya Suwirta sudah digosok-gosok oleh elite PDIP menjelang coblosan Pileg, 17 April 2019. Aksi gosok-gosok itu untuk meredam kekuatan Gerindra di Klungkung. Sebab, PDIP punya pengalaman pahit ketika Pilgub Bali 2018 lalu, Gerindra susah dihadapi di Klungkung. Makanya, PDIP mengubah jurus permainan di Pileg 2019.
“Gosok-gosok jelang Pileg 2019 itu malah membuat Suwirta masuk angin. Setiap hadir di acara Pemprov Bali, Kabupaten Klungkung di bawah kepemimpin Bupati Suwirta selalu dapat pujian. Kami tahu arahnya itu. Pujian itu jadi racun, akhirnya benar dah, kita anjlok di Klungkung dalam Pileg 2019. Suwirta masuk angin,” tudingnya.
Yang mengejutkan, kata dia, ketika Suwirta digandeng para tokoh PDIP mulai Gubernur Bali Wayan Koster (Ketua DPD PDIP Bali), Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, hingga Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra bertemu Presiden Jokowi (juga dari PDIP) di Jakarta. “Kalau pertemuan itu cuma urusan pembangunan di Klungkung, rasanya kecil kemungkinannya. Pasti ada deal-deal politik di situ. Tidak salah juga jika kader Gerindra marah terhadap Suwirta,” ujar politisi Gerindra yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan ini.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta mengatakan tidak masalah dengan hengkangnya Bupati Suwirta. Gus Sukarta juga tak masalah jika benar Suwirta dibajak oleh PDIP. “Nggak masalah, yanag penting Suwirta mau berbuat untuk rakyat Klungkung. Dia mundur dari Gerindra, tidak masalah buat kita,” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi NusaBali terpisah di Denpasar, Kamis kemarin.
Gus Sukarta perintahkan Fraksi Gerindra DPRD Klungkung untuk kritis terhadap kepemimpinan Bupati Suwirta. Apalagi, kepemimpinannya tidak pro rakyat dan tidak sesuai dengan komitmen awal ketika diusung Gerindra. “Walaupun kita yang mengusungnya di Pilkada 2018 lalu, saya perintahkan nanti Fraksi Gerindra DPRD Klungkung harus kritis. Apalagi, kebijakan Suwirta tidak pro rakyat, sudah harus dikritisi,” tegas politisi asal Geriya Buruan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Gus Sukarta mengaku belum dapat komunikasi dengan Suwirta, yang mengajukan pengunduran diri dari Gerindra. Namun, Gus Sukarta tidak bakal mengejar-ngejar karena hal itu hak yang bersangkutan. “Kalau sudah mundur, buat apalagi dikejar? Biar sudah begitu, itu kan hak yang bersangkutan. Ya, nggak apa-apa kalau dia mundur,” kilah mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang OKK DPD Gerindra Bali, I Made Gede Ray Misno, mengatakan Bupati Suwirta mengundurkan diri melalui surat yang diajukan ke DPC Gerindra Klungkung. Sejauh ini, DPD Gerindra Bali belum menerima tembusannya. “Ya sudah, itu hak Suwirta. Saya nanti lapor kepada Ketua DPD Gerindra,” ujar Ray Misno. *nat
Komentar