Kapal Kandas, 194 Penumpang Dievakuasi dalam Kondisi Selamat
Musibah di Padangbai
AMLAPURA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Swarna Cakra kandas di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (24/5) pagi pukul 07.30 Wita, saat dalam pelayaran dari Pelabuhan Lembar (Lombok Barat, NTB) ke Pelabuhan Padangbai (Karangasem). Sebanyak 194 penumpang KMP Swarna Cakra berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
KMP Swarna Cakra yang dinakhodai Diki Candra diketahui berangkat dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai, Sabtu (25/5) malam pukul 23.50 Wita. Kapal naas dengan 21 anak buah kapal (ABK) ini mengangkut 194 penumpang, terdiri dari 163 orang dewasa, 30 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu, kapal karam ini juga mengangkut 6 unit truk besar, 5 truk sedang, 22 kendaraan roda empat, dan 19 kendaraan roda dua.
Kepala Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Putu Eka Suyasmin, mengatakan awalnya pelayaran dari Pelabuhan Lembar lancar-lancar saja. Namun, begitu memasuki teluk di perairan Desa Padangbai, KMP Swarna Cakra terhempas gelombang, hingga nyangkut di batu karang dalam jarak sekitar 200 meter dari Pelabuhan Padangbai.
Musibah kandasnya KMP Swarna Cakra, Minggu pagi pukul 07.30 Wita, kemudian dilaporkan ke petugas. Begitu mendapat laporan, petugas gabungan pun terjun ke lokasi TKP kapal kandas di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai untuk melakukan evakuasi penumpang.
Dalam tim gabungan yang terjun melakukan evakuasi ini, termasuk di antaranya petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dipimpin I Gusti Ngurah Eka, jajaran Polsek Kawasan Laut Padangbai yang dipimpin Kapolsek Kompol I Wayan Suberata, serta masyarakat umum.
Evakuasi penumpang dilakukan mulai pukul 09.00 Wita atau berselang 1,5 jam setelah kapal kandas. Awalnya, evakuasi penumpang menggunakan perahu nelayan, rubber boat milik Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Fast Boat Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Padangbai, dan Fast Boat Pol Air Polres Karangasem.
Ternyata, Fast Boat Kesyahbandaran dan Fast Boat Pol Air Polres Karangasem tidak bisa melakukan evakuasi, mengingat tingginya gelombang dan ombak pantai. Maka, yang digunakan evakuasi hanya perahu nelayan serta rubber boat milik Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. “Seluruh 194 penumpang KMP Swarna Cakra berhasil dievakuasi delam kondisi selamat,” jelas Putu Eka Suyasmin.
Namun, salah seorang petugas yang melakukan evakuasi penumpang, justru terluka, yaknu I Nengah Pugeg, 45, asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis. Jempol tangannya terjepit hingga mengalami luka robek. Masalahnya, perahu milik nelayan yang ditumpangi Nengah Pugeg saat memberikan pertolongan, berbenturan dengan ramdor kapal. Korban Nengah Pugeg sempat ditangani petugas kesehatan di Pelabuhan Padangbai, I Putu Suardiana, sebelum kemudian dirujuk ke Puskesmas Manggis I di Banjar Kodok, Desa Ulakan.
Sementara, KMP Swarna Cakra berikut muatan kendaraan di dalamnya baru dievakuasi dari lokasi kandas, Minggu siang pukul 12.20 Wita. Kapal kandas ini ditarik menggunakan tag boat milik Depo Pertamina Manggis. Selanjutnya, KMP Swarna Cakra dituntut untuk sandar di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Minggu siang pukul 13.20 Wita.
Putu Eka Suyasmin menyebutkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, KMP Swarna Cakra kandas karena dihempaskan gelombang besar. “Kapal yang angkut 194 penumpang ini terdorong hingga nyangkut ke batu karang. Beruntung, semua penumpangnya selamat," papar Putu Eka Suyasmin.
Meski demikian, menurut Putu Eka Suyasmin, masih perlu dicek kondisi KMP Swarna cakra, apakah ada kerusakan atau tidak sebelum berlayar? KMP Swarna Cakra sendiri merupakan kapal rakitan tahun 1988, yang sehari-harinya beroperasi di Selat Lombok (rute Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar). Kapal jenis Roro ini memiliki panjang 72 meter dengan lebar 14 meter. *k16
KMP Swarna Cakra yang dinakhodai Diki Candra diketahui berangkat dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai, Sabtu (25/5) malam pukul 23.50 Wita. Kapal naas dengan 21 anak buah kapal (ABK) ini mengangkut 194 penumpang, terdiri dari 163 orang dewasa, 30 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu, kapal karam ini juga mengangkut 6 unit truk besar, 5 truk sedang, 22 kendaraan roda empat, dan 19 kendaraan roda dua.
Kepala Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Putu Eka Suyasmin, mengatakan awalnya pelayaran dari Pelabuhan Lembar lancar-lancar saja. Namun, begitu memasuki teluk di perairan Desa Padangbai, KMP Swarna Cakra terhempas gelombang, hingga nyangkut di batu karang dalam jarak sekitar 200 meter dari Pelabuhan Padangbai.
Musibah kandasnya KMP Swarna Cakra, Minggu pagi pukul 07.30 Wita, kemudian dilaporkan ke petugas. Begitu mendapat laporan, petugas gabungan pun terjun ke lokasi TKP kapal kandas di Teluk Banjar Segara, Desa Padangbai untuk melakukan evakuasi penumpang.
Dalam tim gabungan yang terjun melakukan evakuasi ini, termasuk di antaranya petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dipimpin I Gusti Ngurah Eka, jajaran Polsek Kawasan Laut Padangbai yang dipimpin Kapolsek Kompol I Wayan Suberata, serta masyarakat umum.
Evakuasi penumpang dilakukan mulai pukul 09.00 Wita atau berselang 1,5 jam setelah kapal kandas. Awalnya, evakuasi penumpang menggunakan perahu nelayan, rubber boat milik Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Fast Boat Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Padangbai, dan Fast Boat Pol Air Polres Karangasem.
Ternyata, Fast Boat Kesyahbandaran dan Fast Boat Pol Air Polres Karangasem tidak bisa melakukan evakuasi, mengingat tingginya gelombang dan ombak pantai. Maka, yang digunakan evakuasi hanya perahu nelayan serta rubber boat milik Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. “Seluruh 194 penumpang KMP Swarna Cakra berhasil dievakuasi delam kondisi selamat,” jelas Putu Eka Suyasmin.
Namun, salah seorang petugas yang melakukan evakuasi penumpang, justru terluka, yaknu I Nengah Pugeg, 45, asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis. Jempol tangannya terjepit hingga mengalami luka robek. Masalahnya, perahu milik nelayan yang ditumpangi Nengah Pugeg saat memberikan pertolongan, berbenturan dengan ramdor kapal. Korban Nengah Pugeg sempat ditangani petugas kesehatan di Pelabuhan Padangbai, I Putu Suardiana, sebelum kemudian dirujuk ke Puskesmas Manggis I di Banjar Kodok, Desa Ulakan.
Sementara, KMP Swarna Cakra berikut muatan kendaraan di dalamnya baru dievakuasi dari lokasi kandas, Minggu siang pukul 12.20 Wita. Kapal kandas ini ditarik menggunakan tag boat milik Depo Pertamina Manggis. Selanjutnya, KMP Swarna Cakra dituntut untuk sandar di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Minggu siang pukul 13.20 Wita.
Putu Eka Suyasmin menyebutkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, KMP Swarna Cakra kandas karena dihempaskan gelombang besar. “Kapal yang angkut 194 penumpang ini terdorong hingga nyangkut ke batu karang. Beruntung, semua penumpangnya selamat," papar Putu Eka Suyasmin.
Meski demikian, menurut Putu Eka Suyasmin, masih perlu dicek kondisi KMP Swarna cakra, apakah ada kerusakan atau tidak sebelum berlayar? KMP Swarna Cakra sendiri merupakan kapal rakitan tahun 1988, yang sehari-harinya beroperasi di Selat Lombok (rute Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar). Kapal jenis Roro ini memiliki panjang 72 meter dengan lebar 14 meter. *k16
Komentar