Pengerjaan GOR Debes Kepupungan
Pengerjaan GOR yang menjadi sarana utama pelaksanaaan Porprov Bali 2019 ini belum ada pergerakan.
TABANAN, NusaBali
Penyelesaian proyek Gelanggang Olahraga (GOR) Debes, Tababan, untuk Porprov Bali tahu 2019, hingga kini saru gremeng alias belum jelas. Komisi IV DRPD Tabanan mengambil langkah-langkah, antara lain memanggil sejumlah instansi terkait untuk menggelar rapat di ruang rapat DPRD Tabanan, Jumat (24/5).
Meski dari teknis telah siap, namun DPRD menilai pengerjaan GOR ini terkesan kepupungan alias tergesa-gesa. DPRD juga menilai pengerjaan GOR Debes tahap II sampai saat ini belum ada kemajuan. Sarana olahraga dalam GOR belum ada yang tuntas. Padahal Porprov Bali XIV, dimana Tabanan yang menjadi tuan rumahnya, akan berlangsung September 2019 atau tiga bulan lagi.
Rapat melibatkan OPD terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Tabanan, KONI Tabanan, Dinas Perhubungan Tabanan, Dinas Parwisata Tabanan dan sejumlah anggota Komisi IV Tabanan, dimulai pukul 11.00 Wita. Rapat disertai penyampaian kesiapan dari seluruh instansi mengenai kesiapan Tabanan menjadi tuan rumah Porprov Bali.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga meminta kepada instansi terkait agar bekerja sama dalam menyukseskan Porprov Bali. Terlebih pengerjaan GOR yang menjadi sarana utama pelaksanaaan Porprov Bali 2019 ini belum ada pergerakan. Hal ini karena ada regulasi dari pusat yang sempat menjadi kendala kelancaran tender. "Saya apresiasi kinerja dari PUPR, tetapi mohon dituntaskan," ujarnya.
Kata Dirga, jangan sampai kesiapan teknis bangunan sudah jelas, namun sarana prasarana belum siap. Mulai dari penyedikaan fasilitas para atlet harus dipikirkan, penataan di luar GOR yang saat ini terkesan masih kumuh. "Saya minta supaya wah lah Karena kita (Tabanan) jadi tuan rumah, tetapi saat ini masih terkesan 'kepupungan sing karuan ntek (tergesa-gesa tak karuan). Jadi mohon dengan hormat semua menjadi team work yang baik," tegas Dirga.
Ketua KONI Tabanan Dewa Gede Ari Wirawan menginginkan GOR Debes agar bisa diselesaikan tepat waktu. Karena GOR tersebut akan digunakan tempat tanding cabor karate, voli dan futsal. Jika GOR ini tidak bisa diselesaikan sesuai kebutuhan, ia merencanakan meminjam GOR di Badung dan Denpasar. "Meminjam tempat tidak masalah karena ini adalah Porprov Bali. Pada Porprov sebelumnya, untuk beberapa pertandingan juga ada yang meminjam tempat," tegasnya.
Sedangkan kesiapan lainya, kata Wirawan, tengah dipersiapkan. Dalam Porprov kali ini, lokasi yang dijadikan venue hampir ada di seluruh kecamatan. Dari 10 kecamatan di Tabanan, hanya Kecamatan Selemadeg tidak dijadikan vanue, karena tempatnya tidak cocok. "Karena tujuan digelarnya Porprov ini juga untuk memperkenalakan potensi wisata di Tabanan. Maka seluruh kecamatan digunakan untuk venue karena memiliki pelbagai daya tarik wisata," terang Wirawan.
Terkait kesiapan GOR Debes, Sekretaris Dinas PUPR Tabanan Ngurah Oka Kamasan, didampingi Kabid Pembangunan Gedung Kadek Faridatini Sueca, menjelaskan kronologis proses tender sempat terjadi kendala. Tanggal 9 Maret 2018 semestinya sudah siap proses tender, namun tiba-tiba ada aturat pusat. Setelah melengkapi aturan tersebut, September 2018, proyek GOR Debes siap-siap proses tender. Tiba-tiba ada lagi Permen dari pusat harus diberlakukan remunerasi dan rencana keselamatan kerja yang harus tertuang dalam dokumen lelang. "Sehingga kami rombak lagi untuk melengkapi," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, April 2019 berkas lelang kembali siap. Dalam proses tender ini sudah mendapat pemenang sekaligus telah dilakukan penandatangan bukti pemenang tender. "Tanggal 27 Mei 2019 sudah penandatangan kontrak dan Surat Perintah Kerja (SPK) dimulai 29 Mei 2019," jelas Faridatini.
Waktu mulai pengerjaan hingga pekan ketiga Agustus 2018, kata dia, rencananya akan diselesaikan arena permainan di dalam dengan finishing dan lantai parkir ukuran 40x25 meter. Untuk penonton akan dibuatkan tribun kapasitas 1.500 orang. Kemudian juga, penunjang lainnya adalah empat titik toilet lengkap beserta ruang ganti, termasuk tangga di bangunan yang dibuat melingkar serta akses masuk dipaving dari barat bangunan.
“Waktu pengerjaan sebenarnya 180 hari kalender. Tapi karena pada September 2019, sudah pelaksanaan Porprov, kami terpaksa hentikan dulu. Dan setelah Porprov baru akan kami lanjutkan dengan finishnya. Yang jelas sudah bisa digunakan untuk Porprov,” tandasnya.
Anggota Komisisi IV DPRD Tabanan I Made Edi Wirawan menekankan, meskipun seluruh venue telah dipersiapkan, ia meminta agar DPRD diajak mengecek ke lapangan. Misal, untuk pengerjaan GOR meski diakui tuntas Agustus harus sama-sama dicek ke lapangan. "Nanti jangan sampai sudah payah kerja, tetapi saling menyalahkan. Makanya kami berharap team work turun," harapnya. *des
Meski dari teknis telah siap, namun DPRD menilai pengerjaan GOR ini terkesan kepupungan alias tergesa-gesa. DPRD juga menilai pengerjaan GOR Debes tahap II sampai saat ini belum ada kemajuan. Sarana olahraga dalam GOR belum ada yang tuntas. Padahal Porprov Bali XIV, dimana Tabanan yang menjadi tuan rumahnya, akan berlangsung September 2019 atau tiga bulan lagi.
Rapat melibatkan OPD terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Tabanan, KONI Tabanan, Dinas Perhubungan Tabanan, Dinas Parwisata Tabanan dan sejumlah anggota Komisi IV Tabanan, dimulai pukul 11.00 Wita. Rapat disertai penyampaian kesiapan dari seluruh instansi mengenai kesiapan Tabanan menjadi tuan rumah Porprov Bali.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga meminta kepada instansi terkait agar bekerja sama dalam menyukseskan Porprov Bali. Terlebih pengerjaan GOR yang menjadi sarana utama pelaksanaaan Porprov Bali 2019 ini belum ada pergerakan. Hal ini karena ada regulasi dari pusat yang sempat menjadi kendala kelancaran tender. "Saya apresiasi kinerja dari PUPR, tetapi mohon dituntaskan," ujarnya.
Kata Dirga, jangan sampai kesiapan teknis bangunan sudah jelas, namun sarana prasarana belum siap. Mulai dari penyedikaan fasilitas para atlet harus dipikirkan, penataan di luar GOR yang saat ini terkesan masih kumuh. "Saya minta supaya wah lah Karena kita (Tabanan) jadi tuan rumah, tetapi saat ini masih terkesan 'kepupungan sing karuan ntek (tergesa-gesa tak karuan). Jadi mohon dengan hormat semua menjadi team work yang baik," tegas Dirga.
Ketua KONI Tabanan Dewa Gede Ari Wirawan menginginkan GOR Debes agar bisa diselesaikan tepat waktu. Karena GOR tersebut akan digunakan tempat tanding cabor karate, voli dan futsal. Jika GOR ini tidak bisa diselesaikan sesuai kebutuhan, ia merencanakan meminjam GOR di Badung dan Denpasar. "Meminjam tempat tidak masalah karena ini adalah Porprov Bali. Pada Porprov sebelumnya, untuk beberapa pertandingan juga ada yang meminjam tempat," tegasnya.
Sedangkan kesiapan lainya, kata Wirawan, tengah dipersiapkan. Dalam Porprov kali ini, lokasi yang dijadikan venue hampir ada di seluruh kecamatan. Dari 10 kecamatan di Tabanan, hanya Kecamatan Selemadeg tidak dijadikan vanue, karena tempatnya tidak cocok. "Karena tujuan digelarnya Porprov ini juga untuk memperkenalakan potensi wisata di Tabanan. Maka seluruh kecamatan digunakan untuk venue karena memiliki pelbagai daya tarik wisata," terang Wirawan.
Terkait kesiapan GOR Debes, Sekretaris Dinas PUPR Tabanan Ngurah Oka Kamasan, didampingi Kabid Pembangunan Gedung Kadek Faridatini Sueca, menjelaskan kronologis proses tender sempat terjadi kendala. Tanggal 9 Maret 2018 semestinya sudah siap proses tender, namun tiba-tiba ada aturat pusat. Setelah melengkapi aturan tersebut, September 2018, proyek GOR Debes siap-siap proses tender. Tiba-tiba ada lagi Permen dari pusat harus diberlakukan remunerasi dan rencana keselamatan kerja yang harus tertuang dalam dokumen lelang. "Sehingga kami rombak lagi untuk melengkapi," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, April 2019 berkas lelang kembali siap. Dalam proses tender ini sudah mendapat pemenang sekaligus telah dilakukan penandatangan bukti pemenang tender. "Tanggal 27 Mei 2019 sudah penandatangan kontrak dan Surat Perintah Kerja (SPK) dimulai 29 Mei 2019," jelas Faridatini.
Waktu mulai pengerjaan hingga pekan ketiga Agustus 2018, kata dia, rencananya akan diselesaikan arena permainan di dalam dengan finishing dan lantai parkir ukuran 40x25 meter. Untuk penonton akan dibuatkan tribun kapasitas 1.500 orang. Kemudian juga, penunjang lainnya adalah empat titik toilet lengkap beserta ruang ganti, termasuk tangga di bangunan yang dibuat melingkar serta akses masuk dipaving dari barat bangunan.
“Waktu pengerjaan sebenarnya 180 hari kalender. Tapi karena pada September 2019, sudah pelaksanaan Porprov, kami terpaksa hentikan dulu. Dan setelah Porprov baru akan kami lanjutkan dengan finishnya. Yang jelas sudah bisa digunakan untuk Porprov,” tandasnya.
Anggota Komisisi IV DPRD Tabanan I Made Edi Wirawan menekankan, meskipun seluruh venue telah dipersiapkan, ia meminta agar DPRD diajak mengecek ke lapangan. Misal, untuk pengerjaan GOR meski diakui tuntas Agustus harus sama-sama dicek ke lapangan. "Nanti jangan sampai sudah payah kerja, tetapi saling menyalahkan. Makanya kami berharap team work turun," harapnya. *des
Komentar