I Wayan Widiana, Anak Petani yang Lolos DPRD Klungkung
I Wayan Widiana, caleg incumbent Gerindra asal Dusun Peken, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, kembali lolos ke kursi DPRD Klungkung di Pileg 2019 ini dengan perolehan 1.144 suara.
SEMARAPURA, NusaBali
Widiana yang anak seorang petani ini, berada pada peringkat teratas dari 6 kader Gerindra lainnya yang maju Pileg lewat Dapil Banjarangkan. Masing-masing I Putu Bargawa (980 suara), Ni Nyoman Kariani (48 suara), I Ketut Sucita Ambara (129 suara), Ida Ayu Intan Widayanti (14 suara), Ni Gusti A Putu Sri Widyastuti (8 suara) dan Cokorda Mahendra Sudarmayadnya (300 suara), ditambah 272 suara partai, maka total suara Gerindra Dapil Banjarangkan sebanyak 2.869 suara. Dengan perolehan suara tersebut Gerindra berhasil mempertahankan 1 kursi di Dapil Banjarangkan.
Pada Pileg 2014 silam, kursi Gerindra dimenangkan oleh I Wayan Kicen Adnyana dengan perolehan 1.800 suara, disusul oleh I Nengah Sutra 1.200 suara, sedangkan Wayan Widiana ketika itu hanya meraih 609 suara. Namun karena Kicen tersandung kasus korupsi bansos fiktif pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepakisan senilai Rp 200 juta, maka Kicen menjalani Pergantian Antar Waktu (PAW) dan digantikan oleh Wayan Widiana, karena Nengah Sutra sendiri sudah mundur dari Gerindra.
Widiana akhirnya menggantikan posisi Kicen per Rabu, 3 Januari 2018, dengan menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Klungkung. Berbekal menjabat sebagai anggota dewan selama setahun tersebut, juga dimanfaatkan oleh Wayan Widiana untuk mengabdi kepada masyarakat dan sering turun menyerap aspirasi. Dengan berbekal pengalaman tarung 5 tahun lalu dan ditunjang selaku incumbent Widiana berhasil mempertahankan kursinya di legislatif.
"Dari pengalaman kekalahan dalam tarung Pileg 2014 saya banyak belajar, sebelum itu saya juga tinggal di Gianyar," ujar Widiana, kepada NusaBali saat ditemui, Rabu (22/5). Widiana sendiri mulai bergabung dengan Gerindra sejak tahun 2012 saat persiapan Paket Suwasta (I Nyoman Suwirta-I Made Kasta) tarung Pilkada Klungkung 2013. Widiana saat itu menjadi Ketua Koperasi Sri Sedana Mandiri di Desa Bakas, intens berkomunikasi dengan Suwirta selaku Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Klungkung.
Widiana menceritakan sempat mengambil aneka pekerjaan untuk menghidupi keluarga mengingat berlatar belakang dari anak petani. "Dari SD saya sudah diberikan tanggungjawab pelihara 2 ekor sapi, itu saya lakukan sepulang sekolah dan hari libur," katanya. Selain itu Widiana juga ikut membantu orang tuanya sebagai tukang sapu di Pasar Bakas.
Widiana berhasil tamat SMA 1994 silam, karena belum ada dana maka Widiana belum bisa melanjutkan kuliah. Moment itu dipakai nyari kerja di beberapa tempat menjadi buruh serabutan. "Saya kuliah mulai 2001 di Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai Denpasar, sembari bekerja menjadi marketing di otomotif," katanya.
Kemudian Widiana memutuskan kerja di bank, 2008 mulai buat usaha kecil-kecilan jual beli sepeda motor, sampai 2011 mendirikan koperasi di Desa Bakas dan menjadi ketuanya. "Saya sudah tinggalkan 2018 pas menjadi anggota DPRD, biar fokus mengabdi pada masyarakat," katanya. *wan
Widiana yang anak seorang petani ini, berada pada peringkat teratas dari 6 kader Gerindra lainnya yang maju Pileg lewat Dapil Banjarangkan. Masing-masing I Putu Bargawa (980 suara), Ni Nyoman Kariani (48 suara), I Ketut Sucita Ambara (129 suara), Ida Ayu Intan Widayanti (14 suara), Ni Gusti A Putu Sri Widyastuti (8 suara) dan Cokorda Mahendra Sudarmayadnya (300 suara), ditambah 272 suara partai, maka total suara Gerindra Dapil Banjarangkan sebanyak 2.869 suara. Dengan perolehan suara tersebut Gerindra berhasil mempertahankan 1 kursi di Dapil Banjarangkan.
Pada Pileg 2014 silam, kursi Gerindra dimenangkan oleh I Wayan Kicen Adnyana dengan perolehan 1.800 suara, disusul oleh I Nengah Sutra 1.200 suara, sedangkan Wayan Widiana ketika itu hanya meraih 609 suara. Namun karena Kicen tersandung kasus korupsi bansos fiktif pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepakisan senilai Rp 200 juta, maka Kicen menjalani Pergantian Antar Waktu (PAW) dan digantikan oleh Wayan Widiana, karena Nengah Sutra sendiri sudah mundur dari Gerindra.
Widiana akhirnya menggantikan posisi Kicen per Rabu, 3 Januari 2018, dengan menjabat Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Klungkung. Berbekal menjabat sebagai anggota dewan selama setahun tersebut, juga dimanfaatkan oleh Wayan Widiana untuk mengabdi kepada masyarakat dan sering turun menyerap aspirasi. Dengan berbekal pengalaman tarung 5 tahun lalu dan ditunjang selaku incumbent Widiana berhasil mempertahankan kursinya di legislatif.
"Dari pengalaman kekalahan dalam tarung Pileg 2014 saya banyak belajar, sebelum itu saya juga tinggal di Gianyar," ujar Widiana, kepada NusaBali saat ditemui, Rabu (22/5). Widiana sendiri mulai bergabung dengan Gerindra sejak tahun 2012 saat persiapan Paket Suwasta (I Nyoman Suwirta-I Made Kasta) tarung Pilkada Klungkung 2013. Widiana saat itu menjadi Ketua Koperasi Sri Sedana Mandiri di Desa Bakas, intens berkomunikasi dengan Suwirta selaku Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Klungkung.
Widiana menceritakan sempat mengambil aneka pekerjaan untuk menghidupi keluarga mengingat berlatar belakang dari anak petani. "Dari SD saya sudah diberikan tanggungjawab pelihara 2 ekor sapi, itu saya lakukan sepulang sekolah dan hari libur," katanya. Selain itu Widiana juga ikut membantu orang tuanya sebagai tukang sapu di Pasar Bakas.
Widiana berhasil tamat SMA 1994 silam, karena belum ada dana maka Widiana belum bisa melanjutkan kuliah. Moment itu dipakai nyari kerja di beberapa tempat menjadi buruh serabutan. "Saya kuliah mulai 2001 di Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai Denpasar, sembari bekerja menjadi marketing di otomotif," katanya.
Kemudian Widiana memutuskan kerja di bank, 2008 mulai buat usaha kecil-kecilan jual beli sepeda motor, sampai 2011 mendirikan koperasi di Desa Bakas dan menjadi ketuanya. "Saya sudah tinggalkan 2018 pas menjadi anggota DPRD, biar fokus mengabdi pada masyarakat," katanya. *wan
1
Komentar